Paginya pagi sekali Queen sudah tidak ada rumahnya, ia telah pergi ke kantor. Rasanya melihat Rian untuk saat ini benar-benar membuatnya muak.
Rian keluar dari kamar tamu hendak pergi ke kamarnya untuk mengambil baju ganti, sembari menghampiri Queen dan bertanya padanya apa yang sebenarnya terjadi. Sayangnya Queen tidak ada di kamar, kini ia berpikir Queen sudah berada di ruang makan.
Selesai mandi dan ganti pakaian ia segera ke ruang makan, "Mba, Queen kemana?" tanyanya yang ternyata Queen juga tidak ada di meja makan.
"Ibu kayaknya sudah berangkat Pak, tadi pagi sekali ibu sudah siap-siap untuk pergi."
"Sebenarnya dia kenapa sih? Dia seperti menghindari saya dari kemarin malam."
"Saya tidak tau, ibu juga mana mungkin kan cerita sama saya."
Sementara itu di kantor Andra sedang menemui Queen bersama Mila yang sudah tau tentang perselingkuhan Rian.
"Gak usah bicarakan hal yang bukan pekerjaan di jam kerja, nanti aja," sinis Queen malas sekali menjelaskan semuanya.
"Oke, kita pergi," Mila menarik tangan Andra agar pergi dari ruangan tersebut.
Queen menghela nafasnya berusaha profesional dengan pekerjaannya, ia tidak mau masalah di dalam rumahnya merambat ke pekerjaan, walaupun terkadang bayangan tentang Rian selalu melintas di otaknya.
_____________
Jam istirahat Mila, Andra dan Queen makan bersama di restoran yang berada di dekan kantor.
"Gue gak nyangka Rian selingkuh sama sekertaris nya sendiri," Mila benar-benar tidak bisa berkata-kata lagi.
"Yah apalagi gue, di rumah Rian tuh gak berubah sedikitpun. Tapi gue kecewa banget ternyata dia bermain gila di belakang gue."
"Lu udah bicara sama Rian?" tanya Andra dengan tatapan serius memandangi Queen.
"Belum, gue belum mampu bicara apapun sama dia. Yang ada gue bakalan nangis nanti, gue mau nyiapin hati gue dulu," ujar Queen menghela nafasnya dengan berat.
"Gue yakin lu cewek kuat, balas perselingkuhannya buat Rian nyesel udah lakuin itu," Mila menepuk pundak Queen beberapa kali dengan pelan.
____________
Malamnya sepulang dari kantor Queen berusaha menguatkan hatinya saat di perjalanan pulang, ia takut tidak bisa menahan tangisnya saat berhadapan dengan Rian nanti.
Sampai di rumah Queen sudah melihat Rian yang tengah menunggunya, Rian yang melihat Queen pulang segera menghampiri Queen, "Sayang kamu kenapa sih?" tanyanya dengan wajah memelas.
"Aku gak papah kok," balas Queen tersenyum dikit sebelum akhirnya berjalan menuju kamarnya.
"Aku capek mau istirahat, kalau kamu mau tidur kamu boleh tidur di kamar sekarang," lanjut Queen tanpa menatap ke arah Rian.
Rian berjalan mengejar Queen dan menghentikan langkah Queen, "Sikap kamu sekarang aja gak biasanya, kamu kayak gini kalau marah sama aku. Jadi sekarang kamu bicara sama aku apa salah aku yang membuat kamu jadi kayak gini."
"Aku beneran gak papah, sekarang aku capek banget jadi mending kita tidur.
" Terus kemarin kenapa kamu gak mau tidur sama aku? Tadi pagi juga kenapa pergi duluan?"
"Kemarin aku lagi gak mood aja, jadinya kayak gitu. Terus tadi pagi emang ada kerjaan mendadak aja."
"Gak bohong kan?"
"Enggak, aku gak bohong kayak kamu," Queen tersenyum meledek Rian.
"Maksud kamu?"
"Enggak aku bercanda."
"Beneran tapi kamu gak papah?"
"Enggak, udah ah aku mau tidur capek," Queen menarik Rian untuk ke kamar dirinya sudah lelah sekali sekarang ini.
Di kamar selesai mandi Queen langsung menidurkan tubuhnya, begitu pun dengan Rian. Saat Rian hendak memeluk Queen, wanita itu menyingkirkan tangannya dari pinggangnya, "Gerah jangan peluk aku."
"Okey," Rian masih merasa aneh dengan sikap Queen, padahal setiap malam Queen selalu ingin di peluk olehnya.
____________
Paginya mereka berdua sudah berangkat ke kantor masing-masing, Rian di kantor terus memikirkan mengapa sikap Queen berubah. Tiba-tiba Angel datang dan melemparkan sebuah map ke meja Rian, "Aku hamil," ucapnya yang berhasil membuat Rian kaget dengan membulatkan matanya dengan sempurna.
"Apa?"
"Jangan pura-pura gak denger deh, aku hamil Rian hamil."
"Itu anak aku?"
"Kamu pikir anak siapa, aku gak mau tau yah aku ingin kamu nikahi aku. Tinggalin aja Queen dia gak mau ngasih kamu keturunan, mending sama aku yang jelas-jelas udah hamil."
"Jangan gila, aku gak mungkin ninggalin Queen apapun alasannya."
"Aku akan buat Queen meninggalkan kamu, aku gak mau anakku gak punya ayah. Kamu gak kasian? Padahal kamu kan pengen punya anak Rian apa susahnya sih ninggalin Queen."
Rian terdiam, apa yang di katakan Angel ada benarnya. Sudah sejak lama ia memang menginginkan anak, namun Queen tidak mau mengabulkannya. Di tambah Queen terlalu sibuk dengan pekerjaannya jadi ia tidak di perhatikan, itu membuatnya sedikit kecewa.
Di tempat lain Mila masuk ke ruangan Queen dengan wajah marah, "Lu hamil?" tanya Mila dengan tatapan tajamnya.
Queen tersenyum kecil, "Iya," Queen menatap perutnya sambil mengelusnya beberapa kali.
"Udah bilang sama Rian?"
"Gimana caranya gue bilang? Dia aja selingkuh."
"Mungkin dengan lu punya anak dia bakalan ninggalin selingkuhannya."
"Gue gak bisa maafin orang yang udah selingkuh, mau dia balik lagi juga kayaknya gue bakalan susah buat percaya lagi."
"Gue tau, terus mau gimana? Lu mau minta cerai aja?"
"Gue masih belum bisa tanpa dia buat sekarang ini, gue lagi berusaha bikin hati gue capek dulu biar cinta gue beneran habis buat dia. Padahal gue emang sengaja gak minum pil KB agar punya anak dan kasih suprise buat Rian, gue juga punya niatan kalau misalkan gue udah punya anak gue gak bakalan terlalu fokus ke kerjaan gue akan kasih tanggung jawab penuh sama Rian tentang perusahaan gue, tapi tuhan berkehendak lain tampaknya."
Mila memeluk Queen, "Yang sabar yah, ini emang cukup berat."
"Jadi sekarang semua rencana gue berantakan, kayaknya Tuhan memang pengen gue fokus aja sama kerjaan."
"Tuhan pasti tau apa yang terbaik buat lu, mungkin akan ada pelangi yang indah nanti setelah lu lewatin badai kali ini."
"Gue harap kayak gitu sih, tapi untuk percaya lagi pada Rian sepenuhnya bakalan susah sih."
"Pasti, menurut gue dalam sebuah hubungan kesalahan yang paling fatal tuh yang itu selingkuh."
"Ah perut gue sakit," Queen memegang perutnya yang terasa keram.
"Kita ke dokter sekarang, takutnya bayinya kenapa-napa," Mila panik dan langsung mengajak Queen ke dokter.
"Andra-Andra," panggil Mila untuk membantu membawa Queen ke dokter.
Andra datang dengan cepat, "Ada apa?" tanyanya.
"Tolongin, Queen kayaknya keram perut kita ke rumah sakit sekarang," ujar Mila.
Andra langsung menggendong Queen dan membawanya ke dokter terdekat di temani Mila. Queen terus meringis kesakitan sembari meremas bajunya untuk menahan rasa sakit di perutnya, untungnya dia tidak pendarahan sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Kus Mini
Duh , gimana ni Thor dua duanya hamil 🤦
2023-01-18
0