Episode 5-Kenyataan yang Dany Dengar

Niana berangsur meraih gelas berisi air mineral yang sudah disajikan oleh Dany untuk dirinya. Selanjutnya ia menyesap minuman tersebut sampai tiga kali tegukan. Ia meletakkan kembali gelas itu dan mulai menghela napas panjang setidaknya untuk menenangkan hatinya. Saat ini ia sudah berusaha agar tidak lagi menitikkan air mata. Dany memang teman dekatnya sejak lama, tetapi bersikap manja dan lemah di hadapan pria itu rasanya bukan keputusan yang bagus. Apalagi saat ini Niana bukan lagi seorang mahasiswi berusia belia, dirinya sudah menjadi wanita dewasa dan bahkan telah menyandang status sebagai istri dari seorang lelaki tak berperikemanusiaan.

“Maafkan aku, padahal jam makan siang masih setengah jam lagi,” ucap Niana tanpa menatap Dany. Ia terus menunduk dengan bola matanya yang bergerak ke kanan maupun kiri. “Tapi, jika jam makan siang tiba, biasanya kamu akan memiliki agenda untuk bertemu dengan relasimu. Membuatku tidak punya pilihan lain, selain menemuimu saat ini juga, Pak Dany. Jujur saja, aku sudah tidak menyimpan nomor ponselmu lagi, jadi, aku tidak bisa mengirimkan pesan pribadi padamu. Sekali lagi maafkan aku yang sudah mengganggu jam kerjamu.”

“Pak Dany?” sahut Dany sembari mengernyitkan dahinya. “Sampai saat ini aku tidak terbiasa ketika kamu memanggilku demikian, Niana. Kita sudah berteman sejak lama. Aku, kamu, Dominic, Keisya, dan Rubel. Dan sekarang yang tersisa hanya kita berdua, maksudku yang masih bisa bertatap muka hanya kamu dan aku. Aku benar-benar sedih saat kamu memutuskan untuk menjauh dariku, lalu tiba-tiba datang lagi sembari menangis seperti ini.”

Niana menelan saliva dengan susah-payah. Jujur saja, ia paling tidak mau merepotkan orang lain. Apalagi setelah dirinya memutuskan untuk membangun tembok antara dirinya dan Dany selama dua tahun terakhir. Namun untuk kali ini saja, Niana ingin sekali meminta bantuan dari pria itu. Sebuah bantuan yang akan membuat rencananya berjalan dengan lancar.

“Sekali lagi maafkan aku, Pak ... maksudku, Dany,” ucap Niana. Mungkin meminta maaf tidak akan membuat hati Dany merasa lega setelah apa yang ia lakukan terhadap pria itu, tetapi ia pun tidak tahu harus berbuat apa lagi selain memohon sedikit ampunan sekaligus pengertian.

Dany menghela napas. “Sudahlah, aku tidak membutuhkan maaf darimu lagi. Aku rasa aku masih bisa memahami situasimu yang telah menjadi istri orang. Kamu pasti tidak ingin membuat suamimu merasa cemburu, bukan? Sekarang ... jika kamu memang masih menganggapku sebagai teman, tolong katakan mengapa kamu menangis dan secara mendadak ingin bertemu denganku, Niana. Tatap mataku dan bicaralah padaku, Niana.”

Niana menggigit bibir bawahnya. Dalam beberapa saat dirinya dilanda kebingungan. Haruskah ia menatap netra cokelat milik Dany atau tetap menundukkan kepalanya? Karena sesungguhnya ia masih tidak mampu untuk menunjukkan wajahnyadi hadapan pria itu. Ia sudah terlalu tidak tahu malu ketika memutuskan untuk menghampiri Dany yang selama ini tidak hanya ia jauhi, tetapi juga telah menjadi atasannya sendiri. Berhadapan dengan Dany hanya akan membuatnya menjadi wanita tidak tahu diri yang datang ketika sedang membutuhkan bantuan saja. Niana benar-benar tidak mampu mengangkat kepalanya!

“Niana?” ucap Dany. Ia nyaris kehilangan kesabaran. Namun kondisi Niana yang tampak rapuh membuat dirinya harus tetap menahan kejengkelan yang nyaris menguasai dirinya. “Dulu ... saat dicampakkan oleh kekasihmu, kamu pasti datang seperti ini padaku. Menangis seperti anak kecil yang kehilangan mainan. Kamu bilang aku bisa menjadi pendengar yang baik daripada Keisya, Dominic, maupun Rubel, sehingga kamu selalu datang padaku ketika sedang dirundung masalah. Tapi, ... haha, kamu tidak mungkin dicampakkan oleh pasanganmu seperti kala itu, ‘kan?”

Niana mengepalkan kedua telapak tangannya. Dan masih tanpa menatap Dany, ia berkata, “Sepertinya, bagiku kamu masih menjadi orang yang paling tepat sebagai tempat menceritakan masalahku, Dany. Sejujurnya, aku tidak berniat untuk membuatmu terbebani seperti saat kita masih muda. Tapi, saat ini aku sangat membutuhkan bantuan darimu, Dany. Agar aku bisa membalas perbuatan pasanganku yang membuatku lagi-lagi merasa dicampakkan.”

Wajah Dany menunjukkan ekspresi syok setelah mendengar ucapan terakhir Niana. “Apa maksudmu, Niana? Maksudmu Endri mencampakkan dirimu? Bukankah selama ini pernikahan kalian baik-baik saja? Ah sial! Benar juga, sejak kalian menikah, aku nyaris tidak mendengar kabar kalian sama sekali. Aku sungguh tidak mengetahui apa pun. Tapi ... aku benar-benar terkejut jika yang kamu katakan itu adalah sebuah kebenaran, Niana. Aku tidak habis pikir jika dirimu sampai dicampakkan.”

Bibir Niana kembali terkatub rapat bahkan sampai memucat. Tubuhnya saja mulai gemetar ketika luka di dalam dirinya kembali membuat kekacauan. Jika tidak mampu mengendalikan diri, sudah pasti air matanya akan keluar lagi. Ia bisa menangis jauh lebih keras dan penuh kepiluan. Namun demi harga diri dan demi tak membuat Dany turut hanyut di dalam situasi buruk ini, Niana harus mampu menahan dirinya.

Dany memutuskan untuk bangkit dari duduknya. Ia berjalan ke arah Niana dan berangsur duduk di samping wanita itu. Mata Dany mendapati kedua telapak tangan Niana mengepal kuat, Jika dibiarkan terlalu lama, wanita itu bisa melukai permukaan tangannya sendiri.

“Niana ....”

Dany berkata lebih lembut. Ia berusaha untuk tidak menyudutkan Niana yang sudah menjauhi dirinya selama ini. Detik berikutnya, ia meraih salah satu telapak tangan Niana. Tangan Niana yang gemetar membuat Dany mulai meyakini bahwa yang ia dengar memanglah sebuah kebenaran. Dan wanita itu masih terus menunduk ketika Dany sudah memberanikan diri untuk bersikap penuh perhatian, meskipun diam-diam cukup terkejut dengan apa yang telah Dany lakukan.

“Katakan padaku. Anggap saja kita sedang kembali ke masa lalu, masa di mana kita berlima masih kerap bercanda maupun bercerita. Masa di mana kamu tidak pernah ragu untuk memintaku sebagai pendengar baikmu, Niana. Masa di mana kamu menatapku sebagai mahasiswa biasa, alih-alih atasan yang perlu kamu hormati,” ucap Dany selembut mungkin. Senyuman tipis pun ia ulas untuk membuat Niana tak lagi merasa resah apalagi tidak enak hati padanya.

Mendengar ucapan Dany, Niana berangsur mendapatkan keberanian untuk menatap netra cokelat yang pria itu miliki. Wajah tampan Dany yang masih sama, selain terlihat lebih dewasa. Sudah lama sekali, ia menjauhi pria ini hanya demi menjaga hati Endri. Namun mengapa pria ini yang jauh lebih memahami hati Niana sampai saat ini? Dan mengapa pula Endri yang selalu ia tempatkan di posisi pertama justru memberikan luka?

“Mas Endri ... akan punya anak,” ucap Niana pelan.

Mendengar pernyataan dari Niana, mata Dany langsung menatap bagian perut Niana yang tertutup oleh kemaja dan blazer. “Kamu ... hamil?” tanyanya setelah itu.

“Bukan aku.” Niana menyahut sembari menggeleng. “Tapi, wanita lain. Aku ... sampai saat ini dia tidak mau memiliki anak dari rahimku dengan berbagai macam alasan. Dan aku tidak pernah protes. Tapi, ta-tapi ... kemarin dia mengaku bahwa dia ingin bercerai denganku demi menikahi wanita yang mengandung darah dagingnya.”

Niana mampu mengutarakan apa yang terjadi pada Dany. Namun cerita yang terucap dari bibirnya lagi-lagi harus menciptakan buliran air mata. Ia menangis tanpa suara dan rasanya jauh lebih menyakitkan. Dadanya terasa sesak. Akan jauh lebih baik jika ia bisa berteriak, tetapi ia tidak mungkin melakukannya di hadapan Dany. Niana hanya mampu menggigit bibirnya dengan kuat.

“Sial!” Dany mengumpat. Tak hanya sekali. Berulang kali bibirnya mengucapkan segala perkataan kotor, caci-maki, sekaligus rutukan yang ia tujukan pada Endri.

***

Episodes
1 Episode 1-Ke Mana Suamiku?
2 Episode 2-Pengakuan Mas Endri
3 Episode 3-Keputusan Niana yang Mengejutkan
4 Episode 4-Tetap Terasa Sakit
5 Episode 5-Kenyataan yang Dany Dengar
6 Episode 6-Aku Mohon, Dany!
7 Episode 7-Lesy Menolak
8 Episode 8-Rencana Kedua Wanita Itu
9 Episode 9-Penawaran Sederhana Dari Dany
10 Episode 10-Endri yang Tak Cemburu?
11 Episode 11-Niat Endri yang Sebenarnya
12 Episode 12-Wanita Itu Datang?
13 Episode 13-Pertemuan Pertama Bagian 1
14 Episode 14-Pertemuan Pertama Bagian 2
15 Episode 15-Mengkhawatirkan Niana
16 Episode 16-Biar Aku Saja!
17 Episode 17-Ingat Batasanmu, Mas!
18 Episode 18-Endri yang Merasa Kesepian di Tengah Kebersamaan
19 Episode 19-Nur yang Lancang
20 Episode 20-Apakah Kamu Masih Mencintaiku, Niana?
21 Episode 21-Bagaimana Jika Aku Membantumu Untuk Mendapatkan Niana, Dom?!
22 Episode 22-Awal Pemberontakan
23 Episode 23-Cara Untuk Membuat Lesy Jengkel
24 Episode 24-Desakan Lesy
25 Episode 25-Aku yang Meninggalkan Tapi Aku Juga yang Merasa Ditinggalkan
26 Episode 26-Pertemuan Dominic Dengan Niana
27 Episode 27-Aku Ingin Membuat Endri Jatuh Sejatuh-jatuhnya
28 Episode 28-Aku Minta Maaf Atas Sikap Lesy
29 Episode 29-Bagaimana Jika Mereka Hanya Menjadikanku Sebagai Rahim Pengganti?
30 Episode 30-Kamu Masih Bisa Datang Ke Kamarku Kapan Saja Kok, Mas
31 Episode 31-Seperti Sedang Berpacaran Diam-diam
32 Episode 32-Dany Mengomel Pada Endri
33 Episode 33-Mak Comblang yang Gagal
34 Episode 34-Niana, Bagaimana Jika Kita Ke Hotel?
35 Episode 35-Apakah Aku Sudah Benar-benar Jijik Pada Suamiku?
36 Episode 36-Niana Tetap Lanjut!
37 Episode 37-Lesy Mengadu
38 Episode 38-Tentang Dany dan Kakaknya
39 Episode 39-Lihat Saja Kalau Dia Sampai Mengadu Macam-macam!
40 Episode 40-Niana yang Manipulatif
41 Episode 41-Perhatian Dany
42 Episode 42-Niana Sangat Cantik, Batin Dany
43 Episode 43-Arsyita Menginginkan Informasi Mengenai Niana
44 Episode 44-Rencana Endri Untuk Lesy
45 Episode 45-Kapan Kamu Punya Anak Sih, Niana?
46 Episode 46-Apa yang Arsyita Rencanakan?
47 Episode 47-Menuju Restoran
48 Episode 48-Endri dan Lesy Bertemu Niana, Sekaligus Dominic Serta Arsyita!
49 Episode 49-Mari Bersaing, Dany!
50 Episode 50-Maukah Kamu Makan Siang Bersamaku, Niana?
51 Episode 51-Dany Cemburu?
52 Episode 52-Mendengar Cerita
53 Episode 53-Merasa Legalah Terlebih Dahulu, Endri!
54 Episode 54-Kakak Bantu Kami Untuk Membuat Endri Menjadi Terkenal!
55 Episode 55-Dany Ingin Menguji Jantung
56 Episode 56-Niana Belum Sepenuhnya Mati Rasa
57 Episode 57-Tanpa Aku Menguji Jantungku, Ternyata Kamu Memang Se-berharga Itu
58 Episode 58-Curahan Hati Dany
59 Episode 59-Pertemuan Niana Dan Arsyita
60 Episode 60-Ingin Mengendalikan
61 Episode 61-Sebuah Perceraian yang Ingin Segera Direalisasikan
62 Episode 62-Kedatangan Arsyita
63 Episode 63-Menuju Klimaks
64 Episode 64-Rayuan Maut dan Rencana Mematikan
65 Episode 65-Hanya Berhasil Mendapatkan Dua
66 Episode 66-Dany Ingin Mencium Niana?
67 Episode 67-Kebodohan yang Hakiki
68 Episode 68-Endri yang Sudah Di Ujung Tanduk
69 Episode 69-Hancur Sudah!
70 Episode 70-Akhir Dari Semuanya
71 Tamat
72 Pembalasan Istri Yang Dibunuh Suaminya
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Episode 1-Ke Mana Suamiku?
2
Episode 2-Pengakuan Mas Endri
3
Episode 3-Keputusan Niana yang Mengejutkan
4
Episode 4-Tetap Terasa Sakit
5
Episode 5-Kenyataan yang Dany Dengar
6
Episode 6-Aku Mohon, Dany!
7
Episode 7-Lesy Menolak
8
Episode 8-Rencana Kedua Wanita Itu
9
Episode 9-Penawaran Sederhana Dari Dany
10
Episode 10-Endri yang Tak Cemburu?
11
Episode 11-Niat Endri yang Sebenarnya
12
Episode 12-Wanita Itu Datang?
13
Episode 13-Pertemuan Pertama Bagian 1
14
Episode 14-Pertemuan Pertama Bagian 2
15
Episode 15-Mengkhawatirkan Niana
16
Episode 16-Biar Aku Saja!
17
Episode 17-Ingat Batasanmu, Mas!
18
Episode 18-Endri yang Merasa Kesepian di Tengah Kebersamaan
19
Episode 19-Nur yang Lancang
20
Episode 20-Apakah Kamu Masih Mencintaiku, Niana?
21
Episode 21-Bagaimana Jika Aku Membantumu Untuk Mendapatkan Niana, Dom?!
22
Episode 22-Awal Pemberontakan
23
Episode 23-Cara Untuk Membuat Lesy Jengkel
24
Episode 24-Desakan Lesy
25
Episode 25-Aku yang Meninggalkan Tapi Aku Juga yang Merasa Ditinggalkan
26
Episode 26-Pertemuan Dominic Dengan Niana
27
Episode 27-Aku Ingin Membuat Endri Jatuh Sejatuh-jatuhnya
28
Episode 28-Aku Minta Maaf Atas Sikap Lesy
29
Episode 29-Bagaimana Jika Mereka Hanya Menjadikanku Sebagai Rahim Pengganti?
30
Episode 30-Kamu Masih Bisa Datang Ke Kamarku Kapan Saja Kok, Mas
31
Episode 31-Seperti Sedang Berpacaran Diam-diam
32
Episode 32-Dany Mengomel Pada Endri
33
Episode 33-Mak Comblang yang Gagal
34
Episode 34-Niana, Bagaimana Jika Kita Ke Hotel?
35
Episode 35-Apakah Aku Sudah Benar-benar Jijik Pada Suamiku?
36
Episode 36-Niana Tetap Lanjut!
37
Episode 37-Lesy Mengadu
38
Episode 38-Tentang Dany dan Kakaknya
39
Episode 39-Lihat Saja Kalau Dia Sampai Mengadu Macam-macam!
40
Episode 40-Niana yang Manipulatif
41
Episode 41-Perhatian Dany
42
Episode 42-Niana Sangat Cantik, Batin Dany
43
Episode 43-Arsyita Menginginkan Informasi Mengenai Niana
44
Episode 44-Rencana Endri Untuk Lesy
45
Episode 45-Kapan Kamu Punya Anak Sih, Niana?
46
Episode 46-Apa yang Arsyita Rencanakan?
47
Episode 47-Menuju Restoran
48
Episode 48-Endri dan Lesy Bertemu Niana, Sekaligus Dominic Serta Arsyita!
49
Episode 49-Mari Bersaing, Dany!
50
Episode 50-Maukah Kamu Makan Siang Bersamaku, Niana?
51
Episode 51-Dany Cemburu?
52
Episode 52-Mendengar Cerita
53
Episode 53-Merasa Legalah Terlebih Dahulu, Endri!
54
Episode 54-Kakak Bantu Kami Untuk Membuat Endri Menjadi Terkenal!
55
Episode 55-Dany Ingin Menguji Jantung
56
Episode 56-Niana Belum Sepenuhnya Mati Rasa
57
Episode 57-Tanpa Aku Menguji Jantungku, Ternyata Kamu Memang Se-berharga Itu
58
Episode 58-Curahan Hati Dany
59
Episode 59-Pertemuan Niana Dan Arsyita
60
Episode 60-Ingin Mengendalikan
61
Episode 61-Sebuah Perceraian yang Ingin Segera Direalisasikan
62
Episode 62-Kedatangan Arsyita
63
Episode 63-Menuju Klimaks
64
Episode 64-Rayuan Maut dan Rencana Mematikan
65
Episode 65-Hanya Berhasil Mendapatkan Dua
66
Episode 66-Dany Ingin Mencium Niana?
67
Episode 67-Kebodohan yang Hakiki
68
Episode 68-Endri yang Sudah Di Ujung Tanduk
69
Episode 69-Hancur Sudah!
70
Episode 70-Akhir Dari Semuanya
71
Tamat
72
Pembalasan Istri Yang Dibunuh Suaminya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!