Bab 3

" Aira kamu sadar dengan yang kamu ucapkan? Kamu bisa saja terikat pernikahan jika sampai dalam setahun ini Maya tidak kembali nak?". Asri menyakinkan anaknya.

" Aku hanya ingin menyelamatkan ayah. Lagi pula apa mereka mau mempertahankan pernikahan tanpa adanya keturunan? Pokoknya aku tidak mau tahu pernikahan ini harus berakhir paling lama setahun namun jika dalam setahun ini kak Maya belum juga pulang dari luar negeri dalam setahun maka aku yang akan menuntut pada kak Ciko dengan bukti perjanjian hitam di atas putih karena saya bukan orang bodoh yang mau melaksanakan pernikahan tanpa cinta ini tanpa ada surat perjanjian perpisahan". Kata Aira tegas.

" Sudahlah pa , setujui saja apa yang di inginkan oleh Aira. Lagian tidak ada yang dirugikan dari pihak mana pun". kata ibu Lastri pada pak Adrian.

" Ok baiklah saya akan suruh pengacara saya untuk membuat surat perjanjiannya dan kalian tinggal tanda tangan". Jelas Adrian.

" Ok saya setuju". Kata Aira mantap.

Sementara Ciko hanya bisa diam tanpa bisa berbuat apa-apa karena memang Aira tidak ada salah karena dia hanya korban dari Maya saudaranya yang tidak mau bertanggung jawab dengan keputusan yang sudah dia ambil karena saat ini Ciko tidak lagi pria yang sempurna dan saat ini dia hanya bisa berjalan dengan bantuan kursi roda.

*****

Setelah seminggu berlalu dan surat perjanjian yang berisi kesepakatan mereka menikah hanya karena menyelamatkan nama keluarga juga tidak ada sentuhan fisik selama pernikahan dan setelah setahun Maya kembali atau tidak mereka harus bercerai, sudah ditandatangani kini hari yang sudah disepakati pun tiba dan mereka menikah.

Aira begitu terlihat cantik dengan gaun putih dan yang dipadu dengan batu berlian yang menghiasi seluruh gaunnya. Sebenarnya gaun itu adalah gaun yang akan digunakan Maya beruntung ukuran tubuh Maya dan Aira sama jadi tidak perlu menjahit gaun baru lagi.

Begitu juga Ciko masih terlihat sangat tampan meskipun saat ini dia hanya duduk di kursi roda. Dengan setelan jas dari desainer brand ternama yang harga jasnya setara dengan sebuah mobil mewah.

Setelah selesai mengucapakan janji pernikahan dan resepsi mereka langsung tinggal di rumah yang selama ini sudah disiapkan oleh Ciko yang sedianya akan ia tempati bersama Maya. Namun takdir berkata lain Ciko kini menempati rumah itu malah bersama adik dari Maya yaitu Aira.

Mobil Mersi mewah memasuki halaman rumah dan ketika sampai Aira turun terlebih dahulu tanpa memperdulikan Ciko. Aira meminta supir untuk membuka bagasi belakang dan menyuruh pak sopir yang bernama Mamat menurunkan barang -barang mereka. Sementara Ciko masih dalam mobil tanpa bisa berbuat apa-apa.

" Pak Mamat tolong bantu kak Ciko keluar dari mobil". kata Aira sopan pada pak Mamat.

" Baik Bu". jawab pak Mamat.

Pak Mamat menurunkan kursi roda terlebih dahulu dan baru membantu Ciko keluar dari mobil. Setelah Ciko duduk di kursi roda Aira langsung mendorong kursi roda itu sampai masuk kedalam rumah.

" Kenapa kamu bantu saya ". Cerca Ciko pada Aira.

" Karena saya masih punya hati nurani sebagai manusia. Makanya aku nolongin kamu jadi tidak usah berpikir macam -macam". jawab Ciko ketus.

" Terserah deh kamu mau alasan apa berniat nolongin aku. Aku hanya bisa bilang Terimakasih".

" Sudah jangan banyak bicara sekarang tunjukkan saja dimana saya bisa istirahat malam ini?". Lagi dan lagi Aira ketus saat berbicara pada pada Ciko.

Bukan tersinggung Ciko malah tersenyum mendengar jawabanku dari Aira.

" Idih malah senyum lagi ,ayo jawab kamar tidur aku dimana?". nada Aira semakin meninggi karena Ciko hanya senyum.

" Jangan marah -marah Ai ... nanti kamu jadi keriput". Goda Ciko.

" Biarin aja apa peduli kamu? Mau aku tua keriput toh dalam setahun ini kita akan bercerai dan perlu kamu ingat jika kak Maya pulang lebih awal aku juga akan terbebas lebih awal dari pernikahan martabat ini".

" Kalau sebelum perceraian terjadi kamu jatuh cinta sama aku bagaimana?". Ciko menaik turunkan kedua alisnya.

" Idih kepedean kamu , emang kamu punya apa untuk membuat aku jatuh cinta? Harta? Sorry aku bukan seperti kak Maya yang gila dengan harta. atau karena kamu tampan?". Aira memegang dagu Ciko dan memperhatikan wajah Ciko secara seksama.

" Ganteng sih ... tapi .... sayang tidak gagah". Aira tersenyum mengejek.

" Kamu bilang saya tidak gagah karena saya lumpuh? ".

Aira seolah tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Ciko.

" Nanti tunggu saja aku pasti akan bisa berdiri lagi karena kata dokter lumpuh aku hanya sementara dengan terapi secara rutin aku juga bisa sembuh sedia kala dan disaat aku sembuh saya sangat berharap kamu tidak menjilat ludah kamu sendiri".kata Ciko dengan nada rendah namun terdengarlah seperti ancaman bagi Aira.

" Sudah jangan menghayal terlalu tinggi tuan Ciko Adrian Dirgantara. Sudah tunjukkan kamar saya".

" Kamar kamu ada dibelakang kamu nona Aira Putri Permana ".

Begitu Aira melihat kebelakang dia langsung berjalan menuju kamar tersebut dan setelah di dalam kamar, Aira membanting pintu kamar dan Aira memukul kepalanya pelan secara berulang -ulang sambil berkata " Amit...amit ...aku jatuh cinta sama Ciko, kalau aku jatuh cinta sama saja aku berkhianat ada kak Maya".

Sementara di kamar Ciko hanya senyum -senyum ketika mengingat bagaimana pipi Aira memerah seperti kepiting rebus.

Sebenarnya dari dulu dia memang lebih suka pada sosok Aira dari pada Maya. Karena Ciko tahu kalau Maya mau menikah dengan Ciko karena dia ingin hidup enak. Berbeda dengan Aira cerewet namun sangat polos. Apa yang ada dihatinya itu yang keluar dari mulutnya. Dia juga sangat baik dan murah hati namun karena Maya yang lebih bersedia untuk menikah dengannya terpaksa dia membuang perasaan cintanya terhadap Aira jauh -jauh.

*****

Diseberang dunia yang lain Maya sedang bersenang-senang menikmati kebebasan karena tidak jadi menikah dengan Ciko yang lumpuh. Dia juga mendapati kabar bahwa kini saudara perempuannya lah yang menggantikan posisi dirinya sebagai mempelai wanita.

" Maafkan kakak Aira karena kakak kamu menanggung semua". gumam Maya pada dirinya sendiri.

" Tapi ... aku tidak perduli toh Ciko tidak lagi sempurna dan Aira hanya mendapatkan cacat jadi ngapain juga aku pikirkan". lagi -lagi Maya berceloteh karena saat ini dia berada disebuah bar dan sudah meminum banyak minuman beralkohol.

" Hay ... boleh saya duduk disini?" kata seorang lelaki dalam bahasa Inggris.

" Nama aku Maya dan kamu?" jawab Maya sambil mengulurkan tangannya.

" Jonathan". jawab pria itu.

Akhirnya Maya dan Jonathan menghabiskan malam bersama dan keduanya ngobrol sampai -sampai mereka lupa waktu. Mereka juga menjadi mabuk karena terlalu banyak minum.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

WANITA IBLIS, PASTI ZINAH TU SAMA JONATHAN

.

2023-05-15

0

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

dan kamu Ciko saat kamu sembuh dan Maya kembali lalu ingin nikah sama kamu dan kamu terima ... kamu adalah orang yang bodoh bin bego ....

2023-03-31

0

Celeva Eva

Celeva Eva

kak mau nanya untuk kalimat " sed6 " itu apa ya? saya merasa bingung pada saat membaca dan terhenti pada kalimat itu

2023-02-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!