"Bagaimana kalau Rosso Restaurant. Rosso memiliki arti merah dalam bahasa Italia,Saya rasa itu sangat cocok untuk restoran ini tempat yang cukup luas dan dekorasi restoran yang didominasi warna merah akan membuat Rosso memiliki kesan hangat dan elegan. Kita juga bisa menarik pengunjung dengan View-view lampu dari gedung-gedung tinggi yang berada di kiri kanan restoran ini sambil ditemani alunan musik Italia akan membuat Rosso lebih berkesan. Bagaimana menurut kalian?? "Tanya Arka setelah menjelaskan nama restoran yang cocok untuk restoran mereka kali ini.
" Emm.. Itu kedengaran sangat bagus, bagaimana dengan yang lain?? "Sambil melirik seluruh karyawan untuk meminya persetujuan.
" Saya setuju pak, "jawab Rendi
" Saya juga pak, "jawab karyawan yang lainnya.
Seluruh karyawan mengangguk dan setuju dengan saran dari Arka.
" Bagaimana Erika?? "Tanya kakek Leon.
" Erika setuju. "
"Ternyataa kau pintar juga. Aku kira laki-laki seperti mu tidak bisa memikirkan nama yang bagus sperti itu untuk restoran ini. Ternyata aku terlalu meremehkan mu, "*Batin Erika sambil menatap Arka dengan intens. Yang ditatap pun hanya tersenyum kaki kepada Erika.
"Baiklah, sudah ditetapkan nama Restoran ini akan diganti menjadi Rossoe Restaurant. Mari beri Aplouse untuk semuanya, " Sambil menepuk kedua tangannya dan diikuti oleh seluruh karyawan restoran nya.
Prok..
Prok..
Prok..
"Baiklah, silahkan kembali bekerja lagi. "
"Baik Pak. "
Setelah semua karyawan keluar dari ruangannya. Erika langsung merebahkan badannya di sofa panjang yang ada di ruangan nya.
Kakek Leon yang melihat cucunya tersebut kelelahan hanya tersenyum lalu duduk dikursi kerja Erika. Kakek Leon mengamati semua bingkai foto yang berada di atas meja kerja Erika.
Terlihat ada begitu banyak bingkai foto Erika sekeluarga dan juga kakeknya. Bahkan bingkai foto Almarhum ibunya dipasangkan nya dengan bingkai foto terbaik.
"Kamu sangat beruntung Rahayu karna sangat disayangi anakmu seperti ini, " Lirih kakek Leon yang masih bisa didengar oleh Erika.
"Kakek bilang apa?? " Langsung mendudukkan bokongnya di sofa setelah mendengar sang kakek menyebutkan nama Almarhum ibunya.
"Kakek tidak bilang apa-apa, " Sangkal kakek.
"Kek, Erika denger tadi kakek ada nyebutin nama mama. Kakek nggak perlu bohong sana Erika. "
"Erika cucuku, kamu memangnya masih belum bisa menerima Ratih dikehidupan mu dan berdamai dengan keadaan?? "
Erika langsung menghela napasnya saat kakeknya menyebutkan nama mama tirinya itu.
"Kek, Erika belum bisa menerima tante Ratih untuk menggantikan posisi mama dan menjadi ibu kedua untuk Erika. Kenangan 17 tahun yang lalu masih menjadi mimpi buruk untuk Erika. "
Flashback on
17 tahun yang lalu.
Malam hari dikediaman Alberto, Rahayu istri dari Albar seorang pengusaha asal Italia itu sedang menyiapkan makan malam untuk suaminya yang sebentar lagi pulang dari kantor dan juga putri kecilnya yang cantik dan pintar yang masih berusia 4 tahun itu.
Setelah semua masakan siap Rahayu langsung menata semua masakannya keatas meja makan.
"Aldelina, ayo makan sayang. "
"Iya ma. "
Ting tong
Ting tong
Ting tong
Senyum mengembang dari wajah Rahayu yang segera berlari menyambut suaminya datang. Tapi senyumnya seketika memudar ketika melihat suaminya datang dengan seorang perempuan yang sedang hamil besar kira-kira 5 bulan.
"Mas ayo masuk. "
"Rahayu, aku minta maaf. Aku benar-benar minta maaf padamu, " Sambil berjongkok didepan istrinya itu dan menggenggam tangan istrinya itu dengan erat.
"Untuk apa mas meminta maaf???mas tidak memiliki kesalahan apapun padaku. "
"Aku hamil anak mas Bara, mas Bara harus segera bertanggung jawab padaku. Karna bagaimana pun anak yang aku kandung adalah anak mas Bara dan usia kandungan ku juga sudah lima bulan. Tidak mungkin anakku lahir tanpa ayah, kami kesini untuk meminta persetujuan kamu untuk mengizinkan mas Bara menikahiku, " Jelas wanita didepan Rahayu tersebut.
DEG
Bagaikan disambar petir Rahayu langsung melepaskan genggaman tangannya dari suaminya dengan kasar. Matanya sudah berjaca-kaca dengan tatapan bencinya kearah suaminya yang sangat dipercayai nya selama ini.
Tanpa mereka sadari ternyata ada anak kecil yang mendengar perdebatan mereka. Hatinya terasa hancur mendengar hal tersebut, bagaimana tidak ayah yang sudah sangat dia Bangga-bangga kan dan juga hormati malah menghianati kepercayaan putri semata wayangnya dan juga ibunya.
Walaupun Aldelina masih berumur 4 tahun tapi dia sangat tau apa yang sedang ibunya hadapi. Hadirnya orang ketiga yang menghancurkan pernikahan orang tuanya. Membuat Aldelina menatap perempuan hamil itu dengan tatapan bencinya. Tak lupa air matanya mengalir melihat keadaan ibu yang sangat dia sayangi hancur seperti itu.
"Mama.... " Ucapnya lirih.
"Aldelina.. "langsung memutar badannya kearah sumber suara.
Tiba-tiba saja Rahayu mendadak jatuh ke lantai sambil memegang dadanya yang terasa sesak dan seketika itu langsung ambruk ke lantai.
" Mama... "Teriak Aldelina kecil
Aldelina langsung menggoyang-goyangkan badan ibunya yang sudah terbujur kaki dilantai.
" Mama... Bangunn.... Hikss.. Hiks... Papa.. Tolongin mama, "mohon Aldelina lirih.
" Mas.. Biarin aja, akhhh.. Perutku sakit.. Tolong bawa aku ke Rumah sakit, "sambil berpura-pura memegang perutnya.
" Papa.. Tolongin mama, mama juga butuh papa, "teriak adelin
" Maaf sayang papa tidak bisa, papa telponin ambulan aja ya. "
"Papa...... "
"Awas aja papa, kalau sampai terjadi sesuatu sama mama Adelin nggak bakal pernah maafin papa," Kesal Adelin.
Beberapa menit kemudian akhirnya mobil ambulance pun sampai. Para perawat segera menaikkan mama Aldelina ke ambulance dan juga diikuti Aldelina yang sudah berlinang air mata.
Skip RS Medika
Mama Aldelina langsung dibawa ke UGD agar bisa diperiksa oleh dokter. Aldelina selalu setia menunggu mamnya,Tiba-tiba saja ada yang menepuk pundak Aldelina. Aldelina langsung mendongak dan segera menjauh dari laki-laki tersebut.
"Aldelina, bagaimana keadaan mama?? "
"Untuk apa kau kesini?? Bukannya kau tidak peduli pada ibuku?? Kalau terjadi sesuatu pada ibuku aku tidak akan pernah memaafkanmu. "
"Keluarga pasien, " Ucap dokter yang sudah berada didepan UGD.
"Saya dokter, " Ucap Aldelina dan ayahnya secara bersamaan.
"Maaf saya harus mengatakan ini. Tapi istri anda sudah meninggal. "
"Tidak, mama.... Hiks.. Hiks... Papa puas?? Puas setelah menyakiti mama?? Sekarang mama tidak ada lagi jadi papa puas untuk menikahi wanita papa itu. Hikss... Hikss...mama"
Flashback off
Sejak saat itu Erika tidak pernah bisa memaafkan ayahnya dan juga sangat membenci Ratih ibu tirinya tersebut.
"Bagaimana pun keadaan nya aku tidak akan pernah memaafkan mereka. "
"Aldelina.. Kakek mohon. "
"Kek, aku minta maaf tapi aku tidak suka dengan nama Aldelina, " Ucapnya dingin
"Apa karna nama itu diberikan oleh Ayahmu?? "
"Aku rasa tidak perlu Erika bicarakan kakek pasti tau. Maaf kek, Erika pergi dulu. "
"Baiklah, kakek akan memberikan kamu waktu. Kakek harap kau segera berdamai dengan keluarga mu cucuku, " Ucap kakek Leon lirih sambil menatap kepergian cucu kesayangannya itu.
🌼Bersambung 🌼
Hai Hai jangan lupa like, coment, vote dan rate ya manteman. Biar author lebih semangat lagi nulisnya😁.
Happy Reading 😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Aku juga sama,,Aku dukung kamu Erika,Harusnya kamu cari cara utk mendepak mereka dari rumah itu..
2024-03-10
1
Mayra Putri
pantas erika benci sma mmh tirinya...
2021-06-24
0
Mira Wahyuni
kalau aq di posisi Erika, aq pun akan melakukan hal yg sama. tdk ada kata maaf utk sebuah penghianatan 😠
2021-05-29
1