Hukuman Kecil Untuk Si Manis

Keesokan harinya seluruh siswa kembali melakukan tour sekolah. Mereka di ajak ke panggung arena terbuka kemudian ke lapangan olahraga, kali ini di kelompok Sabrina yang menjadi tour guide bukanlah Darius melainkan Alex. Sabrina berpura-pura melupakan kejadian semalam dan cuek dengan keberadaan Alex yang sedari tadi melirik ke arah Sabrina terus menerus.

Alex pun menjelaskan secara rinci tentang panggung arena terbuka itu, yang kemudian menjelaskan ada apa saja di lapangan olahraga. Lapangan olahraga terdiri dari lapangan futsal, basket, volly dan lapangan lari. Sabrina yang menyadari kalau dia sedang di amati oleh Alex, dia pun meminta pindah tempat kepada temannya supaya tak terlihat oleh Alex. Namun sayangnya belum lagi terlaksana, Sabrina justru di panggil Alex.

" Hei, kamu cewek yang barusan mau pindah tempat...! yang rambutnya kayak ekor kuda...! " panggil Alex

Seluruh siswa yang ada di sana pun menoleh ke arah Sabrina, Sabrina hanya tersenyum dan bertanya ada maksud apa Alex memanggilnya.

" Sini maju kedepan...! " ujar Alex

" Ada apa ya kak? " tanya Sabrina

Alex mengambil bola basket yang ada di lapangan dan melemparkannya ke arah Sabrina.

" 3point, kalo kamu menang kamu bebas mengajukan permohonan apa pun ke aku, tapi kalau aku menang aku akan melakukan hal yang sama ke kamu " kata Alex

" Tapi maaf kak, aku gak bisa main basket. " kata Sabrina

" Makanya ini aku mau ngajarin kamu main basket. " ujar Alex

Bola basket yang tadinya di bawa Sabrina kini sudah berpindah tangan. Dengan kecepatan Alex, Sabrina kualahan mengejar dan merebut bola dari tangan Alex, berhasil merebut pun belum tentu berhasil memasukkan ke ring karena keburu di rebut lagi oleh Alex. Permainan usai, Alex pemenangnya! Sabrina mengatur nafasnya yang ngos-ngosan sambil mengelap peluh yang bercucuran di mukanya.

" Ini hukuman untuk kamu yang sudah membuat ku basah kuyup tadi malam, " bisik Alex di samping telinga Sabrina

Sabrina di buat merinding dengan kalimat Alex, dalam hatinya berucap ' lah, bukannya dia duluan yang jahil ya? kenapa malah aku yang kena hukuman? hadeeh, jangan sampe punya pacar modelan dia deh, ribet dan merasa selalu benar. '

Alex tersenyum senang, dan ia pun kembali memimpin tour ketempat selanjutnya. Sabrina berjalan pelan di belakang rombongan sambil menunduk lemas. Darius yang memperhatikan dari jauh menghampiri Sabrina dan memberikan sebotol air mineral.

" Makasih kak, ngerepotin. heheh " ucap Sabrina

" Sama-sama, udah gak usah di pikirin ucapannya si Alex. Lagian semalam juga salah dia sendiri yang usil, jadi ya wajar aja sih kalo kamu nyiram air ke dia. " kata Darius

" Iya sih kak. Tapi ya gimana, masa iya mau batalin perjanjian gitu aja. Munaroh dong aku " kata Sabrina

" Munaroh? siapa itu Munaroh? " tanya Darius bingung

" Hahah, Munaroh itu nama orang kak. Maksud aku munafik kak, kan ingkar janji itu namanya. " jawab Sabrina

" Owalah, kirain siapa... Dasar bocah zaman sekarang bahasanya ada-ada aja. "

" hehe, oh iya makasih ya kak minumannya. Aku balik barisan dulu ya kak, takut makin kena hukuman " ujar Sabrina yang berlari mengejar rombongannya.

Ternyata tak hanya Darius saja yang melihat pertandingan antara Alex dan Sabrina, ternyata Anita pun juga melihat dari kejauhan bahkan ia juga melihat saat Alex berjalan mendekati Sabrina. Api cemburu dengan cepat membakar hati Anita, ia pun meminta ke teman lainnya untuk mencari tahu tentang Sabrina dan hubungan antara Sabrina dengan Alex.

Akhirnya tour sekolah selesai, seluruh siswa kembali berkumpul di lapangan untuk mendengarkan arahan selanjutnya dari Bapak kepala sekolah.

" Gimana rasanya keliling sekolah, seru kah? Baiklah karena MOS telah kalian lalui dengan baik, mulai hari ini dan 3 tahun ke depan kalian telah resmi menjadi murid sekolah seni. Dan saya ada informasi satu lagi, besok akan ada pertunjukan dan pameran yang akan di tampilkan oleh kakak senior kalian ini, kalian nantinya akan disuguhi pertunjukan musik, tari dan teater yang akan berkolaborasi menjadi satu, serta pameran hasil karya dari para senior dari jurusan seni rupa. Mulai dari sekarang kalian harus mempersiapkan diri , fisik serta mental, karena kalian akan digembleng, diasah, dan di godok di sekolah ini supaya mampu menjadi siswa yang lulus dengan hasil terbaik, keluar dengan membawa nama baik sekolah, dan menjadi seniman sukses di masyarakat. Baiklah, setelah ini kalian bisa kembali ke asrama kalian untuk istirahat dan bergosip ria ya dengan teman baru kalian, hehehe. Sekali lagi, selamat karena kalian semua resmi menjadi siswa sekolah seni tahun ajaran 2021/2022. Sekian dari saya terima kasih. " ucap pak kepala sekolah

Seluruh siswa pun mulai membubarkan diri, begitupun dengan Sabrina dan kawan-kawan yang juga mengikuti peserta lain pergi meninggalkan lapangan upacara.

" ehem, adik kecil kita ketemu lagi " sapa Alex

" eh, iya kak. hehe... " kata Sabrina sambil garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal

" kamu gak lupa kan sama perjanjian kita tadi? Jangan coba-coba untuk melarikan diri ya " kata Alex

" emm, perjanjian yang mana ya kak? " tanya Sabrina pura-pura lupa

" oohh, perjanjian yang mana. Lupa? "

" eh, eee... enggak lupa kak. Aduh, ya udah deh ayok lah. " ucap Sabrina tidak sabar

Awalnya Sabrina hendak menuju ke kantin sekolah, namun Alex justru mengajaknya makan di luar sekolah. Alex pun juga memilih makan di restoran yang harganya terbilang lumayan menguras kantong, Alex pun tak segan-segan membawa teman-temannya, makin menangis lah dompet Sabrina.

" kamu gak makan, dek? " tanya Darius

" enggak kak, aku udah kenyang. Aku minum air putih aja gak papa, kurang cairan soalnya. " jawab Sabrina

Mereka melanjutkan makannya sambil berbincang-bincang ringan, Sabrina hanya diam saja sambil melihat ke arah HP-nya.

" itu siapa? cakep amat, lebih cakepan dia ketimbang kamu. " ujar Alex

" hmm? oh, ini kakak aku. Cantik ya, sekarang dia udah jadi bidadari di surga. haish, rindu nian aku sama dia. " kata Sabrina

Alex tak melanjutkan obrolannya dengan Sabrina. Setelah mereka semua selesai makan, Sabrina langsung menuju ke meja kasir untuk melakukan pembayaran.

" Kak, pembayaran pakai non tunai bisa gak? lagi gak bawa uang tunai soalnya. " kata Sabrina

" bisa kak, pembayaran menggunakan aplikasi apa? " tanya kakak penjaga kasir

" pakai spay bisa? "

" bisa, ini kode barcode scanner nya. Sebentar ya saya hitung dulu pesanan kakak. "

" okey, " jawab Sabrina

Ketika si kasir sedang menghitung totalnya, Darius menyusul dan mengatakan ingin memesan makanan untuk dibawa pulang. Sabrina langsung melotot ke arah Darius, namun dengan cepat Darius mengatakan kalau bayarnya terpisah, Sabrina bernapas lega.

" ini tadi totalnya Rp 350.970,- kak. silakan di scan kak. " kata kakak kasir

" udah ya kak, terima kasih. " ujar Sabrina

Sabrina kembali ke meja sambil menunjukkan bukti transaksi pembayaran makanan tadi. Pesanan Darius yang juga sudah datang langsung diberikan kepada Sabrina untuk nantinya dimakan di asrama. Alex hanya terdiam melihat Darius yang begitu perhatian terhadap Sabrina. Entah mengapa di dalam hati Alex ada perasaan berkecamuk tak karuan saat melihat kedekatan Darius dengan Sabrina.

Mereka pun kembali ke sekolah, sedangkan Alex pergi ke ruang OSIS untuk menyelesaikan tugas yang menumpuk. Sesaat kemudian Alex teringat wajah Sabrina, ada getaran yang tak biasa terasa di dadanya. Semakin Alex membayangkan wajah Sabrina getaran itu makin terasa, apalagi saat Alex teringat senyum manis Sabrina. Senyum Alex pun berkembang di sudut bibirnya, namun lamunan itu di buyarkan oleh seseorang yang tiba-tiba saja masuk ke ruang OSIS.

" Alex sayang, kok kamu sendirian yang lain mana? " tanya Anita

" Aih, sayang ku. " sapa Alex yang langsung memeluk Anita.

" iya nih, tugas aku numpuk. Yang lain aku suruh istirahat dulu, soalnya mereka semua udah lembur sejak semalam. " jawab Alex.

" Aduh, kasihan. Ya udah aku temenin mau gak? sekalian aku juga udah bawa camilan, sengaja pengen makan berdua sama kamu. " kata Anita.

" Ya, sayang banget aku udah makan tadi bareng anak-anak. Aku nemenin kamu makan aja ya sambil ngerjain tugas. " kata Alex

" Hmm, okey. "

Anita yang menemani Alex merasa ada sedikit perubahan pada dirinya di hari itu, biasanya Alex paling malas untuk menyelesaikan tugasnya kalau sendirian pasti anak-anak dipaksa untuk membantu. 'ah, mungkin saja moodnya dia sedang bagus, jadi dia mau nyelesaiin tugasnya. Tapi, apa yang membuat moodnya dia jadi bagus? ah sudahlah, aku tak perduli '

Terpopuler

Comments

Mom La - La

Mom La - La

hmmm, ada aroma2 BENCI JADI CINTA NIH.

2023-01-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!