2

"Datang keruanganku sekarang!"

"Baik Tuan, saya akan segera kesana."

Vino mematikan ponselnya lalu menatap ke bawah pada objek utamanya sedari tadi, sampai-sampai kerjaannya pun diabaikan.

"Tuan manggil saya?" Aldi selaku Sekretaris Vino masuk dan berdiri di belakang Vino yang berdiri di balkon membelakangi Aldi.

Vino memberi isyarat pada Aldi untuk ikut melihat ke arah bawah.

"Lihat mereka!"

Aldi yang planga plongo mengikuti perintah atasannya lalu menatap ke bawah dan mendapati Keisya yang sedang bercanda dengan Bapaknya.

"Ada apa dengan mereka Tuan?" tanya Aldi polos. Vino mendesah pelan.

"Siapa mereka? Saya tidak ingat jika saya mempekerjakan tukang parkir di sini," ujarnya.

"Oh itu pak Herman yang dulu ingin ketemu sama Tuan, tapi karena kelewat sibuk jadi Tuan menyuruh saya melayani beliau waktu itu," jelas Aldi yakin.

Vino mengernyit berusaha mengingat apa yang dikatakan Aldi.

"Makanya Tuan jangan terlalu sibuk jadi orang, kan jadi jarang memperhatikan sekitar sampe lupa sama Pak Herman yang sudah bekerja lebih dari setahun di sini," kekeh Aldi yang langsung mendapat tatapan tajam dari Vino.

Aldi mengatupkan bibirnya, seketika nyalinya menciut jika tiba-tiba mendapat tatapan mematikan dari atasannya.

"Apa itu putrinya yang sedang bersama dengannya?" tanya Vino ragu, sebenanrnya agak geli sih seorang Vino Arkani menanyakan hal seperti ini yang mungkin menurut orang lain itu tidak penting dan sedikit absurd, karena yah sudah jelas jika mereka berdua adalah anak dan bapak bahkan bocah saja mengetahui hal itu.

"Menurut saya sih begitu Tuan, saya juga agak ragu soalnya saya baru pertama kali liat gadis itu biasanya yang mengantarkan makanan pada pak Herman itu istrinya," jawabnya.

Vino berjalan ke arah meja diikuti oleh Aldi di belakang.

"Saya minta kamu cari tau tentang keluarga Pak Herman itu dan ekhem.. jangan lupa juga tentang putrinya atau bila perlu korek informasi sedetail mungkin jangan sampe ada yang ketinggalan bahkan hal kecil sekalipun saya ingin data yang lengkap dan akurat!" perintah tegas dari atasan sebenarnya tidak bisa diganggu gugat ya tapi yah namanya juga Aldi lebih mentingin rasa penasarannya karena aneh aja CEO yang terkenal dingin dan hemat bicara ini tiba-tiba ingin mencari tau tentang keluarga seorang tukang parkir.

"Kok tiba-tiba Tuan, apa ini tidak terlalu mendadak? Dan apa tujuan Tuan ingin mendapatkan informasi tentang keluarga Pak Herman? Ohh tidak, jangan jangan....!!" Aldi menggoda Vino karena Aldi mungkin mengetahui maksud dan tujuan tugas yang diberikan Vino.

"Tidak usah berfikir yang aneh-aneh, apa kamu lupa setiap yang bekerja di sini harus saya periksa dulu data datanya agar saya tidak salah dalam mempekerjakan manusia dalam perusahaan ini? Kamu kan tau saya itu orangnya teliti," ungkap Vino dengan muka datar.

"Tapi Tuan bukankah saya dulu pernah memberikan data tentang Pak Herman waktu itu? Dan Tuan juga sudah melihatnya, Tuan lupa ya?"

Vino yang sudah kehabisan akal langsung mencari-cari alasan.

"Saya lupa menaruhnya di mana dan mungkin itu sudah hilang. Setahu saya data itu tidak lengkap hanya berisi tentang kemampuan Pak Herman dalam bekerja. Sudahlah cepat kerjakan, besok saya akan menagih hasil kerja kamu pastikan untuk menyelesaikannya sampai besok pagi!"

"Loh Tuan kok cepet banget minimal satu minggu lah, mengorek informasi tentang seseorang itu butuh waktu bahkan seorang hacker saja butuh dua atau tiga hari," Aldi mengeluh.

"Baik. Tiga hari. Saya kasih kamu waktu tiga hari, apa itu sudah cukup? Saya rasa cukup dan saya tidak menerima pembantahan lagi, sekarang keluar!. Oh satu lagi bawakan saya semua data semua pekerja di sini saya ingin memeriksa ulang, oke sekarang kamu boleh pergi!"

Aldi dengan muka memelas segera keluar dari ruangan hantu menurut pemikiran nya sendiri.

Keisya menatap jam tangan mungil yang bertengger ditangan kecilnya, waktu sudah menunjukkan pukul 3. Sudah hampir sore.

"Pak, Kei kayaknya harus balik sekarang deh, kalo bapak pulangnya kapan biar barengan sama Keisya?"

"Palingan sehabis asar bapak pulang, tapi kamu pulang saja dulu nanti Ibumu khawatir karena kamu tidak pulang-pulang dari tadi. Niatnya nganter makanan ehh malah ikut makan."

Keduanya kembali tertawa lepas.

"Oh yaudah Keisya duluan ya Pak. Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam, hati-hati!"

Keisya melambaikan tangannya lalu pergi menyusuri padatnya jalanan kota.

Kepergian Keisya tak lepas dari pandangan Vino.

"Gadis yang menarik!"

Vino tersenyum kecil lalu kembali ke ekspresi datarnya.

....

"Assalamualaikum Buk, Kei pulang!" Keisya menghampiri Ibunya yang sedang mengangkat jemuran di halaman.

"Kok baru pulang sekarang, kamu kemana aja? Ibu khawatir," ujar Erna.

"Hehe Kei temenin bapak makan Buk sekalian nebeng makan soalnya Kei juga lapar sehabis perjalanan kesana," kekeh Keisya dengan muka polosnya.

"Ya udah sana mandi dulu, itu tadi kucing kamu ngamuk ngamuk udah ibu kasih makan tapi tidak mau ya udah ibu masukin kandang aja soalnya tuh kakakmu si Fitri ngomel mulu dari tadi karena digangguin ama kucingmu."

Keisya tertawa geli mendengar penuturan Erna yang menurut nya lucu.

"Duh besok ujian lagi, aku belum belajar." Keisya sedikit resah, Keisya memang belajar tadi siang tapi semua pelajaran tidak bisa masuk ke otak Keisya dengan mudah.

"Haha mampus besok gak bisa jawab soal ujian," Fitri menertawai adiknya yang kebingungan.

Keisya hanya berdecak kesal lalu mengangkut semua bukunya dan pergi menuju kamar.

Keesokan harinya Keisya bangun terlambat, entah kenapa semua orang di rumah bangun terlambat juga begitupula Ibunya yang terbiasa bangun pagi sekarang kok malah bangun siang.

"Mampus, aku telat. Bentar lagi jam 7 lagi, ya Allah ujian dimulai 20 menit lagi. Aku harus cepat," Keisya buru-buru ke kamar mandi untuk membersihkan diri lalu segera memasang seragam, tanpa sarapan Keisya menuju rak sepatu dan mengenakan sepatu dengan cepat. Setelah berpamitan Keisya berlari dari rumah menuju sekolah, sekolah Keisya memang tidak jauh-jauh amat hanya berjarak tiga meter dari rumahnya. Tapi ini bukan masalah jarak tetapi hari ini Keisya akan ujian akhir semester dan sebelum jam 7 sudah ada di sekolah jika tidak gerbang akan ditutup dan terpaksa baginya untuk mengikuti ujian susulan minggu depan.

"Sebentar lagi. Tiga menit lagi.

Huh akhirnya aku berhasil sampai tepat waktu."

"Eh pak pak jangan ditutup dulu gerbangnya saya masih disini," Keisya melambai-lambai pada satpam sekolahnya.

"Ya udah atuh neng cepetan masuk gerbangnya mau saya tutup!"

Keisya buru buru masuk dan segera menuju kelas.

"Eh Kei tumben lo telat biasanya kan lo yang paling awal dateng," ujar Vina teman sebangku sekaligus teman dekat Keisya. Pertanyaan Fina membuat yang lain mengangguk menyetujui.

"Gimana ga telat Vin, satu rumah bangunnya siang yah terpaksa deh lari lari dari rumah, nih sampe keringetan," Keisya memperlihatkan tubuhnya yang sudah berkeringat sehabis lari maraton tadi.

"Makanya jangan kebanyakan begadang!"

"Kalo begadang buat belajar ya gak apa-apa, begadang buat hal yang tidak bermanfaat baru itu gak boleh."

"Hei-hei diam, guru sudah datang!"

Ujian pun dimulai dengan tenang tanpa ada keributan.

Terpopuler

Comments

Miss Lim

Miss Lim

3 meter itu cm 6 langkah aja kakak...
mngkn 300 meter?itu lebih masuk akal.

2025-04-04

0

irwan channel

irwan channel

ceritanya bagus

2023-04-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!