Bab 15

KZ 15

Setelah menyelesaikan makannya, Kal mengambil es krim di kulkas dan membawanya ke sofa ruang tengah.

Dia memakan semangkuk es krim berukuran sedang dan melihat ke arah Zenvia.

"Silahkan," ucap Kal pada Zenvia dan wanita cantik itu membuka kotak obatnya.

Lalu Zenvia mulai membersihkan luka di wajah Kal itu dengan alkohol terlebih dulu.

Kal terlihat sama sekali tak merasakan sakit ketika Zenvia membersihkan lukanya.

Mata biru Kal menatap netra indah Zenva.

Lalu tak sengaja mata Zenvia bertautan dengan mata Kal.

Kal masih memakan es krimnya.

"Kau suka es krim?" tanya Kal.

"Hmm," jawab Zenvia singkat.

"Ini, buka mulutmu," perintah Kal dan menyendokkan es krim ke depan bibir Zenvia.

Zenvia pun membuka mulutnya karena tak akan etis jika dia menolak pemberian sang majikan.

Kal tak lagi menanyakan tentang masa lalu Zenvia dan itu membuat Zenvia lega.

"Aku senang berkelahi," ucap Kal.

"Biasanya aku mengikuti pertandingan gulat ilegal karena sensasinya luar biasa. Tak ada yang mengenalku di sana. Tapi semalam aku benar benar berkelahi di club karena temanku sedang bermasalah dan aku membantunya," lanjut Kal.

Zenvia melihat Kal.

"Apakah ini ada gunanya untukmu?" tanya Zenvia yang akhirnya membuka mulutnya karena Kal pikir Zenvia hanya menanggapinya dengan anggukan saja.

"Hmm ... Ini hobby ku dan dulu aku ingin menjadi petarung profesional tapi mommy tak mengizinkanku. Tapi sudah menguranginya karena sudah mulai sibuk dengan perusahaan," jawab Kal tersenyum miring dan kembali menyuapkan es krim ke mulut Zenvia.

"Aku bisa makan sendiri nanti," kata Zenvia akhirnya karena tak enak dengan situasi seperti itu.

"Buka mulutmu, karena ini tinggal satu di kulkas dan akan mencair jika memakannya nanti," sahut Kal.

Lalu Zenvia membuka mulutnya dan karena sedikit mencair, membuat es krim itu sedikit belepotan di bibir Zenvia.

Kal dengan santai nya membersihkan es krim itu dari pinggir bibir Zenvia dengan jarinya.

Zenvia otomatis memundurkan wajahnya dan rona merah terlihat di pipi cubby nya.

Kal melihat hal itu dan tertawa kecil.

"Santai saja, oke?" ucap Kal.

Zenvia meneguk ludahnya dan kemudian menaruh obat yang ada ditangannya ke kotak obat lagi.

Lalu Zenvia segera beranjak dari duduknya dan meletakkan kotak obat itu ke dalam lemari.

"Bersiaplah, kita akan pegi berolah raga," kata Kal.

Zenvia menoleh pada Kal.

"K-kita jadi berolah raga? Bukankah kau sedang terluka?" tanya Zenvia.

"Ini hanya tergores dan tak membuat tubuhku kesakitan," jawab Kal.

"Bersiaplah, pakaian olah ragamu ada di kursi ruang tamu. Tadi aku menaruhnya di sana," kata Kal.

"Baiklah," jawab Zenvia pasrah.

Lalu Zenvia berjalan ke arah ruang tamu dan mengambil tas karton berwarna coklat yang berisi pakaian olah raga untuknya.

Zenvia masuk kembali ke kamar untuk mengganti bajunya.

Pakaian olah raga itu berupa celana training berwarna putih dan baju kaos ketat berlengan pendek dan warnanya juga putih.

"Baju ini masih terllihat tertutup," gumam Zenvia lega.

Lalu wanita itu mengganti bajunya dengan baju olah raga itu. Zenvia mengikat rambutnya tinggi - tinggi dan setelah itu keluar dari kamar.

Dia tak melihat Kal di ruang tengah. Mungkin Kal sedang mengganti bajunya dengan baju olah raga.

Zenvia pun akhirnya duduk menunggu Kal di ruang tengah.

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

truddsba

2024-01-15

1

Reynald Riley Robert ❤ Galyna

Reynald Riley Robert ❤ Galyna

nah latih Zi utk bergulat di ring bkn di ranjang ya Kal...jgn modus ya kayak sepupu2mu yg laen...

2023-06-06

0

Reynald Riley Robert ❤ Galyna

Reynald Riley Robert ❤ Galyna

apakah Kal jg termasuk org mudah jatuh cinta pada pandangan pertama....ngeleg lg...td nga skg ngeleg lg😶‍🌫️😶‍🌫️

2023-06-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!