3

"Lemes banget neng kayak bunga layu yang belum disiram air comberan," kekeh Vina menatap wajah Keisya yang begitu lesu.

"Ck diem. Lagi badmood."

"Emang lo kenapa sih dari tadi ga bersemangat banget?"

"Gimana mau semangat coba, soal ujian tadi beda banget sama kisi-kisi yang dikasih Pak Marwan," gerutu Keisya.

"Dan yang lebih absurd lagi, aku jawabnya ngasal plus ngarang. Entah gimana reaksi Pak Marwan liat jawabanku, duh gabisa bayangin. Lagian dia yang salah kasih soal kok jauh sama pembahasan nya," Keisya terus saja mengomel hingga mengundang tawa dari teman temannya.

"Apa kalian ketawa ketawa, mentang-mentang kalian bisa jawab."

"Santai aja kali Kei, urusan itu mah biar Pak Marwan yang atur. Ini juga kan bukan salah kita, nanti kalo beliau protes sama nilai kita ya bilang aja soalnya gak sesuai kisi-kisi, gampang kan," Vina berucap bangga.

"Ya juga sih, tapi coba aja kalian liat jawaban yang aku tulis itu jauh banget dari soal, otakku ga nyampe sana," Keisya masih over thinking.

"Kita sama kok Kei, gue juga ngarang hihi."

"Kamu kok gak ada takut takutnya ya sama ujian kali ini. Kok bisa ya santai gitu? Ini ujian akhir lho."

"Ya ngapain harus takut, semua harus dibawa santuy gak usah tegang tegang amat lah ntar stres depresi terus bunuh diri kan gak ada gunanya juga, udah nyusahin di dunia ehh tambah nyusahin di akhirat. Mati bukannya masuk surga tapi malah masuk neraka kan gak etis."

"Dih malah bawa bawa mati lagi, aku gak segila itu kali!"

"Sudah sudah mending kita ke kantin gue yang teraktir biar otak lo bisa fresh lagi. Biasanya kan makanan gratis itu bisa bikin orang bahagia siapa tau mempan di lo juga, gimana mau gak?"

"Gak mempan!!"

"Yah aneh lo. Dikasih gratis gamau ya udah gue makan sendiri bye!" Vina berlari menuju kantin.

Bel pulang berbunyi, hari ini lumayan menguras pikiran. Jam menunjukkan pukul 11 siang. Karena hari ini ujian jadi semua murid pulang cepat apalagi pelajaran mereka hanya dua.

"Eh Kei barengan yuk gue udah dijemput sama Mama mumpung kita searah," tawar Vina saat langkahnya sudah sejajar dengan Keisya.

"Mmm lain kali aja deh Vin, aku mau jalan kaki aja biar tambah sehat," tolak Keisya lembut.

"Mana ada sehat yang ada gosong lo ditengah jalan, panas banget ini. Lo tau kan Indonesia panasnya kayak gimana udah kayak dipanggang dalam oven, mending bareng gue. Santai mobil gue ada AC-nya kok jadi gak bakal kepanasan. Yuk ah jangan banyak omong," Vina menarik paksa tangan Keisya menuju mobil yang sudah terparkir di halaman sekolah. Keisya hanya pasrah ditarik tarik Vina, mau nolak kayak gimanapun juga gak bakal bisa. Vina tuh anti penolakan, kalo orangnya gamau ya harus dipaksa biar mau.

"Mah, kita anter Keisya dulu ya kerumahnya," ucap Vina setelah masuk mobil.

"Alamatnya dimana?"

"Dijalan XX Tante, deket kok dari sini ga sampe habisin bensin 10 ribu hehe," kekeh Keisya merasa tidak enak.

"Haha kamu ada-ada saja Kei, biasa aja kali ih gak usah sungkan. Mau rumah kamu di Amerika di Jepang atau di Thailand pasti kita anterin kok yang penting sampai tujuan ya kan Mah," canda Vina. Mama Vina hanya terkekeh geli.

Dalam perjalanan pulang Keisya dan Vina bercerita banyak dalam mobil, interaksi mereka berdua seolah saudara yang sedang menceritakan keseharian nya. Mama nya yang melihat mereka berdua pun sangat senang karena yang paling mengenal Vina yah Mamanya sendiri. Vina tuh orangnya introvert kalo dalam masalah pergaulan tetapi entah kenapa sekarang dia lebih bebas dari sebelumnya.

Tanpa sadar mereka sudah sampai. Tidak lupa mengucapkan terima kasih Keisya juga mengajak Vina dan mamanya untuk mampir di istana kecil kebanggaan nya yaitu rumahnya. Ya walaupun kecil tapi masih cukup untuk berteduh bersama keluarganya.

"Ga mampir dulu Vin ajak Mama kamu," ucap Keisya ragu-ragu.

"Sebenernya gue juga mau Kei tapi ini bukan waktu yang tepat, gue juga harus belajar besok kan ujian lagi nanti kalo gue gak bisa jawab malah lemes kayak lo tadi," ejek Vina seraya tertawa puas. Keisya memanyunkan bibirnya kesal.

"Udah ih gue bercanda kok. Gue janji setelah selesai ujian ini gue bakal nginep di rumah lo. Tapi lo izinin gak? Kalo gak sih gue gak jadi janji."

"Kenapa nunggu selesai ujian, sekarang juga bisa."

"Gue harus belajar bego. Udah ya gue harus pulang sekarang salamin sama Mama Papa lo ya hehe. Bye Kei, sampai besok. See you!" Mobil Vina perlahan meninggalkan halaman rumah Keisya.

"Huh Mama Papa ya. Aku manggilnya Ibu Bapak lohh Vin. Gimana ya rasanya manggil Ibu Mama terus manggil Bapak Papa. Hihi geli banget." Maklum ya udah terbiasa manggil Ibu bapak jadi kalo dirubah agak gimana gitu.

"Assalamualaikum. Keisya pulang!"

Keisya merebahkan tubuhnya di atas tikar lusuh, tas nya ia taruh di atas meja.

"Huh cape banget."

"Enak banget kamu baru pulang langsung rebahan. Tuh cucian piring numpuk di belakang, cepat kerjain!" Fitri yang melihat Keisya tiduran langsung mengomelinya.

"Astaga Kak baru juga Kei rebahin nih badan, baru pulang sekolah kok diomelin, biarin Kei istirahat sebentar ya," pinta Kei sambil membelakangi Fitri.

"Gak ada gak ada, cepat cuci tuh piring!"

"Kamu itu ya Fitri, Ibu kan tadi suruh kamu kok malah suruh Keisya?" Erna keluar dari kamarnya karena mendengar perdebatan kedua putrinya.

"Gak ahh males. Ntar tangan aku kotor dan bau. Aku tuh harus tetap menjaga kulit loh Buk, sia-sia nanti krim yang aku beli gak ada efeknya sama sekali di tangan aku," celetuk Fitri.

"Biar Kei yang cuci Buk, Ibu istirahat saja," Kei bangun dan langsung menuju dapur.

"Gitu dong dari tadi, harus ya bikin gue ngomel baru mau kerjain." Fitri masuk kamar dan membanting pintu.

Erna menggelengkan kepalanya.

"Udah Kei kamu saja yang istirahat. Ambil wudhu terus sholat habis itu kamu tidur siang ya," Erna menghampiri Keisya yang tengah mencuci piring.

"Terus yang anter makanan untuk bapak siapa Buk?"

"Biar Ibu saja, sekalian Ibu juga mau beli perlengkapan untuk warung Ibu. Sudah sana biar ibu yang cuci!"

Keisya menuruti kata Ibunya, dia pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu kemudian sholat dzuhur dan langsung tidur.

Di sisi lain ada seseorang yang sedang menunggu kedatangan Keisya hari ini, tapi sudah satu jam lebih menunggu Keisya tak kunjung datang.

"Dia tidak datang ya hari ini???"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!