Chapter 02

Jam sudah menunjukkan pukul 13.00 yang berarti, seluruh siswa-siswi SMA Pancasila sudah bisa kembali ke rumah masing-masing setelah melewatkan berbagai macam mata pelajaran disekolah.

Di depan gerbang, terlihat seorang gadis dengan rambut panjang di cerli tengah celingak celinguk mencari keberadaan seseorang.

Suara lengkingan seorang sisiwi mengalihkan perhatiannya.

"ALEYA! ".Teriaknya.

Aleya menoleh ke belakang terlihat sahabat dekatnya tengah berlari kearahnya sambil berteriak memanggil namanya.

Mentari Maheswari, atau biasa dipanggil 'Tari' oleh Aleya. Bukan tanpa alasan Aleya memanggilnya seperti itu, gadis itu terlalu malas membelitkan lidahnya saat menyebutkan nama sahabatnya itu yang menurutnya sangat sulit untuk diucapkan.

"Naon?". Sahut Aleya malas.

"Pulang bareng gue yuk?! "-Ajak Tari. Namun suara baritone yang khas mengejutkan kedunya.

"Gak, Aleya pulang bareng gue". Sambung Satya.

Dan ya, kaian tahu lah yang terjadi selanjutnya.

Tari dan Satya memperebutkan Aleya. Dan terjadilah aksi tarik menarik antara keduanya, membuat kepala Aleya terasa ingin meledak dibuatnya.

" STOP!". Teriak Aleya membuat keduanya berhenti memperebutkan dirinya. Beruntung sekolah sudah lumayan sepi karena sebagian siswa-siswi sudah ada yang pulang kerumah mereka masing-masing.

Tak bisa dibayangkan bila sebagian siswa-siswi di SMA Pancasila melihat most wanted mereka sedang melakukan aksi tarik menarik dengan sisiwi lain hanya untuk memperebutkan Aleya si tomboy and bad girl.

"Gue bisa pulang sendiri!". Ujar Aleya sambil menatap Satya dan Tari bergantian.

" Pulang bareng gue aja, Le". Satya kembali membujuk Aleya.

"Sama gue aja, Le". Tari juga tak mau kalah.

Aleya tak menghiraukan dua sejoli yang tengah memperebutkan dirinya. Dengan santai, Aleya menaiki motornya. Gadis itu pergi meninggalkan Satya dan Tari yang masih saling melempar tatapan sinis satu sama lain.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Aleya baru saja tiba dirumahnya. Gadis itu segera melangkah menuju kamarnya tanpa menghiraukan teriakak dari abangya.

Sesampainya dikamar, Aleya segera melempar tasnya lalu membanting tubuhnya ke ranjang empuk miliknya.

Gadis itu menatap langit-langit lalu sekelebat senyum menjengkelkan milik Satya, terlintas dipikirannya.

Terkadang Aleya heran, Satya yang terkenal dengan sifatnya yang dingin dan arogan, bisa bersikap menjengkelkan jika sedang bersama Aleya.

Terkadang, Aleya jengah sendiri dengan kelakuan pria yang notabennya adalah most wanted di sekolahnya.

Suara dentingan ponsel membuyarkan lamunan Aleya. Gadis itu membuka aplikasi whatsapp miliknya dan nama "Satya" berada di arsipan. Dengan malas, Aleya membuka pesan yang diterimanya dari Satya.

Woi nyet keluar gue ada di depan rumah lo

Aleya hanya memutar bola matanya jengah setelah membaca pesan singkat dari Satya

Tak lama, ponselnya berdering. Nama "Satya" memenuhi layar ponselnya. Aleya menggeser tombol hijau seketika suara menjengkelkan milik Satya memenuhi indera pendengarannya.

"Woi Aleya". Teriaknya

" Cepetan keluar lo, males banget bukain pintu rumah lo buat gue". Sambungnya.

"Apaan sih, gue lagi gak ada di rumah mending lo pulang aja sana dari rumah gue". Sahut Aleya.

"Gak usah bohong lo, cepet buru keluar gue tahu lo ada di rumah. Btw disamping gue ada Bang Nando nih!". Sahut Satya licik

" Buruan turun atau lo mau gu----". Tut tut

Sambungan telepon diputuskan secara sepihak oleh Aleya. Gadis itu terlalu lelah mendengar celotehan dari mulut Satya.

Entah mengapa dimata Aleya, Satya adalah pria yang paling menjengkelkan yang pernah Aleya kenal seumur hidupnya.

Ia pertama kali bertemu dengan Satya saat mengikuti balapan liar di arena balapan. Saat itu, dirinya sedang gabut dan keluarganya sedang berada di luar kota semua, dia sendiri memilih tidak ikut liburan.

Mereka bertemu di arena balapan dan menjadi patner balap, Disinilah awal mereka kenal dan mulai dekat.

Semenjak saat itu ia dan Satya lumayan akrab. Dan semakin lama, Satya semakin menjengkelkan dimatanya.

Tak ingin berlama-lama memikirkan Satya dan sifat menjengkelkannya, Aleya segera bersiap menuju alam mimpi dengan membawa boneka kesayangannya di dalam pelukannya. Tanpa berniat turun ke bawah untuk sekedar menemui Satya di depan rumahnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!