Bab 7

ZK 7

Zenvia mengunci pintu kamarnya setelah Kal keluar dari penthouse.

Teman teman Kal sudah tahu kode baru penthouse Kal dan itu artinya teman- teman Kal bisa saja datang ke penthouse sewaktu waktu.

Dan Zenvia tak suka hal itu karena privasinya akan terganggu meskipun ia hanya seorang asisten rumah tangga.

Zenvia kemudian naik ke ranjangntya dan tidur meskipun hatinya sedikt was was karena tak ada Kal di penthouse.

*

BRAK!!!

Zenvia mendengar sesuatu di luar kamar dan hal itu membuatnya terbangun. Zenvia beranjak dari ranjangnya dan berdiri di pojok kamar.

BRAK!!!

Suara itu terdengar lagi dan Zenvia semakin takut lalu duduk meringkuk di pojok kamarnya sambil menutup telinganya.

Zenvia tak berani keluar karena ia takut jika ada orang asing yang tak dikenalnya di luar sana.

Suara itu tak berbunyi lagi.

KLEK KLEK KLEK!!

Handle pintu kamar Zenvia bergerak gerak seakan ada yang ingin membukanya dari luar.

DOK DOK DOK!!!

"Zenvia!!! Keluarlah!! Ini aku!!" teriak Kal dari luar pintu.

Zenvia membuka tangannya yang menutup telinganya. Lalu wanita itu berdiri dan berjalan perlahan menuju pintu.

CEKLEK

Zenvia membuka kuncintya dan kemudian pintu itu terbuka.

Zenvia melihat kepala Kal tampaj berdarah begitu juga tangannya.

"Ada apa denganmu?" tanya Zenvia panik.

"Aku berkelahi di club. Bantu aku mengobatinya," jawab Kal.

"Bukankah lebih baik ke rumah sakit? Atau ke rumah Aunty Lesca. Aunty akan mengobatimu," kata Zenvia.

"Ini luka kecil dan kau tak boleh membantah perintahku. Ambil kotak obat sekarang," kata Kal.

"B-baiklah," jawan Zenvia terbata.

Lalu Zenvia menuju ke arah dapur di mana kotak obat itu berada.

Kemudian Zenvia pun menuju ke ruang tengah. Kal merebahkan tubuhnya di sofa.

Zenvia membuka kotak obat dan mengambil alkohol untuk membersihkan luka di kepala dan tangan Kal.

"Ini hanya luka tergores jadi aku tak perlu ke rumah sakit," kata Kal sambil menatap wajah Zenvia yang tampak dekat dengan wajahnya karena wanita itu sedang fokus membersihkan luka di kening Kal.

"Kau sering berkelahi?" tanya Zenvia pelan agar Kal tak terhanyut dalam pesona wajah cantiknya.

Bukannya narsis. Tapi Zenvia cukup sadar bahwa wajahnya cantik dan tampak mencolok. Itu lah mengapa dia sering memakai hoodie di kepalanya dan juga topi agar wajah cantinya tak mengundang perhatian banyak orang.

"Ya, itu hobiku," jawab Kal random.

Zenvia meniup pelan luka Kal yang masih terbuka itu.

Zenvia kemudian melanjutka n mengobati luka di tangan Kal yang juga tergores hingga terdapat luka cukup panjang di sana.

Kal masih mengamati wajah cantik Zenvia yang tampak serius dan itu justru membuatnya semakin cantik meskipun tak ada senyum di wajahnya.

Lalu setelah seleasai, Kal mengambil tangan Zenvia dan mengusap telapak tangannya yang lembut dan halus itu.

Zenvia cukup terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Kal.

"Telapak tanganmu sangat halus dan terawat. Itu artinya kau tak pernah bekerja kasar. Mengapa kau bekerja sebagai pekerja kasar?" lanjut Kal lagi.

"Keluargaku meninggal jadi aku harus mencari uang sendiri. Itu lah mengapa aku menjadi asisten rumah tanggamu sekarang," jawab Zenvia.

"Banyak pekerjaan yang bisa kau lakukan selain ini. Kau bisa bekerja di perusahaanku kalau kau mau," kata Kal.

Zenvia menggeleng.

"Aku lebih suka bekerja di dalam rumah," jawab Zenvia.

Terpopuler

Comments

Mian ao 💋💖

Mian ao 💋💖

kalau aku jadi zevia bisa trauma klw gitu 🤣🤣🤣🤣

2024-01-23

0

Mian ao 💋💖

Mian ao 💋💖

baru keluar udh bonyok aku ngakak pas ada bunyi kedubrak" ternyata si kal yg pulang" bonyok 🤣🤣🤣🤣🤣

2024-01-23

2

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

rusdehst

2024-01-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!