Hari yang Buruk

Di rumah Queen dan Rian langsung masuk ke kamar, Rian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Sementara Queen menyiapkan pakaian untuk Rian, "Sayang bajunya aku simpen di atas kasur."

"Iya sayang makasih."

Queen keluar dari kamar untuk pergi ke dapur ia ingin minum, entah kenapa Queen terlihat sangat pucat saat ini suhu tubuhnya juga meningkat. Saat sedang minum Queen hampir kehilangan keseimbangannya, untungnya Rian datang dan langsung menahan tubuh Queen.

"Sayang kamu gak papah?" tanya Rian.

"Aku pusing aja dikit."

"Ya udah duduk aja," Rian membantu Queen untuk duduk di kursi yang tersedia di ruang makan.

"Mau ke rumah sakit? Kita periksa kamu sakit apa?" tanya Rian sambil menyimpan telapak tangannya di kening Queen untuk mengecek suhu tubuhnya.

"Kamu demam kayaknya, panas banget suhu tubuhnya," tambahnya khawatir.

"Aku gak papah kok, kalau istirahat nanti juga bakalan sembuh," tolak Queen dengan suara yang sudah lemah.

"Ya udah kita istirahat di kamar sekarang," Rian mencoba membangunkan Queen untuk membantunya berjalan.

Sayangnya Queen benar-benar tidak bisa berjalan lagi, "Aku gendong aja," Rian langsung menggendong Queen menuju kamar.

Selesai di kamar Queen di tidurkan di kasur, "Gimana kalau aku siapkan air dingin buat kompres kamu?"

"Boleh deh."

"Mau sama obatnya juga gak?"

"Iya."

Rian pergi mengambil semua barang itu dari dapur dan dari tempat obat, selesai mengambil semuanya ia kembali ke kamar lalu mulai mengobati Queen.

"Sayang beneran gak mau ke rumah sakit?" tanya Rian sekali lagi sembari mengkompres kening Queen.

"Enggak, besok juga sembuh," balas Queen dengan mata tertutup.

"Ya udah, tapi kalau besok masih belum mendingan kita ke rumah sakit. Kamu besok jangan dulu kerja, jangan maksain kalau lagi sakit."

"Iya."

Selesai mengobati Queen ia berbaring di sebelahnya lalu tiduran dengan tangan memeluk tubuh Queen, agar wanita itu merasakan kehangatan tubuhnya. Queen mulai tertidur lelap sekarang begitupun dengan Rian yang tarikan dan hembusan nafasnya mulai seirama.

__________

Paginya Queen sudah turun panasnya, ia tampaknya baik-baik saja sekarang. Rian awalnya tidak mau kerja karena ia ingin merawat Queen yang sakit, Namun sayangnya ia malah di suruh masuk karena ada rapat penting.

"Kamu gak papah sendirian di rumah?" tanya Rian.

"Gak papah, aku udah sehat kok cuman hari aku gak bakalan ke kantor karena masih sedikit pusing."

"Ya udah hati-hati yah kalau misalkan butuh aku segera telpon aku, nanti aku datang langsung."

"Iya."

___________

Siangnya Queen merasa mual dan kepalanya semakin terasa pusing, ia menelpon Andra untuk mengantarkan periksa ke rumah sakit. Ia tidak mau mengganggu Rian yang sedang kerja jadi ia menghubungi orang lain untuk mengantarnya.

Andra sampai mereka berdua pun segera pergi ke rumah sakit, sementara itu di kantor selesai rapat Rian malah berduaan di ruangannya bersama Angel, para karyawan di sini nampaknya sudah biasa melihat kemesraan mereka berdua, walaupun sebenarnya mereka juga tau kalau Rian telah punya istri.

Mereka tidak bisa berbuat apa-apa tampaknya, takut di pecat jika mereka mencoba menegur.

"Padahal kalau kamu sama aku, aku bisa kasih kamu anak Rian," Angel duduk di atas pangkuan Rian.

Rian memeluk Angel dari belakang, sebenarnya Rian sangat ini punya anak dari Queen. Sayangnya Queen malah tidak mau punya anak dulu karena alasan pekerjaan, tanpa mereka sadari di luar ternyata ada Queen dan Andra yang sedang melihat kemesraan itu.

Tampaknya Rian lupa menutup jendela kecil di ruangan itu, jadi Queen dapat melihat mereka lewat sana, Queen nampak terdiam mematung sambil memegang perutnya. Tidak terasa air matanya mengalir begitu saja, Andra yang melihat itu nampak kesal dengan apa yang di lakukan Rian.

Karyawan di sana yang melihat istri pak Rian nangis hanya bisa diam, mereka sebenarnya senang pak Rian ketahuan selingkuh dengan sendirinya.

"Kita masuk," Andra menarik tangan Queen untuk masuk dan memarahi mereka.

Tapi Queen malah mematung, "Enggak, gak usah," Queen malah membawa Andra pergi dari sana.

"Kita mau kemana? Masa gak di pergoki sih? Marahin dong," ucap Andra.

"Gak usah," Queen langsung masuk mobil Andra.

Andra ikutan masuk, "Kita pulang?" tanyanya.

Queen pun mengangguk, Queen menundukkan kepalanya dengan air mata yang terus mengalir begitu saja dari matanya, ia tidak menyangka kalau Rian telah berselingkuh dengannya. Kenangan Rian di masa lalu terlintas dalam otaknya itu yang membuat dirinya kecewa.

Dadanya terasa sakit seperti ada yang menusuknya, ia tidak butuh penjelasan apapun dari Rian. Karena apa yang barusan ia lihat sangat jelas dengan alasan apapun Rian sudah berselingkuh darinya, dan itu adalah perbuatan yang sulit sekali untuk di maafkan.

Sampailah mereka di rumah, "Kamu pulang aja," ujar Queen sambil berjalan masuk ke rumahnya.

"Yakin gak papah aku tinggal?"

"Aku lagi pengen sendiri jadi pulang aja," Queen menutup pintu rumahnya, ia menangis lagi di sana, kakinya yang lemas membuat ia terduduk di sana.

"Bu kenapa?" Pembantu rumahnya kaget melihat Queen menangis.

"Ambilkan saya dua botol anggur."

"Baik."

____________

Queen masuk ke kamarnya dengan keadaan mabuk, ia habis minum dua botol anggur tadi. Queen mengunci pintu kamarnya ia tidak sudi melihat Rian untuk sekarang ini, tadi ia juga sempat meminta Mba Mimah untuk tidak bicara apapun tentang kondisinya pada Rian.

Malamnya Rian datang seperti tidak terjadi apapun, ia masuk ke kamarnya namun pintu kamarnya masih di kunci, "Sayang, ini aku pulang buka pintunya," teriak Rian sambil mengetuk pintunya.

Setelah menunggu beberapa menit Queen sama sekali tidak menggubris ucapannya, "Sayang ini aku," tambah Rian.

Lagi-lagi Queen tidak menanggapi ucapannya, Rian pergi dari sana ia menemui Mba Mimah dan bertanya apakah ada Queen di kamar.

"Ada, tadi ibu masuk kamar."

"Tapi aneh kenapa dia gak jawab ucapan saya, Queen kalau tidur juga gampang bangun padahal."

Tiba-tiba Queen turun dari tangga, Rian yang melihat Queen langsung memanggilnya, "Sayang kok tadi aku panggil gak di bukain pintunya?"

"Harus yah aku bukain?" tanya Queen sinis.

"Kamu kenapa sih?"

"Gak papah aku baik-baik aja," Queen duduk di kursi yang ada di ruang makan.

"Kamu aneh hari ini."

Queen tersenyum sinis, "Akan lebih aneh kalau aku gak bersikap seperti ini sama kamu."

"Apaan sih sayang, aku gak ngerti sama apa yang kamu bicarakan sekarang."

"Gak usah pura-pura gak ngerti, mulai malam ini kamu tidur di kamar lain. Aku males tidur sama kamu."

"Queen apaan sih?" Rian memegang tangan Queen.

"Gak usah sentuh aku, aku gak mau bersentuhan sama orang yang udah bersentuhan sama cewek lain."

"Sayang."

"Udah aku lagi malas berantem," Queen kembali ke kamarnya dan mengunci pintu kamarnya.

Kini Rian terdiam, ia berpikir apakah Queen tau tentang perselingkuhannya atau gimana.

Terpopuler

Comments

Kus Mini

Kus Mini

nah loo ketauan , hajar queen , jgn di ksh kamar , semangat thor , maaf baru komen 🥰

2023-01-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!