Chapter 03

Keesokan harinya, Aleya sudah tak terlambat lagi pergi ke sekolah. Ya karena pagi tadi, abang keduanya dengan kejamnya menyiram Aleya pakai air.

Namun begitu, dirinya cukup berterima kasih pada abangnya. Karena kekejamannya saat itu, Aleya tak jadi di hukum oleh Buk Dewi, sang guru killer.

Lupakan kejadian tentang pagi tadi. Saat ini Aleya tengah berjalan di koridor menuju kelasnya. Ia mendengar seseorang memanggil namanya.

Aleya menoleh. Terlihat Tari tengah berlari kearahnya dengan HP yang ada di genggaman tangannya.

"Aleya". Panggilnya lagi saat sudah berhadapan dengan Aleya.

Aleya menaikkan satu alisnya.

" Lo gak dengar kabar?". Tanya Tari membuat Aleya semakin bingung. Kabar apa?

"Satya, berantem". Ucap Tari

Aleya membulatkan matanya terkejut. Ia tak habis pikir, Satya itu hobi sekali berkelahi. Aleya sudah tak ingat, berapa kali Satya masuk ruang BK karena terlibat kasus perkelahian dengan siswa lainnya.

" Berantem sama siapa?, Kenapa?". Tanya Aleya beruntun, jiwa keponyo mulai membara.

"Sama Dimas, katanya sih gara-gara Angel, Dimas nuduh Satya ngerebut Angel dari Dimas".

"Cabut".

Aleya dan Tari segera berlari menuju ke kerumunan yang berada di samping kantin. Dan benar saja, Aleya melihat Dimas telah babak belur dengan beberapa luka di wajahnya. Sedangkan Satya, pria itu tidak terluka sama sekali walau penampilannya sedikit berantakan.

Aleya melihat Angel di tengah-tengah mereka dengan ekspresi terkejut diwajahnya.

Tsabita Putri. Gadis berwajah cantik dan berbadan seksi, Ia mendapat julukan tante girang di sekolahnya karena penampilannya seperti tante-tante yang berdandan menor.

Gadis itu juga beberapa kali kepergok saat pergi ke club malam. Hal itu membuat siswa-siswi di SMA Pancasila tak henti-hentinya mencaci maki dirinya, namun hal itu tak dihiraukan oleh Angel.

Dan gadis itu sangat tegila-gila denga Satya. Walau sudah beberapa bali ditolak oleh pria itu.

Satya pergi meninggalkan kerumunan bersama dengan keempat sahabatnya, sedangkan Angel membantu Dimas yang terluka. Karena bagaimanapun keadaannya, Dimas masih menjabat sebagai pacarnya dan mungkin sebentar lagi akan berubah menjadi mantan pacar.

Mengingat Angel selalu menjadikan pria itu sebagai pelampiasannya saat dirinya kembali ditolak oleh Satya.

Kerumunan perlahan mulai bubar saat Buk Dewi datang dengan wajah garangnya.

Aleya dan Tari juga sudah meninggalkan kerumunan, mereka tak mau terkena semburan dari Buk Dewi.

Saat Aleya dan Tari hendak melangkah pergi ke kelasnya, mereka tak sengaja berpapasan dengan Satya dan antek-anteknya.

Satya yang awalnya berwajah datar dan menyeramkan, seketika pudar dan tergantikan dengan senyum jahilnya saat berpapasan dengan Aleya.

Aleya memutar bola matanya jengah, bencananya telah tiba.

"Ehh gais ada yang ngartis nih". Ucap Satya pada keempat sahabatnya. Aleya hanya mengangkat alisnya bingung dengan maksud Satya.

" Ngartis apaan Sat?". Tanya Restu. Berbeda dengan Aldi, Bima dan Arya mereka hanya diam saja sambil sesekali terseyum menanggapi ocehan Satya.

"Masa gue chat gak di bales, gue telpon di tolak, gue dateng ke rumahnya eh sama sekali gak mau keluar nemuin gue". Ucap Satya sambil melirik Aleya.

Aleya yang paham pun hanya mengendikan bahunya acuh. Lalu pergi meninggalkan Satya dan antek-anteknya bersama Tari. Namun, suara teriakan Satya menghentikan langkahnya.

"Aleya, lo datang bulan? ". Ucap Satya lalu disusul gelak tawa menggelegar yang keluar dari mulutnya dan juga kedua sahabatnya. Sedangkan Aldi dan Arya, pria itu hanya terkekeh kecil.

Aleya menoleh dengan mata tajam, setajam silet. Gadis itu menatap Satya seolah-olah ingin menerkam pria itu detik ini juga.

"SIALAN LO BANGASAT!".

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!