"Dasar pria aneh"umpat Caca sambil berjalan pergi meninggalkan Arnold sendiri di tempat itu.
Arnold langsung menarik tangan Caca.
Yang membuat Caca replek jatuh kelepukan Arnold mata mereka saling bertatapan.
Arnold yang menatap mata Caca itu membuat jantung Arnold berdetak dengan kencang.
Degg...
"Perasaan apa ini?."ucap Arnold (dalam kalbu),sambil meneguk air liurnya
"Kenapa jantungku berdetak kencang sekali"batinnya
Setelah lama mereka hanya berdiam diri dan saling bertatapan,Caca memejamkan matanya dan membukanya ia tersadar apa yang tengah dia lakukan, Arnold yang merasa Caca tidak nyaman Dengan itu langsung melepaskan pelukannya.
Tidak lama kemudian seseorang pria datang menghampiri mereka,dengan berpustur tubuh kekar dan juga tinggi mengenakan jas berwarna hitam.
"Maaf tuan saya terlambat"ucap pria itu sambil menundukkan kepalanya menatap ke bawah.
"Bagaimana dengan wanita itu?"tanyanya dengan wajah datarnya.
"Saya sudah mengurusnya tuan"
Arnold yang menyudahi pembicaraannya dengan Ethan,langsung mengangkat tubuh Caca ke bahunya, membawanya pergi.
"Turunkan aku"teriaknya memberontak memukul punggung Arnold dengan kedua tangannya.
"Apa yang kamu lakukan,dasar bapak-bapak mesum"teriaknya
Sepenjang perjalanan
Caca terus memberontak meminta Arnold untuk segera menurunkannya,tapi Arnold tidak menghiraukannya.
"Siapa saja tolong aku"teriaknya meminta tolong.
Caca yang melihat bahwa ada pria mengikutinya, mencoba meminta tolong
"Tolong aku,aku mohon"ucap Caca yang meminta tolong kepada pria itu.
Namun pria itu sama sekali tidak mendegarkan apa yang di katakan Caca Dia hanya memasang muka datarnya namun,tidak semegerikan wajah datar Arnold yang seperti ingin memakan seseorang hidup-hidup pria itu terus berjalan mengikuti Arnold dari belakang.
"Aku lupa,Dia tidak akan membantu ku inikan bos-nya"batinnya
Mereka kini yang sedang berada di luar
Terlihat ada 3 mobil mewah berwarna hitam tengah menuggu mereka.
Mobil depan adalah mobil untuk Arnold,Caca dan Ethan, sedangkan 2 mobil lainnya untuk anak buah yang akan ikut, bersama mereka.
Caca yang kagett tiba-tiba Arnold menghentikan langkahnya,dan pria yang berada di belakang mereka berjalan lebih dulu.
"Mobilnya sudah siap tuan"ucap pria itu
Arnold langsung menurunkan tubuh Caca dari bahunya.
Caca yang kagett bukan karena Arnold menurunkannya melainkan melihat sekeliling mereka,banyaknya anak buah Arnold,yang tengah menunggu kedatangan mereka semua berpostur tubuh tinggi,dan juga kekar,tak lupa pula dengan wajah datar dari mereka.
"Apa tidak ada ekspresi lain dari wajah-wajah mereka?"ketus Caca
"Tidak ada"jawab Arnold
Caca yang tidak segaja mengucapkan kalimat itu kini mengigit bibir bawahnya,Caca takut kalo nanti seluruh pria di sini akan mengesekusi dirinya.
"Ini mulut,lemes bangett"ucap Caca sambil menepuk-nepuk bibirnya.
Arnold yang melihat tingkah lucu Caca itu tersenyum smirk.
"Silakan tuan"ucap Ethan yang tengah membukakan pintu mobil.
Sontak Caca langsung berbalik badan menguatkan tekadnya untuk kabur.
Sontak Tangan kekar Arnold langsung menarik tangan Caca,dan meyuruhnya untuk masuk ke dalam mobil.
"Maaf kan aku jika aku membuat kesalahan,tapi aku tidak bisa ikut dengan kalian semua dengar di dalam sana ada seseorang yang tengah menunggu ku,jadi tolong lepaskan aku"ujar Caca yang meminta belas kasih dari mereka supaya mereka mau membiarkan ia pergi.
"Masuk"pinta Arnold
"Dengar aku harus pulang kalau tidak bibik akan memarahi ku, bahkan bibik akan mengusirku dari rumah"ucapanya dengan wajah memelasnya.
"Masuk sekarang"ucapnya kesal dengan tatapan yang tajam membuat tubuh caca gemetar.
Arnold yang melihat Caca hanya mematung
"Dengar mereka tidak akan segan-segan untuk menembak kepalamu"bisik Arnold di telinga Caca.
Ethan langsung mengeluarkan pistol dari balik jas, mengarahkan ke kepala Caca Ethan siap akan menembak jika ada perintah dari Arnold.
Ethan memiliki watak yang hampir sama dengan Arnold,dia akan melakukan apapun jika dia diminta untuk melakukannya jadi dia tidak segan-segan untuk menghabisi nyawa seseorang jika dia di minta untuk melakukannya.
Selama itu urusan pekerjaan di luar pekerjaannya Ethan punya sifat lebih lembut, berbeda dengan Arnold, Arnold sama sekali tidak pernah menunjukkan sifat lembutnya kepada siapapun selama ini.
Arnold dikenal dengan nama di juluki bos mafia kejam,mafia berdarah dingin.yang telah menjadi tabiatnya sedari ia masih kecil.
Arnold di kenal sebagai pria Dingin dan juga kejam terhadap semua orang, bahkan sulit untuk jatuh cinta pada wanita dia juga susah untuk di bunuh, karena kemampuan bela diri Arnold di luar batas kemampuan mereka, Arnold juga cerdas sehingga musuhnya sulit untuk bersaing dengan mereka.
Setiap wanita yang datang kepadanya pasti akan mati tragis di tangannya, wanita itu sudah pasti wanita penghibur yang Suka mengoda para pria.
Bahkan sudah banyak wanita yang mati sia-sia karena tidak menyukai dari mereka.
Caca yang melihat pistol megarah ke kepalanya bisa kapan saja pistol itu di tarik pelatuknya yang akan menebus ke kepalanya.
Dengan tubuh yang gemataran caca mulai masuk ke dalam mobil dan di ikuti oleh Arnold.
Sepanjang perjalanan
Caca terus menerus melihat ke luar dari jendela mobil memperhatikan semua Bagunan yang sama sekali belum pernah ia lihat.
"Bagaimana aku bisa kabur dari semua orang yang ada di sini"Caca kembali menyusun rencana dan kembali menguatkan tekadnya untuk berusaha kabur.
Arnold yang melihat Caca hanya diam melihat ke arah jendela mobil, membuatnya bertanya-tanya.
"Apa ku menyukai pemandangannya?"
Caca langsung berbalik "tidak aku hanya ingin menghapal jalan supaya tidak tersesat"
"Jangan coba-coba untuk melarikan diri, karena aku pasti akan menemukanmu"
"Bapak seperti Doraemon saja,yang mempunyai pintu ke mana saja"ledek Caca
"Kau meragukan kemampuanku?"
"Siapa yang bilang"kalo begitu kau bisa mencari ku kapan saja kau mau. tolong biarkan aku pulang kau tidak kenal dengan bibik ku kalo dia tau kau menculiku maka bibik ku tidak akan segan-segan untuk mematahkan semua tulang-tulang mu sampai kau tidak akan pernah bisa untuk berdiri lagi.
"Ayolah bapak tolong turunkan aku"
"Apa wajahku terlihat sudah tua?"
Caca megangukan kepalanya.
Arnold langsung menajamkan matanya
Seketika Caca sadar apa yang dia lakukan
"Tidak pakk bapak terlihat masih muda,dan juga sangat Tampan"ucap Caca yang ketakutan,caca tidak berbohong yang dia katakan memang benar.
"Jangan pernah kembali mengulangi kalimatmu itu"sejujurnya Arnold sangat senang dengan pujian yang di berikan Caca tapi,harus menepis semuanya.
"Yang mana!Pakk?"
"Kalimatmu yang itu saya tidak suka"jelas Arnold memasang muka datarnya.
"Kalau begitu kau turunka saja aku disini,aku akan pulang sendiri aku tidak akan memberitahu bibik ku bahwa kau yang telah menculik ku"
Plakkk....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments