Beberapa bulan telah berlalu. Pada akhirnya, Tania dan Doni resmi berpacaran. Karena Doni bekerja di Amerika, mereka hanya bertemu sebulan sekali dan menjalani hubungan cinta jarak jauh selama berpacaran. Sementara itu, Sima yang kecewa selalu menghindar saat mereka ingin mengajak berkumpul. Ayu tahu alasannya, sedangkan Tania tidak. Ia tidak tahu bahwa Sima naksir berat pada pria yang kini menjadi kekasihnya.
Malam itu, dalam sebuah sambungan telepon.
"Tan, malam ini Mas akan pulang ke Indonesia. Mas mau memberikan hadiah sama kamu."
"Kok mendadak, Mas. Ini baru dua minggu sejak keberangkatan kamu ke Amerika loh."
"Mas kangen sama kamu. Makanya Mas pengen buru- buru pulang malam ini."
"Mas, tapi di sini udah malam."
"Kamu lupa ya, malamnya Indonesia kan siangnya Amerika."
"Oh iya, Mas. Aku lupa hehehe. Emang kamu mau kasih kado apa sih, Mas?"
"Kalau aku kasih tau, namanya bukan kejutan."
"Hmm iya deh. Aku tunggu ya Mas. Aku juga kangen sama kamu."
"Iya, sayang. Udah dulu ya. Mas mau lanjut kerja dulu."
Telepon pun mati.
"Mas Doni ada-ada aja deh. Bucinnya nggak hilang-hilang dari pertama pacaran." Tania meletakkan gagang telepon lalu pergi ke kamarnya. Ia kembali melihat foto-foto nya bersama Doni. Penuh kebahagiaan dan keromantisan.
Sementara itu, Doni yang sedang bekerja, terhenti karena pesanannya sudah datang. Ia menerima pesanan yang berupa kotak kecil. Ketika dibuka, ternyata isinya adalah sebuah cincin yang terukir inisial nama dirinya dan Tania. "Aku akan segera melamar kamu dan kita akan menikah, sayang. Kita akan hidup bahagia di sini." Tersenyum bahagia lalu menyimpan kotak cincin ke dalam tas kerjanya.
*****
Berita terbaru, telah terjadi kecelakaan truk bermuatan semen dengan sebuah mobil pribadi berwarna hitam. Kecelakaan nahas tersebut menewaskan pengemudi mobil yang diperkirakan berumur dua puluh lima tahun. Diketahui, saat kejadian, mobil truk kehilangan kendali dan menabrak mobil yang berlawanan arah dengannya. Pengemudi mobil pribadi itu langsung tewas seketika dengan luka di tubuhnya akibat terjepit di dalam mobil. Dan diketahui nama pria itu adalah Doni Atmajaya. Ia tidak dapat diselamatkan karena kehilangan banyak darah. Demikian sekilas info.
"Tidaaaaaakkkk!! Doni!!!!! Erin menangis histeris saat melihat jenazah anaknya di kamar mayat rumah sakit.
Mereka mendapat kabar bukan dari televisi, melainkan dari ponsel Doni yang ada di sakunya. Salah seorang mengambil ponsel itu lalu menghubungi keluarganya serta memberi tahu lokasi rumah sakit tempat Doni dibawa.
Sementara itu, Tania yang melihat berita itu langsung menelpon Doni namun tidak diangkat. Menelepon Ayu juga tidak diangkat. Hatinya semakin bergemuruh. Ia masih menyangkal bahwa bukan Doni yang kecelakaan. Nama Doni banyak di dunia ini. Namun, saat berita lain menyiarkan ulang berita tadi, mereka memperlihatkan KTP korban dan foto korban. Benar, dia adalah Doni.
Tania segera pergi ke rumah sakit dengan bekal alamat yang ia dapatkan dari televisi.
Sesampainya di sana, benar saja. Keluarga Doni sudah berkumpul. Termasuk Ayu dan Sima juga ada di sana. Tania segera berlari menghampiri mereka.
Keramaian membuat ia sulit menembus keramaian orang-orang.
"Mas Doni!!! Tania berteriak sambil menangis di belakang kerumunan orang-orang yang merupakan keluarga dan sanak saudara Doni.
Mendengar teriakan Tania, Ayu langsung pergi ke belakang. Ia menarik tangan Tania agar tidak pergi ke ruang jenazah.
"Ayu, Mas Doni, Yu." Tania ingin memeluk Ayu namun Ayu langsung mendorongnya.
Tania terkejut mendapatkan perlakuan seperti itu dari Ayu.
"Dasar kamu pembawa sial!!" Ayu berteriak kencang sehingga orang-orang yang ada di sana menoleh ke arahnya termasuk keluarga Doni.
"Apa maksud kamu, Yu." Tania tidak mengerti akan ucapan Ayu.
"Pertama Mas Andi, meninggal karena masuk ke jurang. Kedua Mas Fredi, meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan, dan sekarang Mas Doni, meninggal karena tertabrak truk. Dan mereka semua meninggal karena berpacaran dengan kamu!!! Pembawa SIAL!!!" Ayu menunjuk wajah Tania dengan ekspresi berang.
"Nggak, Yu. Aku,,,,,"
"Setiap pria yang berpacaran dengan kamu selalu meninggal dengan cara tragis. Apa itu kalau bukan pembawa sial, ha!!"
Tania terdiam. Air matanya mengalir deras. Ia tidak menyangka Ayu akan mengatakan hal itu.
"Apa kamu tau? Aku menyesal pernah mengenalkan Mas Fredi sama kamu!! Bahkan aku menyesal menjadi sahabatmu. Kamu itu adalah biang dari bencana. Kamu itu gadis pembawa petaka!!!" Ayu semakin kalap. Ia menarik rambut Tania hingga Tania menjerit kesakitan.
"Ayu, cukup!" Erin datang dan menghentikan tindakan Ayu.
Tania berpikir, Erin mengerti dan tidak menuduh ya seperti itu.
Erin menatap Tania. Tangannya menyentuh bahu Tania yang sedang menangis. "Tania, pergilah. Menjauhlah dari keluarga kami. Kami tidak ingin keluarga kami tertimpa musibah. Karena benar kata Ayu, kamu adalah pembawa petaka bagi keluarga kami. Saya sudah kehilangan dua anak laki-laki saya karena kamu. Saya tidak ingin berduka lagi. Pergilah, jika kamu masih punya rasa malu." ucapan yang begitu lembut namun sangat menusuk.
Tania terkejut mendengar ucapan Erin. Ia menunduk sedih. Ia melihat semua menatapnya dengan tatapan penuh kebencian. Ia pun melangkah mundur, berbalik, lalu pergi dari rumah sakit itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Wiwik Cantik
aku punya temen kuliah yg setiap mau nikah pada meninggal calonnya sudah 3 kali, ya Allah dia sampai trauma....itu sedih banget denger ceritanya
2024-03-01
0
renita gunawan
nah kan.akhirnya tania dianggap sebagai pembawa petaka karena setiap pria yang akan melamar dirinya,meninggal secara tragis
2023-01-10
3
Suky Anjalina
ini ibunya bakalan membenci Tania dong
2022-12-26
1