Bab 3

Dean belakangan ini selalu menunjukkan ketertarikannya kepada Khalifah. Entah apa yang membuatnya semangat mendekati wanita itu. Dean sudah menyukai Khalifah setahun lebih.

Berbeda dengan Khalifah yang terkenal alim di pondok, dia tidak begitu suka ketika Dean selalu mendekatinya.

Khalifah tetap saja pada pendiriannya. Ia tidak ingin terlalu menampakkan suka kepada Dean.

"Kamu yakin Suka sama dia yan?"

"Kenapa Abang bayar bicara seperti itu?" tanya Dian kepada Habibie kakak kelasnya.

"Kamu tahu kan kalau khalifah itu orangnya nggak asik, Saran saya cari pacar itu wanita yang asik aja."

"tapi aku suka sama dia."

tapi sampai sekarang dia tidak ada kepastian, jika dia suka kamu dia tidak akan menggantung hubungan kalian."

"Aku akan coba tunggu, jika dalam satu bulan terakhir dia nggak ada respon, maka aku akan cari yang baru bang, " ucap Dean.

"Sebenarnya ada yang nitip salam sama kamu." ucap Habibie sambil tersenyum.

"Siapa bang?"tanya Dean dengan kepo.

"Adek kelas kita, dia orangnya tak kalah cantik."

"Siapa?"

"Wirda."

"Wirda? tanya Dean mencoba mengingat nama wanita yang menjadi adik kelasnya.

"Coba kamu dekatin dia, dan kamu cari tau bagaimana dia, dia anaknya asik, setelah kamu berkomunikasi maka kamu akan saling mengenal."

"Baik bang akan aku coba."

"Nah gitu dong, jangan hanya stagnan di satu wanita, apalagi wanitanya pasif." ujar sang Habibie.

"Terima kasih bang atas sarannya." ucap Dean.

Semenjak tau mengenai berita itu membuat Dean semangkin greget mencari tau wanita iru.

Dean mencoba menghubungi nomor yang diberikan oleh Habibie. Dia sudah dipikirkan dengan omongan yang matang bahwa khalifah memang tidak ada tanda-tanda suka kepada dirinya.

[Hay, kenalin aku Dean, kamu kenal aku??]

Dean menunggu balasan wanita itu dengan tidak sabar.

Ting.

[ Kenal, siapa sih yang tak kenal dengan Abang]

Dean tersenyum ketika wanita yang bernama Wirda membalas pesannya.

[Lagi apa"]

[ Lagi balas pesan Abang aja]

[Ohw, masa nggak ada kegiatan lain gitu?]

[ Nggak ada, lagi main hp soalnya]

Begitulah awal perkenalan singkat mereka berdua. Awalnya biasa menjadi kebiasaan. Dean dan Wirda menjadi nyaman satu sama lain.

Sedangkan khalifah masih tidak memberi kepastian kepada Dean. Dean merasa di abaikan beberapa selama ini.

Habibie yang merupakan sahabat sekaligus Abang kelas bagi Dean selalu memanasi Dean. Habibie selalu ingin Dean jadian dengan Wirdah yang memang selalu ada waktu bersama.

Sebulan ini Dean dan Wirda sudah sering bertemu. Selain itu hampir tiap malam mereka bertukar pesan dan bertanya kabar.

"Ayo Yan, apa kamu sudah menentukan pilihan? nampakkan perbedaan Wirda dengan Khalifa? Khalifah itu memang nggak asik, selain itu dia juga tidak pernah membalas perasaan kamu."

Dean mengiyakan apa yang di ucapkan oleh Habibie.

Hari berganti hari, Dean dan

Wirda Semakin akrab.

Sedangkan bersama Khalifah tidak ada perubahan. Dean akhirnya memutuskan pilihan.

Dean dan Wirda janjian bertemu di sekolah. Mereka nampak sudha berada di sana tanpa ada yang lain.

"Gimana dengan kamu, Abang sepertinya sudah mulai menyukai kamu."

"Wirda juga suka dengan Abang."

"Baik, jika kita berdua saling menyukai maka tidak ada salahnya kita mencoba sebuah hubungan."

"Baik, siapa takut." jawab Wirda.

Dean dan Wirda akhirnya mempunyai sebuah hubungan. Berita terkait dengan ini sampai Ke telinga Khalifah.

Berita itu berhembus begitu cepat di sekolah. Semua siswa kelas 12 membawa berita hot itu kepada Khalifah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!