Bab 2

Sampailah keluarga Permana di sebuah rumah sakit besar dan ternama di kota itu. Mereka berjalan di koridor rumah sakit untuk mencari kamar Ciko. tidak menunggu waktu yang lama akhirnya mereka tiba didepan pintu kamar VIP yang sebenarnya layak disebut sebagai kamar hotel presiden suite.

Tok...tok...tok..

Pintu kamar rawat Ciko di ketuk " Masuk " terdengar suara bariton Pak Adrian.

Pak Permana ibu Lastri dan juga Aira masuk bergantian dengan membawa buah tangan berupa parsel buah.

" Bagaimana keadaan Ciko Pak Bu " ibu Lastri membuka suara.

" Begitulah Bu Lastri anggota tubuh Ciko tidak ada yang bermasalah kecuali kakinya yang untuk sementara waktu tidak bisa berfungsi seperti biasa". Jelas Bu Asri pada calon besan.

" Maksudnya tidak berfungsi bagaimana Bu Asri?" Bu Lastri bertanya seolah tidak mengerti.

" Ciko lumpuh". jawab Bu Asri pasrah.

" Mana Maya kok tidak ikut?" Tiba-tiba suara Ciko yang baru sadar mengagetkan lamunan Bu Lastri yang lagi bingung mau menjawab pertanyaan dari ibu Asri.

" Maksud kedatangan kami kesini selain untuk melihat kondisi nak Ciko ada yang ingin kami beritahukan kepada pak Adrian sekeluarga mengenai Maya anak saya." kini pak Permana buka suara.

" Maksud bapak bagaimana? Tolong jelaskan dengan singkat padat dan jelas jangan bertele-tele ". Kini pak Adrian buka suara dengan nada sedikit menekan.

" Baiklah saya akan menjelaskan sebenarnya Maya...Maya...". pak Permana terbata-bata.

" Maya kenapa Om tolong bicara yang jelas". Ciko mulai cemas.

" Sebelumnya saya minta maaf karena saya gagal menjadi orang tua yang baik bagi putri saya". jawab Permana.

" Sudahlah pak Permana jangan berbelit-belit to the point saja". Kini ibu Asri buka suara karena penasaran dengan kalimat selanjutnya.

" Maya kabur keluar negeri karena tidak mau menikah dengan Ciko karena dia tahu kalau Ciko lumpuh dan dia tidak mau menikah dengan lelaki cacat". Akhirnya Aira ikut bicara karena merasa tidak nyaman dengan perlakuan keluarga Ciko terhadap orang tua nya. Aira memang berbeda dengan Maya yang hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa mau tahu bagaimana nasib orang lain. Seperti saat ini kemarin Maya yang paling ingin menjadi istri dari Ciko yang tampan kaya raya, namun setelah Ciko tidak lagi sesuai dengan kriteria impiannya dia begitu mudahnya memutuskan untuk tidak mau menikah dengan seorang Ciko karena Ciko sudah tidak lagi sempurna.

" Jadi maksud Om dia kabur dan tidak mau melanjutkan rencana pernikahan dengan aku?". Ciko menanyakan dengan suaranya yang tinggi.

Permana dan Lastri hanya tertunduk lesu dan mengiyakan pertanyaan Ciko.

" Saya tidak mau tahu pernikahan harus tetap berjalan sesuai dengan rencana, karena saya tidak mau menanggung malu. Seorang pewaris tunggal Ciko anak dari Adrian Dirgantara gagal menikah karena ditinggal pergi oleh calon istrinya setelah mengalami kelumpuhan". kata pak Adrian.

" Bagaimana mungkin Maya sudah pergi bagaimana kita mau melanjutkannya pak ". Tegas Permana.

" Saya mau Aira yang menggantikan Maya sebagai pengantin wanita". Adrian memandang dan menunjuk ke arah Aira.

" Bagaimana mungkin Maya yang makan nangka Aira yang kena getahnya. Aira tidak setuju". Aira protes karena dia memang tidak mencintai Ciko.

" Iya pak saya tidak setuju". Lastri juga ikut protes.

" Kalau Aira tidak setuju maka saya akan bawa kasus ini ke jalur hukum sebagai pencemaran nama baik dan Pak Permana akan saya penjarakan ". Pak Adrian mengancam.

Semua terdiam Aira yang tadi sempat berani menentang dan membela orang tuanya juga ikut terdiam.

Ibu Lastri hanya bisa menangisi nasib keluarganya karena Maya. Pak Permana juga hanya bisa diam dan meratapi nasibnya dan keluarga.

" Ok saya mau menggantikan posisi kak Maya tapi dengan satu syarat". Aira membuka suaranya karena tidak tega dengan Ayah yang selama ini dia cintai masuk penjara.

" Apa syaratnya?" pak Adrian merasa tersudut karena seolah-olah memaksakan kehendak kepada keluarga Pak Permana.

" Karena pernikahan ini hanya untuk menyelamatkan nama keluarga Dirgantara dan bukan karena cinta, maka saya mau pernikahan ini berlangsung hanya satu tahun dan di antara kami tidak ada kontak fisik. Bagaimana apa kak Ciko setuju?". Kini Aira yang ambil bagian dalam keputusan dan melindungi dirinya.

Belum sempat Ciko menjawab Adrian langsung berkata " Setuju namun jika Maya kembali kalian harus bercerai dan Maya harus melanjutkan pernikahannya dengan anak saya Ciko. Namun jika dalam setahun Maya belum juga pulang kalian tidak boleh bercerai ".

" Ok aku setuju". Aira menjawab tanpa ragu padahal jawaban itu bisa saja menjebak dia terikat dengan Ciko seumur hidupnya dalam ikatan pernikahan.

Sementara Ciko juga dengan pasrah menerima perjanjian itu karena dia juga tidak mau keluarga besarnya malu.

" Ya Tuhan kesepakatan apa ini. Kesepakatan yang mempermainkan pernikahan. Padahal aku bercita-cita untuk menikah dengan satu orang dan pernikahan itu harus bercerai saat aku tutup usia. Tapi ini ...apa yang aku lakukan menikah hanya untuk menyelamatkan nama keluarga dan sewaktu-waktu dapat bercerai jika kak Maya kembali ". Aira berbicara dalam hati.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!