...Sebelum di baca, jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberikan vote dan ulasan bintang lima untuk mendukung karya ku. Terima kasih❤...
...~Happy Reading~...
"Hari ini kau harus membersihkan seluruh kantor dibagian sana!" ucap Nadia menunjuk ke arah bagian yang harus dibersihkan." Baru bekerja satu bulan tapi sudah berani cuti selama dua hari!" ketus Nadin yang merupakan senior dan lebih lama bekerja diperusahaan ini sebagai cleaning servis.
Saza dan Khailla yang merupakan teman Nadin dan satu pekerjaan sebagai cleaning servis diperusahaan milik Rafka tersenyum meremehkan. Mereka bertiga menatap sinis pada Salsa yang tampak diam menundukkan kepalanya. Wajah wanita itu terlihat sangat pucat, di tambah tapi pagi Ia kembali memuntahkan isi dalam perutnya dan kepala yang terasa sangat pusing.
"Ayo kita pulang, biarkan saja babu ini mengerjakan semuanya," seru Nadin yang diangguki keduanya.
"Kau sangat pintar menyuruh Salsa untuk membersihkan tempat yang seharusnya pekerjaan kita," ucap Saza yang terus melangkahkan kakinya bersama dengan kedua temannya.
"Tentu, dia masih anak baru di sini. Dan kita bisa memanfaatkan tenaganya," balas Nadin.
"Betul sekali. Sepertinya kita akan selalu pulang lebih cepat," timpal Khailla yang diakhiri tawa keduanya.
Sedangkan Salsa menyapu lantai di ruangan tersebut yang setelahnya akan di pel lalu membersihkan setiap meja karyawan. Kantor saat ini sudah begitu sepi, hanya terlihat ada beberapa karyawan yang sepertinya tengah lembur dan mungkin pulang malam.
Salsa mengusap kasar peluh yang membasah wajahnya. Napasnya sedikit terengah-engah dan keadaan tubuh yang cepat lelah karna kondisinya sekarang tengah mengandung. Rasa pusing di kepala masih terus terasa.
"Hei kau!" Suara keras salah satu karyawan membuat Salsa menoleh.
"Sini kau!" Karyawan pria itu menggerakkan tangan kanannya agar Salsa mendekat padanya. Salsa menghentikan aktifitasnya dan berjalan mendekati karyawan pria itu.
"Ada apa?" tanya Salsa.
"Tolong kau belikan aku coffe macchiato yang ada di kedai kopi sebrang perusahaan," pintanya seraya mengambil lembaran uang warna biru di dompetnya." Ini uangnya."
Salsa mengambil uang dari karyawan pria itu. Tanpa mengucapkan apapun itu Ia segera beranjak dari sana pembeli pesanan dari pria tersebut. Salsa menghembuskan napas panjang kala melangkah keluar dari gedung perusahaan. Ia menatap ke langit yang sudah mulai menggelap. Seharusnya Ia pulang pukul lima sore setelah seharian bergelut dengan pekerjaannya. Tapi harus mendapatkan pekerjaan tambahan.
Salsa kembali melangkah. Ia melihat ke arah kanan-kiri sebelum menyebrang. Hanya ada beberapa mobil dan sepeda motor yang berlalu lalang. Wanita itu berlari kecil menyebrang jalan.
Tittt Titt
Suara klakson mobil yang sangat nyaring membuat Salsa menghentikan langkah kakinya. Ia memejamkan matanya ketika menatap ke arah depan. Sebuah Mobil sedan hitam melaju ke arahnya.
"Hei! Menjauh!" teriak seorang pria yang hanya kepalanya saja keluar dari balik kaca mobil yang berhenti mendadak. Wanita itu perlahan membuka matanya. Napas Salsa naik turun. Sekujur tubuhnya gemetar. Kedua kakinya melemas. Perlahan pandang matanya mulai kabur.
Pria yang ada di dalam mobil tersebut memilih keluar dan menghampiri Salsa yang perlahan hendak ambruk tapi dengan cepat pria tersebut merengkuh tubuh mungil itu dan membawanya ke dalam pelukannya. Dingin, itu yang pria itu rasakan ketika tangannya menyentuh kening Salsa.
"Tuan, biar saya saja yang menggendongnya," ucap Arjo. Rafka menggeleng.
"Tidak usah. Kau buka, kan, pintu mobil." Arjo mengangguk dan segera membuka pintu mobil bagian belakang.
Rafka segera memasukkan Salsa ke dalam mobil. Wajah wanita itu terlihat sangat pucat. Ia baru saja pulang dari Bali dan hendak pulang ke rumahnya menemui Azkiya.
"Apa kita ke rumah sakit, Tuan?"
"Tidak usah, langsung pulang ke apartemen." Arjo kembali mengangguk. Pria itu mulai menjalankan mobilnya.
Rafka menatap Salsa yang kini bersandar di dadanya. Tangannya melingkar di bahu wanita itu. Aroma vanilla yang menyeruak dari tubuh sang istri tercium jelas.
Padahal semua kebutuhan Salsa termasuk uang bulanan sudah Ia penuhi, tapi wanita ini tetap saja bekerja dengan kondisi dirinya yang sekarang tengah mengandung benihnya.
Tatapan mata Rafka mengarah pada perut datar Salsa. Beberapa menit kemudian Ia mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela mobil. Mobil yang Ia tumpangi melesat membelah jalanan yang dipenuhi oleh pengendara sepeda motor dan mobil. Apalagi waktu sore biasanya orang-orang pulang dari tempat kerja. Sekitar lima belas menitan mobil yang ditumpangi Rafka dan Salsa sudah sampai di area apartemen.
"Kau tunggu saja di lobby, aku akan kembali," ucap Rafka yang diangguki Arjo.
Rafka memapah Salsa ke unit apartemennya.
"Eugh..."
Salsa melenguh ketika Rafka membaringkan wanita itu ke atas kasur. Salsa tampak menggeliat kecil. Tak lama sepasang mata coklat berair itu terbuka. Pupil matanya membesar ketika menatap Rafka dengan jarak yang begitu dekat.
"Di mana aku?" tanya Salsa serak. Pandangan matanya mengedar. Ia meringis memegang kepalanya yang tiba-tiba berdenyut nyeri.
"Kau pingsan." ucap Rafka tanpa mengalihkan pandangan matanya dari Salsa." Apa uang bulanan yang saya berikan masih kurang sampai kau masih bekerja?"
Salsa menggeleng cepat." Saya tidak ingin terlalu menyusahkan Bapak." jawab Salsa yang berusaha bangkit dari rebahannya hingga duduk bersandar di bahu ranjang.
Satu alis Rafka tertarik mendengar itu. Ia berdecih pelan. Menundukkan kepalanya sejenak dan kembali menatap Salsa."Kau tidak menyusahkan saya karna itu sudah tanggung jawab saya. Dan kau tidak usah bekerja lagi. Apa kau lupa sedang mengandung anak saya?"
Salsa tertegun.
Rafka tersenyum tipis menatap ke arah pakaian Salsa yang sedikit tersingkap memperlihatkan sedikit perut datar wanita itu. Bukan, Ia tidak berpikiran kotor hanya saja Ia membayangkan Azkiya, lah, yang mengandung anaknya. Tentu hari-harinya akan dihiasi kebahagiaan dan selalu memberikan usapan lembut pada perut sang istri. Tapi sayang, yang mengandung anaknya adalah wanita lain.
Rafka menggeleng pelan kepalanya seolah menyadarkan dirinya dari angan-angan yang masih abu-abu.
"Kau ingin makan apa? Biar saya pesan, kan."
"Tidak usah, aku bisa..." ucapan Salsa terjeda kala Rafka menajamkan tatapan matanya.
"Tidak usah membantah ataupun menolak. Sebentar saya pesankan makanan untuk mu." Rafka mengeluarkan benda pipi dari saku celananya.
Salsa menghela napas pelan. Ia hanya berusaha untuk tidak merepotkan.
"Sebentar lagi makanan yang saya pesan akan datang. Saya sudah membayarnya, kau langsung ambil saja makanan dari driver. Ooh iya, hari ini saya tidak bisa tidur di sini karna ada urusan," ucap Rafka. Sedangkan Salsa hanya bisa mengangguk pasrah.
Pria itu melangkah keluar dari kamar meninggalkan Salsa yang tampak gusar. Ia takut besok kena marah bila pekerjaannya bersih-bersih di kantor tidak selesai.
••••
Azkiya berhambur dalam pelukan suaminya. Ia memeluk erat Rafka yang tak kalah erat memeluknya. Pria itu mencium kening sang istri.
"Maaf menunggu lama, Sayang," ucap Rafka.
Azkiya mengangguk cepat." Tidak apa-apa, Mas," balas Azkiya melirik papper bag yang di tenteng suaminya." Mas bawakan aku oleh-oleh?"
"Tentu Sayang, tanpa kamu minta Mas akan membelikannya untuk mu."
Senyuman Azkiya semakin lebar. Malam ini penampilan wanita itu lebih cantik dari biasanya.
"Bunda menginap di sini saat Mas pergi. Tadi siang baru saja bunda pulang. Kenapa setiap datang ke sini bunda selalu membahas soal anak? Padahal kita sudah berusaha." Wajah Azkiya mendadak suram.
Rafkan hanya tersenyum tipis. Tangannya terulur mengusap pucuk kepala Azkiya.
"Maklumi saja Sayang. Yang penting kamu harus sabar ya, mungkin kita harus lebih berusaha lagi."
Azkiya menghela napas berat dan mengangguk tak bersemangat. Wanita itu kembali memeluk tubuh kekar suaminya.
Kening Azkiya mengernyit ketika menyadari aroma parfum suaminya yang tampak berbeda tidak biasanya. Seperti aroma parfum wanita.
"Mas ganti parfum?"
Rafka langsung terdiam membisu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
manda_
nah jawab apa tuh rafka
2023-01-09
0
Maulana ya_Rohman
nah..... kan..... mau jwb apa coba🧐🧐🧐🧐🤔🤔🤔
2022-12-28
0
#Baca Novel#
update lagi author
2022-12-21
1