Mutiara berdiri dan meraih tasnya .dan meninggalkan pesan pada teman teman nya , untuk memberi tau Dimas bila dimas datang .
"Aku pulang dulu ya , kalau Dimas ke sini , katakan pada nya , kalau aku sudah di pecat karena kebodohanku ."ucap mutiara .
"Tiara aku benar benar tidak menyangka ,kalau kau benar benar tidak akan kembali lagi ke kantor ini . Terimakasih ya ,selama ini kamu dah banyak membantuku ."ucap mbak ika .mbak ika mendekat dan memeluk mutiara yang terakhir kalinya .
"sama sama mbak .aku juga berterimakasih , kalian dah mau menjadikan aku sahabat kalian ."ucap mutiara
Semua teman teman mutiara memeluk mutiara bergantian .Dimas yang baru datang terkejut ,melihat apa yang terjadi .
"Ada apa ini ."tanya Dimas yang tiba tiba datang ke kantor .
"Lo Dim , kamu tidak kuliah ."tanya salah satu dari mereka . Mutiara yang mendengar suara dan nama Dimas di sebut .mutiara segera membalik kan badan .
"Loh Tiara kenapa kamu menangis ."ucap Dimas sambil menghapus air mata mutiara .
"Aku .....aku di pecat Dim ."ucap mutiara menangis sesenggukan di dada Dimas .Dimas mengelus bahu mutiara dengan penuh tanda tanya .
Mutiara melepas kan pelukan nya pada Dimas .
"Kamu di pecat ,kenapa ."tanya Dimas .
"Aku menumpahkan kopi , berkas berkas pak Ardy hiks...."jawab mutiara sambil menghapus air matanya .
"Sudah kamu tenang dulu , masalah ini kita pikirkan baik baik ,tanpa ada pemecatan .yang penting kamu tenang dulu . Sekarang ayo ikut aku ke taman dulu , kita cari udara segar ."ucap Dimas sambil menarik tangan mutiara .
Dimas tidak perdulikan teman temannya , yang penting baginya sekarang adalah menenangkan mutiara dulu .
"kamu duduk sini dulu , jangan kemana mana aku beli minuman dulu untukmu ." ucap Dimas dan segera pergi meninggalkan mutiara yang duduk di bangku taman . Mutiara diam merenungi nasib nya ke depan , setelah kehilangan pekerjaan nya .
Tak lama kemudian Dimas datang membawa air minum dingin untuk mutiara .
"Ini kamu minum dulu ,biar pikiran kamu ikut segar ."ucap dimas sambil membukakan tutup botol minuman mutiara , sebelum ia berukan pada mutiara .tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang menatap mereka .
"terimakasih , banyak ya ."ucap mutiara segera meneguk air minum nya .
"kamu tunggu dulu di sini , aku kebelet mau ke toilet dulu ." Dimas berlari tanpa menunggu persetujuan dari mutiara .
"oh Tiara , pedihnya , dapat kau merasakan . Jika kau bertemu aku begini , berlumpur tubuh dan keringat membasahi bumiii ...
"oh ,tiara beginikah nasib mu tak hanya namamu seperti lagu , tapi lagu itu benar benar seperti nasibmu .ibu...
"Apa kerjaan mu di sini hanya untuk merenungi nasibmu ." mutiara terkejut dengan suara laki laki di belakangnya , mutiara segera berdiri
"Pppak Aaardy...
" Sekarang masih jam kerja , apa kamu di dalam sudah tidak punya kerjaan ,sehingga kamu duduk di sini ."ucap Ardy .
"Pak Ardy , maaf saya minta maaf .saya di sini sedang menata hati ."ucap mutiara.
"Siapa yang perduli dengan suasana hatimu . Urusan kantor lebih penting . Dari segala galanya .cepat masuk kerjakan tugas kamu ." perintah Ardy .
"Tunggu , bukankah bapak akan pecat saya hari ini ."ucap mutiara sambil menunduk .
"Memang nya kamu ingin saya pecat ."bentak Ardy .
"Tidak pak , saya tidak mau di pecat ."jawab mutiara dengan cepat .
"Cepat kembali kerja sana ."ucap Ardy .
"Baik pak ." mutisra segera menuju ke kantor ,mengambil alat kerjanya . Sementara Ardy meneruskan langkahnya menuju ke gudang , untuk mengecek bahan bahan proyek .
Tak lama kemudia Dimas kembali tidak mendapati mutiara .
"Loh Tiaranya kemana , bukan nya tadi aku suruh dia menunggu di sini , apa jangan jangan dia nekat melakukan sesuatu yang tidak tidak ,karena putus asa ."ucap Dimas ia ketakutan bukan main . Ia kalang kabut mencari cari mutiara .
"maaf mas , mas lihat tiara , pegawai baru yang sering datang bersamaku."tanya dimas cemas .pada satpam depan
"oh tiara , aku lihat dia masuk ke kantor setelah bicara dengan pak Ardy ." ucap satpam .
"Berbicara dengan pak Ardy ,"ucap Dimas mencerna ucapan pak satpam .
"Ia ,tiara masuk ke kantor ,sepertinya pak Ardy suruh dia kerjakan sesuatu ."tambah pak satpam .membuat pikiran Dimas semakin kacau
" terimakasih pak ."jawab Dimas ia berlari ke dalam kantor lagi mencari mutiara . Ia percaya kalau pak Ardy sudah menyuruh mutiara meringkasi barang barangnya dan meninggalkan kantor .
Di ruang kerja Dimas tidak menemukan mutiara , dia berlari keluar sehingga tanpa sengaja dia menabrak Ardy .
"Eh pak Ardy ,saya minta maaf pak , saya buru buru mau mencari Tiara ."ucap Dimas dengan nafas terengah engah . Sambil membungkuk .
Ardy tidak merespon ucapan Dimas , ia hanya merapikan jasnya yang kusut karena ulah Dimas .mutiara yang kebetulan lewat di belakang Ardy menegur Dimas .
"Dimas , kamu lagi ngapain ." panggil mutiara yang masih membawa alat perlengkapan pel .
"Tiaraaaa ," Dimas langsung berlari memeluk mutiara , ia tidak perduli kalau Ardy masih di sana . Mutiara kaget dengan perlakuan Dimas ,ia melotot dengan mata menatap ke arah Ardy yang juga sedang menatapnya .
"Kamu kemana saja , aku cari kemana mana .kamu tidak sedihkan dipecat ."ucap Dimas dengan setia masih memeluk mutiara . Mutiara segera mendorong bahu Dimas agar melepaskan pelukan nya .
"Maaf kan kami pak Ardy."ucap mutiara ,ia merasa segan dengan Ardy atas tingkah laku dan ucapan Dimas .Mutiara membungkuk sebentar dan menarik Dimas pergi meninggalkan Ardy .
"Kamu apa apa an sih ."ucap mutiara sambil menghempaskan tangan Dimas .
"Aku baru datang kerja aja dah di bilang perempuan tidak sopan . Sekarang kamu main peluk peluk di depan pak Ardy .apa yang ada dalam pikiran dia ." protes mutiara .
"Biarin saja , aku tu cemas sama kamu .terus itu kamu kenapa . Udah di pecat masih bawa bawa pel pelan segala," tanya dimas sambil menunjuk tangan mutiara .
"oh iya lupa beritahu kamu , aku tidak di pecat , jadi aku tadi sedang bekerja ."ucap mutiara .
"Benarkah , kamu tidak jadi di pecat . Kamu serius tidak lagi bercanda kan ."tanya Dimas memastikan dengan raut wajah yang sangat bahagia .
"iya , serius ."jawab mutiara sambil mengangguk .
"yeeeee ,"teriak dimas bahagia sambil memeluk mutiara kembali . Dimas kelihatan begitu bahagia .Mutiara membiarkan Dimas memeluknya sampai ia lega dan melepaskan pelukan nya sendiri . Ardy masih melihat keduanya dari jarak jauh .
"Berati aku masih bisa antar jemput kamu kan . kita masih sama satu kerjaan kan ."tanya dimas tidak percaya .
"hem , ya kita masih sama sama satu kerjaan . Satu perusahaan , satu profesi ."ucap mutiara sambil merangkul bahu Dimas . Dapat perlakuan seperti ini dari mutiara , jantungnya sudah tersiksa .begitu juga pikiran nya takut suara detak jantungnya yang begitu mendayu kedengaran oleh mutiara ,yang belum mengerti akan perasaan nya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 218 Episodes
Comments