Mataku terbelalak saat melihat ke arah belakang ku. Ternyata yang datang adalah Stevi, orang yang baru saja masuk dalam lamunanku.
"Ada apa, Stev?" tanyaku pelan.
"Ini, Mbak, aku mau anterin makan siang buat Mbak." Stevi menyerahkan sebuah bekal makanan padaku.
"Makasih, ya, Stev, kamu sampai repot-repot dateng ke sini." Aku tersenyum memaksa.
"Iya, Mbak, aku sekalian mau ke toko buku yang di sana itu." Menunjuk sebuah toko buku tak jauh dari butik ibu.
"Oh, sejak kapan kamu suka baca buku. Mbak lihat semua buku di kamar kamu cuma dijadiin pajangan aja, sampai berdebu." Aku menatap serius ingin melihat reaksi Stevi.
"Hehehe, aku kan juga pengin baca buku juga, Mbak. Aku sering kesepian, kan Mbak tau sendiri aku ini masih sendiri," sahutnya sambil tersenyum.
Hah? Kenapa dia malah curhat? Batinku.
"Ya udah, Mbak, aku pergi dulu." Stevi akhirnya meninggalkan kami."
Ku lihat Mas Bagas masih memerhatikan Stevi yang semakin menjauh.
"Itu siapa?"
Ah, itu pertanyaan yang sangat tidak ingin aku dengar.
"Dia sepupu aku, Mas. Tinggal serumah sama aku," jawabku lesu.
"Oh." Mas Bagas hanya mengangguk pelan. "Ya sudah, Mas pergi dulu, ya, sebentar lagi jam masuk kerja."
Mas Bagas langsung pergi terburu-buru menuju sepeda motornya. Aku yang tidak mencurigai apapun langsung masuk ke dalam butik, menikmati makan siang yang dibawakan Stevi.
Flashback Off
Aku menghela nafas pelan. Aku pun langsung membalas pesan dari Mas Bagas.
[Ya udah, aku terima. Selamat tinggal, Mas. Oh ya, balikin uang yang kamu pinjem dua hari yang lalu. Kalo kere, nggak usah belagu. Cepet balikin, atau aku sebarin ke teman-teman mu]
Aku tersenyum miring, memang sakit rasanya diputuskan sepihak seperti ini, tapi, setidaknya, aku tahu seperti apa orang yang aku cintai sejak sebulan terakhir.
[Jangan, iya, aku akan bayar nanti, kasih aku waktu]
Cih, akhirnya dia kelabakan juga. Aku tidak lagi menggubris pesannya. Kini aku larut dalam kesedihanku. Lagi-lagi, cintaku kandas hanya karena kecantikan Stevi.
Tidak ada air mata, karena aku sudah terbiasa seperti ini. Ah, malangnya aku.
Tak berselang lama, pintu diketuk. Ternyata itu adalah ibuku yang biasa aku panggil dengan sebutan mama.
"Masuk, Ma," jawabku pelan.
Perlahan pintu terbuka, terlihatlah seorang wanita separuh baya yang masih terlihat cantik.
"Kamu lagi ngapain, Sayang?" tanya Mama sambil mendudukkan diri ke atas ranjang ku.
"Nggak ada, Ma, cuma baca buku aja."
"Han, kata Stevi, kamu udah punya pacar baru, mana, kenalin dong sama Mama dan Papa," bisik Mama.
"Udah putus," jawabku malas.
"Hah? Kok udah putus? Kapan?"
"Barusan aja. Dan Mama tau penyebabnya apa? Stevi, Ma."
"Hah? Stevi? Emang dia ngapain?"
"Dia nunjukin mukanya ke pacar aku, ya terus pacar aku mutusin aku karena naksir sama dia." Aku semakin cemberut saat membicarakan masalah itu.
"Sayang, kamu jangan nyalahin Stevi, dong. Gimana pun juga, dia itu adik sepupu kamu. Bukan salah dia kalau dia cantik."
"Ya tapi sampai kapan aku bisa nikah, Ma. Aku udah semakin tua, dan belum punya calon. Kenapa sih Mama nggak balikin aja Stevi ke kakek nenek, ya biar deh tiap bulan Mama kirimin dia uang."
"Ya nggak bisa gitu dong, Sayang. Mama udah janji sama almarhumah ibunya Stevi untuk menjaga Stevi sampai dia menikah. Ya meskipun yang saudara itu papa dan ayah Stevi, tapi Mama juga punya tanggung jawab di sini."
"Ya udah, suruh dia nikah."
"Kamu kayaknya lagi sensian deh. Ya udah, tenangin diri dulu." Mama mengecup kening ku dan pergi keluar kamar.
Ya, begitulah kalau aku sudah membicarakan Stevi, pasti Mama akan membelanya dengan dalih anak yatim piatu dan demi amanah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Xiaomi Redmi 4a
Tapi itu bagus Han,utk uji cinta laki2 yg katanya mencintai mu..kalau hanya karena lihat wajah cewek lain lebih cantik langsung putusin kamu berarti cinta nya bo ong
2022-12-18
1
канف
ya udah atuh, karena stevi cantik berkat dandannya, sekarang hanin pun hrs merubah penampilan nya spy lbh glowing, coba nanti gmn reaksi orang
2022-12-15
1
Khikmatul Jannah
kok aku malah curiga mama nya??
kenapa juga harus lebih ngbelain Stevi yang keponakannya, bukan anaknya sendiri?? mencurigakan kan🤨🤨🤨
2022-12-15
0