Hana yang merasa di tunjuk, datang menghampiri mereka.
" Ada apa ini ?? " kata Hana .
" Hana, saya mendapat laporan dari salah satu karyawan kalau bos kita kehilangan amplop yang berisi uang. .?? " kata supervisor.
" Lalu ??? " kata Hana bingung
" Udah lah Hana , gak usah pura - pura , cepat kembalikan amplop itu ke bos, sebelum bos bertindak. . ?! " seru Siska penuh semangat.
Hana sekarang mengerti duduk permasalahan nya. Hana tersenyum miring.
" Ternyata ini semua ulah si julid ini . . ?! " batin Hana .
" Jadi maksud elo amplop gue yang jatuh tadi , itu gue curi dari bos gitu ??" kata Hana tenang
" Tiba - tiba elo punya amplop tebal setelah elo balik dari kamar bos. kalau bukan dapat nyuri terus apa ?? " sarkas Siska penuh keyakinan.
" Hana , sebaik nya cepat kamu kembalikan amplop itu, sebelum bos menyadari nya. Atau kalau kamu takut , gimana kalau kamu serahkan saja pada saya, biar saya yang mengembalikan nya. . ?! " Bujuk laki - laki yang bernama Rio yang menjabat sebagai supervisor.
" hee. Dasar licik, kalian pikir gue gak tahu niat buruk kalian buat ngerebut amplop ini. Kayak nya mereka harus di beri pelajaran. . "
" Ini maksud nya gimana sih Han ?? " kata Mayang bingung.
" gini aja sebaik nya kita ke ruang manager aja, supaya masalah nya cepat selesai. ?! " Usul Juli.
" ya , sebaik nya kita ke ruang manager aja. . ?! " seru yang lain.
wajah Siska dan Rio tampak sedikit panik. Tapi tidak ada yang menyadari nya. Lalu beramai - ramai mereka menuju ruang manager. Saat didalam lift terdengar bisikan antar karyawan mengenai masalah yang mereka saksikan.
TING
Pintu lift terbuka. mereka berjalan keluar menuju ruangan Arya. Rio langsung mengetuk pintu.
*Tok. .tok . .tok .
" masuk* . .!! "
Rio langsung memutar handle pintu. wajah Arya bingung saat melihat rombongan yang masuk ke ruangan nya.
" Ada apa ini ? apa ada masalah ?? " kata Arya melepas kacamata kerja nya.
" Begini pak , saya mendapat laporan kalau Hana mencuri sebuah amplop dari ruangan pak Devan. .?! " jelas Rio .
Tatapan Arya beralih pada Hana yang tampak tenang dengan Mayang di samping nya.
" Apa itu benar Hana ?? " kata Arya
" Tidak pak , saya tidak merasa saya mencuri. .?! " kata Hana santai .
" Hana katakan yang sejujur nya. . Saya tidak suka di bohongi. .?!! " kata Arya merasa malu karena Hana di katakan pencuri.
" Sudah ketahuan salah, masih aja ngeles , tahu malu dikit lah woy. . ?! " ujar Siska sinis .
" Kenapa saya harus malu. ?? saya tegaskan sekali lagi saya tidak mencuri . ?!!! " kata Hana tegas
" Terus amplop yang lumayan tebal itu kamu dapat darimana ? bukankah amplop itu terjatuh saat kamu baru balik dari kamar pak Devan ??! bukan hanya saya yang melihat nya , tapi beberapa karyawan juga melihat nya. sudah lah Hana , lebih baik kamu mengaku dan kembalikan amplop nya , supaya kamu tidak di pecat. . ?! " provokasi Siska.
Ekspresi Arya semakin aneh. Wajah nya terlihat memerah.
" Hana sebaik nya kamu mengaku saja . Supaya permasalahan ini tidak merusak reputasi hotel . . ?! " kata Arya tanpa memikirkan perasaan Hana.
" Amplop ini punya ku. makanya amplop ini ada di tangan ku. . Sekarang gue tanya sama elo Siska , apa elo punya bukti atas tuduhan pencurian ini ?? " tantang Hana. wajah Siska terlihat gugup.
" Bukti ?? bukti nya elo punya amplop itu setelah elo balik dari ruangan pak Devan. Sedangkan gaji kita disini , gak akan sebanyak seperti yang ada di dalam amplop itu. Di tambah lagi , elo kan anak orang kurang mampu, masih kuliah dan tempat tinggal aja masih ngekos . sedangkan gaji disini gak akan cukup buat menutupi semua kebutuhan hidup elo. Gue rasa itu bukti yang nyata sebagai pencuri karena desakan biaya hidup . iya kan ?? " kata Siska asal.
" Eh Siska , elo kalau nyari bukti yang jelas dikit kek. Sekarang gue tanya sama elo . Emang elo ngelihat dengan mata kepala elo sendiri , kalau Hana ngambil amplop ini di ruangan pak Devan haa ??? bentak Mayang geram.
Namun sebelum terdengar Siska menjawab pertanyaan Mayang. Mereka di kejutkan dengan suara pintu yang terbuka. Serentak mereka menoleh , membuat mata para kaum hawa melotot kagum. Willy masuk dengan gaya cool nya .
" Ada apa ini ? apa terjadi masalah ? " kata Willy.
" Ini nih pak, Hana sudah ketahuan mencuri amplop berisi uang dari ruangan pak Devan , tapi dia tidak mau mengakui nya. Berhubung pak Willy juga hadir di ruangan ini. sebaik nya bapak interogasi dia sekarang. Takut nya akan berpengaruh pada kebiasaan karyawan lain, dan reputasi hotel pak. . ?! " kata Siska semakin berani .
" Mencuri amplop ?? " kata Willy.
Hana menunjukkan amplop yang dimaksud. Willy kini mengerti permasalahan nya.
" Pak , maafkan atas kejadian ini, ini adalah kelalaian saya . Mohon pak Willy tidak memperpanjang masalah ini. Untuk Hana , saya akan mengistirahatkan dia selama 3 hari untuk merenungi kesalahan nya. . ??! " kata Arya khawatir dengan sifat galak pak Willy.
" Kalian bilang kalau amplop ini di curi oleh dia ? " kata Willy .
" Betul pak. . ?! " jawab Rio.
" Baiklah , saya akan meluruskan nya. Amplop itu bukan di curi oleh Hana , tapi memang di berikan oleh pak Devan sendiri. Jadi Hana BUKAN PENCURI. pak Devan sengaja memberikan amplop berisi uang itu sebagai kontrak Hana untuk mengurus semua keperluan pak Devan selama beliau berada disini. Tapi pak Arya bisa menepati ucapan anda untuk mengistirahatkan Hana selama 3 hari, karena pak Devan akan kembali besok. Dan juga saya rasa , bukan kah tidak adil jika cuma Hana saja yang di beri peringatkan , bukan begitu pak Arya . ?! " kata Willy penuh arti. Penjelasan Willy membuat ekspresi wajah rombongan tadi berubah. Terutama Rio Dan Siska yang begitu lantang mengatakan Hana pencuri.
" Baik pak , saya mengerti . ?! jawab Arya berkeringat dingin.
" Lalu gimana kontrak Hana pak ?? bukannya Hana sudah mendapatkan bayaran nya. Sementara pak Devan akan pergi , bukan kah itu tidak adil ?? " kata Siska yang tidak mengerti maksud ucapan Willy.
" Hana bisa melayani pak Devan saat pak Devan kembali kesini lagi. Seperti nya anda sangat tidak suka dengan keberuntungan Hana ?? " sarkas Willy membuat Siska terdiam .
" Maafkan atas sikap karyawan ini pak. Saya akan menambah pelatihan kerja nya lagi besok. ?! " kata Rio takut Siska membuat masalah .
" oh , seperti nya kalian sangat dekat ? kalian sepasang kekasih ?? " tanya Willy.
" Be. . benar pak . . , Tapi kami akan tetap profesional pak dalam bekerja. ?! " kata Rio terbata- bata.
" Lagian Hana sama pak Arya juga sepasang kekasih kok, pak. . ?! " celetuk Siska hingga Rio mencubit lengan Siska secara diam - diam membuat Siska terlonjak. Willy menatap Hana dan Arya bergantian. Hana menunduk , menenangkan hati nya yang merasakan firasat buruk saat mendapat tatapan tajam dari Willy, seperti tatapan kakak nya.
" Saya tidak ingin terjadi hal - hal yang akan merusak reputasi hotel. jika terjadi demikian , kalian tanggung akibat nya. ?! " kata Willy penuh tekanan. Willy lalu pergi. Mereka menghembuskan nafas nya lega. Seakan bebas dari ruangan yang sempit.
" Kalau begitu , saya permisi , dan saya akan menerima hukuman bapak untuk istirahat selama 3 hari. Permisi. . ?! " kata Hana dengan nada bicara yang dingin seraya menarik tangan Mayang.
" Hana , , tunggu . . ??! " kata Arya tapi terlambat karena Hana dan Mayang sudah menghilang di balik pintu.
" Siska, karena kamu telah menuduh orang tanpa bukti , kamu di beri SP 1 , dan gaji kamu bulan ini di potong. ?! putus Siska .
" Tapi pak . . . " ucapan Siska di potong oleh Rio.
" Baik pak . Kalau begitu kami permisi , . . ?! " kata Rio keluar di ikuti karyawan yang lain.
kini tinggal lah Arya yang sedang termenung, memikirkan sikap nya terhadap Hana.
" Hana pasti marah sama gue. Hhh. . sialan , kenapa tadi gue gak selidiki dulu , malah ikut - ikutan mojokin dia.. gue harus kejar Hana dan meminta maaf . !! "
Arya buru - buru menutup laptop nya , memasukkan nya ke tas lalu beranjak pergi dari ruangan nya.
Saat sampai di parkiran , dia memeriksa tempat dimana Hana sering memarkirkan motor nya. Namun motor nya sudah tidak ada. Dia mencoba menghubungi nomor Hana. tapi nomor Hana tidak aktif Dia lalu memasuki mobil nya dan berniat ke rumah kos an Hana.
________
" hanaaa , . . . . . . . pelan - pelan wooy . . . . . .gue belum mau mati . . . . . kalau elo mau mati . .mati aja sendiri . .jangan ngajak gue . . . . gue belum kawiiiiin.. . . . aaaaaaa . . . . . .. . . !!!!!!!!!!! "
" Berisik . . . . . ?! " jawab Hana singkat
Teriakan Mayang semakin kencang saat Hana menambah kecepatan motor nya. Mayang memeluk erat pinggang Hana .
" emaaaaaaaakk. . . . maafin Mayang belum bisa nganter emak pergi umroh. . . huhuuuuuuu. . . . .emak harus rela kalau Mayang mati dalam keadaan masih perawan. . . huhuuuuu. . . !!! " ratap Mayang membuat Hana tertawa pelan. Saat di tikungan Hana membelok bak pembalap handal. .
" risoles Bu anis , nasi uduk mang ujang , mie ayam mang Udin . . aduuuh. .sakit woy . . . .!!!! " jerit Mayang saat wajah nya membentur helm yang di kenakan Hana seraya mengusap hidung nya yang sakit.
" elo ngapain baca mantra pake nama makanan sama penjual nya. Gila kali elo. . .?! " kata Hana cekikikan .
" Gue coba buat nenangin perasaan gue dengan makanan kesukaan gue , lagian elo sih bawa motor udah kayak angin. Jantung gue udah kayak mau lepas tahu gak. .?! " gerutu Mayang mengerucutkan bibir nya. Hana terkekeh.
" kalau jantung elo lepas , tinggal dipasang lagi , gampang kan. . ?! gurau Hana.
" yee . elo pikir jantung gue permainan bongkar pasang apa . . ?! " sewot Mayang
" eh neng ,, elo gak turun apa ?? kita udah nyampe . . ?! " goda Hana.
" eh udah nyampe dah ,gak sadar gue . . ?! " kata Mayang turun dari motor. Setelah mereka menyimpan helm. Mereka masuk ke kafe langganan nya. Dan untung nya kursi yang biasa mereka tempati juga kosong. Seorang waiters yang sudah kenal dengan Hana dan Mayang sebagai pelanggan tetap mereka , datang menghampiri . Setelah menulis pesanan , dia lalu pergi.
" eh , Han , emang elo di kasih berapa sama pak Devan ?? " kata Mayang penasaran.
" Cukup lah buat makan sebulan . .?! " kata Hana santai.
" hmm. . Han, gue bisa pinjam duit gak ?? " kata Mayang ragu.
" emang buat apa ?? " kata Hana .
" buat bayar kamar kos , gaji gue bulan ini udah di potong kasbon bulan belakang. Elo tahu sendiri kan , biaya untuk mengurus pemakaman emak gue kemarin gue yang tanggung semua. . bisa kan ??! " kata Mayang penuh harap .
" kalau untuk masalah kamar kos , gimana kalau kita satu kamar aja , yah , lumayan irit pengeluaran. perbulan nya kita bagi dua , gimana ?? " usul Hana.
" Serius elo ?? elo gak keberatan satu kamar ?? " kata Mayang . Hana menggeleng .
"Deal ??
" Deal. . ?!
Pesanan mereka datang. Mereka sibuk melahap makanan yang sangat menggugah selera.
" Seperti biasa , sangat enak . . . ?! " puji Hana. Mayang hanya mengangguk karena mulut nya sibuk menguyah.
Dalam hitungan menit. piring dimeja sudah kosong. Hana mengusap perut nya merasa puas dengan makanan di cafe ini.. dia menanyakan bill , setelah membayar, dia lalu mengajak Mayang untuk menemani nya ke bank, dia berniat menyimpan uang pemberian Devan dengan menyisakan seperempat nya saja sebagai pegangan. Mata Mayang sedikit melebar saat melihat tumpukkan uang yang di keluarkan Hana.
" Wah , banyak juga nih duit bocah. . bagi Donk . . . ?! " goda Mayang.
" Nih buat elo jajan. . . !! " kata Hana menyodorkan 2 lembaran berwarna merah. seperti emak - emak ngasih jatah uang jajan.
" Makasih Mak. . . ?! " goda Mayang, dia menerima nya dengan senang hati.
" ingat , jangan boros - boros , kuota nya di irit , jangan VC terus sama , ee siapa nama calon mantu emak ??? " kata Hana meladeni candaan Mayang.
" Gerry Mak. . . ?! " kata Mayang
" aaah iya , si Gerry . jangan VC terus , ngisiin kuota aja gak mau. . .?! Imel Hana persisi emak - emak
" kalau gak boleh VC , ketemu langsung gak apa - apa kan Mak ??! " kata Mayang
" Terus kalau udah ketemu , kamu mau apa ?? " kata Hana
" Mau nganu Mak . . . ?! " kata Mayang menahan senyum.
" Nganu ?? nganu itu apa ?? " kata Hana gak ngerti
" aelaahh . . nganu aja gak ngerti . . Mak . .Mak . .?! " kata Mayang .
Resepsionis bank tersenyum geli mendengar obrolan kedua gadis itu. Hana dan Mayang keluar setelah urusan nya selesai. Hana mengendarai motor nya dengan santai.
Saat mereka memasuki halaman rumah kos mereka, mereka melihat mobil yang tak asing, terparkir di sana.
" Mak , itu bukan nya mobil calon bapak ya ?? " kata Mayang masih memakai panggilan emak.
" Bodo amat lah. . yuk masuk . . ?! " kata Hana acuh.
saat mereka akan masuk .
" Hana , , tunggu. . . .
# BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments