Semua orang kini tengah disibukkan untuk acara nanti malam yaitu pesta Promnight. Mereka semua sangat antusias untuk menyambut pesta nanti malam karena akan ada pemilihan raja dan ratu pesta, selain itu di pesta ini lah mereka bisa sekaligus mencari pasangan.
" Sabrina, kamu yakin gak mau ikut? " tanya Jesica
" enggak deh, tiba-tiba aku malas kali ikut acara kayak gituan. " jawab Sabrina
" terus kalo gk ikut kamu mau ngapain di kamar sendirian? "
" ya, iya lah. "
" nanti di sana banyak cowok cakep tau, Rina. Belum lagi ada kakak ketua OSIS, aaah...! siapa tau dia ngajak aku, sekarang aku mau dandan cantik dulu deh...! " kata Irene
" dih, pedenya selangit. cowok sekeren dan seganteng kak Alex tuh pasti udah ada yang punya lah. Dan dengar-dengar pasangan dia malam ini tuh kak Anita. " jawab Mida
" Bodo amat lah... yang penting dandan cantik biar pede kalo mau deket sama kakak ketua OSIS. uuulalal... " ujar Irene
Malam hari pun tiba, riuh suara musik dan suara para siswa yang menghadiri acara pesta Promnight itu saling sahut menyahut. Meskipun teman-temannya sempat memaksa Sabrina untuk ikut acara, namun Sabrina tetap memilih tinggal di asrama. Ia pun naik keatas atap gedung asrama sendirian sambil melihat kehebohan yang terjadi di lapangan upacara. Sabrina duduk dipinggiran gedung dengan kaki yang menggelayut di bawah, sambil merasakan hembusan angin malam yang sepoi-sepoi, ia mengeluarkan sebuah buku sketsa, pensil dan penghapus. Kemudian ia membuat coretan-coretan di kertas itu dan membentuk sebuah gambar seorang wanita.
Sabrina termenung dan teringat akan sosok wanita yang digambarkannya barusan, seseorang yang dulu selalu ada untuk Sabrina tanpa mengeluh, seseorang yang selalu menghapus air matanya ketika menetes, dan seseorang yang mampu membuat Sabrina bangkit dan kembali bersemangat untuk menjalani hidup. Namun, seseorang itu kini tak lagi bisa dilihat oleh Sabrina bahkan disentuh, orang itu telah pergi meninggalkan hidup Sabrina untuk selamanya. Ia adalah kakak kandung Sabrina yang bernama Luciana.Sabrina memandangi langit malam seraya memanjatkan doa untuk sang Kakak
" Kakak, semoga kau bahagia di surga. semoga kau juga bisa bertemu dengan Papa, tunggu aku di surga ya kak. Aku merindukan kakak, aku sangat rindu dengan canda dan tawa mu, tingkah usil mu, dan perhatian mu. aku hanya bisa mengingat itu semua, bahkan jika aku sangat rindu aku berusaha mengingat suara mu. ah, kakak maaf kan atas perbuatan ku yang lalu, aku sungguh rindu kepada mu. semoga kau tenang di alam sana... amiin. "
Air mata Sabrina pun menetes ke pipi, ia kembali termenung sendiri di atas atap gedung.
" Hei, siapa itu di sana? " panggil seseorang
" Sabrina, anak baru tahun ini... kamu siapa? " tanya Sabrina kepada seseorang yang tiba-tiba datang ke atas atap gedung asrama.
" Sabrina? loh, dek kamu gak ikut pesta? "
" eh, kak Darius. hehe, Enggak kak! aku gak suka ikut pesta. liatin aja dari atas sini juga seru kok..." jawab Sabrina
" introvert banget ya kamu... " ujar Darius
" enggak juga sih kak, cuma lagi pengen sendiri aja menikmati malam yang bertabur bintang dan denger sayup-sayup suara musik dari pesta. " kata Sabrina
" awas jangan minggir-minggir, nanti jatuh...! " kata Darius
mereka pun duduk berdua sambil mengobrol dan melihat kemeriahan pesta dibawah.
Sedangkan di acara pesta, Jesica, Mida dan Irene sangat bersemangat mengikuti jalannya acara pesta itu. Mereka sibuk mencari pasangan untuk berdansa,
" Johan...!!! kamu jadi pasangan dansa ku aja, aku tau kamu gak punya pasangan kan? " ujar Jesica
" heh! kalo ngomong kamu itu suka bener deh... hehe, belum nemu pasangan aja. Ntar kalo ketemu aku pindah ya... " kata Johan
" Kambing! kagak boleh, kamu udah sama aku aja. " bentak Jesica
Jesica yang akhirnya berhasil bertemu pasangan dansa pun turun ke pesta dansa bersama Johan sepupunya. Sedangkan Mida sibuk mencicipi hidangan dessert yang disediakan di meja pinggiran, Irene entah pergi kemana dia.
" Kamu, temennya Sabrina kan? " tanya seorang laki-laki yang tiba-tiba mendekati Mida
" iya, siapa ya? kok tau aku temennya Sabrina? "
" kenalin aku Erwin anak tari, aku juga temennya Sabrina. Tapi, baru kenalan tadi pagi sih, heheh. " jawab Erwin
" oohh, aku Mida dari kelas animasi. Silakan dicicipi hidangannya, Win... enak loh, jangan di anggurin aja nanti mubadzir! hehe " kata Mida
" eem, mau jadi pasangan dansa ku gak? " tanya Erwin
" aku gak bisa dansa, maka dari itu aku milih ngabisin makanan disini " jawab Mida
" udah gampang, nanti ikutin langkah ku aja kamu pasti bisa kok. Percaya sama aku! " ujar Erwin meyakinkan Mida
Mida pun akhirnya mau diajak berdansa dengan Erwin.
Irene sibuk ke sana ke mari mencari Alex, ia berdandan selama 1jam hanya untuk cari perhatian Alex.
" kak Alex! " panggil Irene
" hmm? siapa ya? " tanya Alex
" kenalin aku Irene, aku murid baru tahun ini. " jawab Irene
" oh, iya. salam kenal, ada apa ya? "
" itu, emm... kak Alex udah punya pasangan dansa belum? kalo belum, mau gak jadi pasangan dansa ku? " tanya Irene
" maaf ya adik kecil, Alex itu dari awal udah jadi pasangan dansa aku. Kamu mending cari yang lain deh, jangan coba-coba untuk mendekati kekasih ku! " kata Anita yang tiba-tiba muncul di belakang Irene
" Aku kan tanya sama kak Alex, kak Alex mau gak? " tanya Irene sekali lagi
" kan udah di jawab sama dia, aku udah punya pasangan malam ini. Maaf ya, " jawab Alex
Alex dan Anita pergi meninggalkan Irene dan disusul teman-teman Anita, namun tiba-tiba...
Krreeek...
gaun yang dipakai Anita robek bagian belakang. Anita menjerit kaget, teman-temannya dan Alex panik melihat gaun yang Anita pakai robek.
" KAMU...! PASTI KAMU KAN YANG INJAK GAUN KU SAMPAI ROBEK?! " bentak Anita
semua mata seketika tertuju ke arah Anita, musik yang tadinya berdentum kencang pun ikut berhenti.
" Maksud kakak apa? kakak nuduh aku? " tanya Irene
" siapa lagi kalau bukan kamu! pasti kamu kan! Alex, liat gaun ku... humb. " rengek Anita
" Udah sekarang kamu balik ke asrama, ganti gaun aja. Aku anterin ayok...! dan kamu, mending kamu jauh-jauh dari hadapan Anita. " kata Alex.
Sabrina yang menyaksikan usaha Irene dari atas hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Irene benar-benar berani menghampiri Alex, padahal dia sudah tau pasti kalau Alex itu pasangan Anita.
Pesta semakin meriah dengan ditambah kembang api, dan malam pun semakin larut Sabrina dan Darius memutuskan turun dan kembali ke kamar asrama masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments