Pagi hari seperti biasa Erika sudah siap dengan pakaian rapi nya, dan juga wajah yang dipoles dengan sedikit make up tapi memeberikan kesan menawan pada wajahnya. Setelah siap Erika langsung turun dari kamarnya dan berlalu meninggalkan ruang makan yang sudah diisi oleh ayah dan ibu tirinya beserta adik tirinya.
"Erika kamu nggak sarapan dulu sayang?? " Tanya ibu tirinya yang melihat Erika berlalu begitu saja dari meja makan.
"Apa?? Makan satu meja sama kalian?? Nggak sala." Ketus Erika saat berhadapan dengan orang tuanya dan juga adiknya.
"Kak, jangan gitu dong sama mama. Mama udah masakin kakak makanan kesukaan kakak. Kakak makan disini ya bareng kita. " Bujuk adik laki-laki nya tersebut.
"Ehh.. Maaf ya reza aku bukan kakak kamu jadi nggak usah sok-sokan panggil aku kakak. Lagian siapa juga yang mau makan sama pelakor kek ibu kamu itu, yang ada nggak selera makan aku, " Ujar Erika sambil menatap sinis kedua ibu dan anak tersebut.
Ayah Erika yang tidak tahan dengan sikap Erika tersebut pun langsung mengebrak meja dan menatap Erika dengan wajah merah padam menahan amarahnya.
Brakk....
"Erika... Jangan kurang ajar kamu, bagaimanapun dia sekarang adalah ibu kamu dan kamu harus menghormati nya juga, " Ucap papa Erika sambil menatap Erika dengan tangan terkepal.
"Hah.. Kurang ajar?? Maaf ya pa, bukan aku yang kurang ajar. Tapi kalian bertiga yang kurang ajar karena udah menghancurkan hidup Erika dan gara-gara perempuan iblis itu mama yang sangat Erika sayangi meregang nyawa, " Ucap Erika sambil menunjuk mama tirinya dan juga adik laki-laki nya tersebut.
"Erikaaaaa!!!!! " Sambil mengangkat tangannya hendak menampar anaknya tapi papa Erika langsung tersadar dan menurunkan tangannya.
"Kenapa berhenti pa?? Tampar nih pa tampar... " Sambil menampar pipinya dengan tangannya sendiri meminta papanya menampar nya.
Mata Erika pun sudah berkaca-kaca, seketika air matanya mengalir karena mengingat hubungan dia dan ayahnya yang selalu bertengkar tiap pagi selama hadirnya ibu tirinya tersebut. Erika sebenarnya Erika tidak menyukai ini, tapi mau bagaimana lagi ini sudah seperti rutinitas pagi dengan ayahnya dan Erika sudah terbiasa seperti ini.
"Maafin papa erika, " Sambil menundukkan kepalanya menatap senduh kearah anaknya.
"Heeh.. Buat apa minta maaf pa, nanti juga berantem lagi ya kan?? " Sambil meninggalkan meja makan dengan air mata yang berlinang.
Erika langsung pergi meninggalkan rumahnya dan segera masuk ke mobil mewahnya. Erika langsung melakukan mobilnya kearah restoran Erika shoop miliknya.
Setelah sampai Erika langsung memarkirkan mobil merah kesayangan nya itu ke parkiran restoran nya. Keadaan restorannya begitu ramai dan banyak antrian, Erika sangat senang melihat hal tersebut. Dia mengingat bagaimana 3 tahun yang lalu saat pertama dia membuka restoran ini dengan jerih payahnya sendiri dengan susah payah dia merintis semuanya sendiri.
Erika pun masuk kedalam restorannya lewat pintu utama tapi tanpa disangka saat dia tengah membuka pintu tiba-tiba dia menabrak karyawannya sendiri yang membawa soup special untuk pelanggannya yang ada diteras depan restoran nya
Brukk.
Prankkk...
soup tersebut pun jatuh ke baju Erika dan laki-laki yang menabrak Erika hanya bisa menunduk dan meminta maaf dengan Erika.
" Maaf Bu saya benar-benar minta maaf"
"Rendiii........ " Panggil Erika kepada asistennya dan mendapat tatapan tanda tanya dari seluruh pelanggan dan juga pelayan yang ada disana.
"Gilaa.. Tu anak baru bisa-bisanya cari masalah sama bu bos. Bisa habis dia hati ini, " Ucap pelayan 1
"Iya keknya habis nih, " Sambung pelayan 2
"Rendiiiiiiii" Panggil Erika lagi.
"Ya bos ada apa?? "
"Habis aku hari ini ternyata permpuan yang aku tabrak ini bu bos. Habis kamu arka hari ini"*batin arka.
" Rendi kamu gimana sih cari pelayan?? Nggak becus banget kerjanya. Cepet antar dia keruangan saya, "sambil meninggalkan Rendi dan juga aska dengan wajah yang memerah.
" Baik bos"
"Emm.. Maaf arka, sepertinya kamu harus menghadapi bos kali ini," Sambil menepuk baju arja.
"Emm.. Tidak apa-apa ren, ini memang salah aku kok, " Jawab arka.
Rendi pun dengan sigap mengantarkan arka keruangan bosnya tersebut. Saat sampai di depan ruangan Erika Rendi menepuk-nepuk baju aska dengan pelan dan mencoba memberikan semangat.
"Lo harus inget satu hal, bos nggak suka sama orang yang plin-plan. Jadi kalau bos ada nanya-nanya sesuatu sama lo, lo harus jawab sejujur-jujurnya. Oke. "
"Siipp.. Mkasih ren. "
"Sama-sama.hati-hati ya"
Aska pun masuk kedalam ruangan Erika yang ternyata sudah ditunggu Erika dari tadi.
"Permisi bos, "sapa arka.
" Duduk. Gue nggak suka basa basi, "ucap Erika ketus.
Arka pun langsung duduk didepan Erika.
" Lo karyawan baru?? "
"Iya bos. "
"Lo tau kesalahan lo dimana?? "
"Tau bos. "
"Oke, " Sambil beranjak dari kursinya.
Arka yang sudah takut akan dipecat langsung menyela sebelum kata-kata pecat diucapkan bos cantiknya ini.
"Bos saya mohon jangan pecat saya, saya masih baru disini. Saya sangat butuh pekerjaan ini.kasihan adik-adik saya di panti bos. Nanti mereka mau makan apa, " Ucap arka memelas.
"Lo tinggal di panti?? " Tanya Erika penasaran.
"Iya bos, saya mohon jangan pecat saya. Ibu panti hanya berharap pada saya karna donatur di panti sudah tidak ada lagi. Kalau saya tidak dapat pekerjaan kasihan adik-adik saya yang di panti, " Sambil menundukkan kepalanya.
Erika yang mendengar penuturan arka tersebut merasa iba. Bagaimana pun Erika adalah manusia normal yang memiliki rasa iba dan juga kasih sayang juga. Tidak mungkin Erika membiarkan seorang pemuda yang bekerja untuk menghidupi anak-anak panti kehilangan pekerjaan nya hanya masalah sepele. Erika bukan lah wanita yang sejahat itu.
"Baiklah, aku tidak akan memecatmu. Sekarang keluar lah. "
"Baik bos. "
Saat arka hendak menegang handle pintu tiba-tiba Erika memanggilnya lagi.
"Nama kamu siapa?? "
"Arka gunawan bos. "
"Jangan terlalu formal padaku. Aku tidak terlalu kejam seperti yang pelayan lain katakan, " Sambil tersenyum kearah arka.
"Baik bos, " Sambil membalas senyuman Erika.
"Kalau bersama ku jangan panggil aku bos, panggil saja aku Erika. Emm.. Kau bilang kau tinggal di panti kan dan juga kau berkerja disini untuk mereka. Jadi boleh tidak kapan-kapan aku kesana?? "
"Tentu saja boleh, terimkasih. "
"Sama-sama."
Setelah urusan arka dan juga bosnya selesai. Aska langsung disambut dengan wajah tegang Rendi, Rendi bahkn tidak beranjak dari depan pintu bosnya karena takut aska akan mendapatkan amukan bos. Tapi ternyata tidak, aska malahan terlihat menahan senyumnya dan tentu saja menjadi pertanyaan Rendi.
"Lo nggak dimarahin bos?? "
"Nggak, bosnya nggak galak kok. Malahan manis banget kalau lagi senyum. "
"Hah?? Bos senyum sama lo?? Serius ka, " Tanya Redi karena tidak percaya. Karna setannya semenjak 3 tahun bosnya belum pernah senyum dengan karyawannya. Dengan Rendi pun kadang-kadang.
"Iya seriusan. "
"Wahh.. Kayak nya si bos terpesona kali ya sama arka. Secara kan dia ganteng, "*batin Rendi
" Emm... Bagus deh kalau gitu. Berarti lo selamat, yaudah kerja lagi gih. "
"Siip... " Arka pun kembali ke pekerjaan nya lagi. Arka melakukan pekerjaannya dengan baik bahkan banyak pengunjung perempuan yang minta dilayani oleh arka.
🌼Bersambung🌼
hai gaess.. ini novel ke-2 authorr. mampir juga ke novel authorr yang judulnya "obsession" ya. jangan lupa like, coment, vote an juga rate ⭐ 5 ya. biar bisa saling dukung😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Adiba Shakila Atmarini
ceritax bgus..q suka..
2024-05-23
0
Qaisaa Nazarudin
Kasian banget,Erika tolong dong jafi donatur di panti Arka 🙏🙏🙏🙏
2024-03-10
0
Adi Prayitno
nggak jelas banget..sebenar nya nama nya Arka apa Azka sih
2022-04-11
0