Kontrak Brand Internasional

drrrtt.. drrrtt..

bunyi ponsel Lalisa berbunyi.

"Honey, aku telah berada di depan apartemen mu. tolong segera bukakan pintu." bunyi pesan Yudha.

Dengan langkah terburu-buru segera Lisa membuka pintu apartemen nya dan mempersilahkan sang kekasih masuk.

"Sayang, bukankah jadwalmu di luar kota sangat lah padat? kenapa kamu bisa sampai sini dengan menyamar lagi? Apa kamu tidak takut di marahi managermu lagi jika kamu ketahuan menyelinap menemui tanpa diketahui oleh nya?" cerca ku.

"Aku merindukan mu honey. Aku seperti nya lelah dengan semua pekerjaan ku yang menumpuk di tambah waktu ku untuk bertemu sangatlah kecil. Haruskah aku menikahimu besok honey biar kita bisa bertemu tanpa harus ada halangan yang lain-lain?" kata Yudha sembari menghela nafas dalam-dalam.

"Yud, sebenarnya aku sangat ingin menikah denganmu. Namun kabar ini mengkin sangat menyakiti hubungan kita. Kemarin papaku mengatakan jika aku akan segera di jodohkan dengan anak sahabatnya papa ku. Apa yang harus aku lakukan sekarang. Sepanjang pemotretan tadi pun aku kurang fokus memikirkan masalahku ini." keluh Lisa.

"Apa?? Kamu dijodohkan honey?"tanya Yudha dengan terbata-bata.

"Iya." jawabku terduduk lesu.

"Kalau aku melamarmu di depan orang tuamu apakah kamu mau menikah denganku?" tanya Yudha dengan bersungguh-sungguh.

"Aku mau sayang. Tapi sepertinya papa ku tidak merestui hubungan kita."

"Apakah yang dijodohkan denganmu adalah anak dari pengusaha?"

"Iya, dia anak pengusaha. Teman kecilku dulu." jawabku lagi.

"Apakah kalau aku juga seorang anak pengusaha maka papa mu akan menerima ku?" tanya Yudha.

"Entahlah sayang. Aku kurang yakin untuk itu."jawabku dengan lesu.

"Jika lamaranku ditolak orang tuamu, maukah kamu kawin lari dengan ku honey?".

"Apa kamu bercanda sayang? bagaimana dengan karir mu dan karir kita nantinya??"tanyaku dengan cemas.

"Aku sebenarnya memiliki pekerjaan yang lain nya honey. Artis dan model bukan lah pekerjaan utama ku. Aku sanggup membiayai hidupmu dan anak-anak kita kelak." jawabnya dengan seulas senyum.

"Baiklah honey, aku pulang dulu. Ku segerakan untuk menikahimu bagaimana pun caranya." sanggah Yudha lagi, sebagai tanda perpisahan, kami berciuman dengan dipenuhi kabut gairah seolah-olah tidak sanggup untuk melepas kebersamaan yang dijalani saat ini. Berciuman, saling menghisap dan mendesah namun tidak merusak mahkota Lalisa. Walaupun masing-masing sangat menginginkan hal tersebut. Dengan nafas terengah-engah kami mengakhiri kegiatan tersebut.

"Honey, jaga dirimu baik-baik. Tunggu aku kembali."kata Yudha sembari mencium keningku melangkah menuju pintu keluar.

"baiklah sayang. aku tunggu kebersamaan kita selanjutnya." jawabku.

****

"Ayah. aku ingin berbicara serius dengan ayah."tanya Yudha melalui sambungan telpon.

"Gimana Yud? bagaimana perkembangan rencana yang telah kita susun?" ucap lelaki seberang telepon.

"Lalisa akan dijodohkan yah" kata ku.

"Apa?? bagaimana bisa kamu lambat bertindak? aku nggak mau tau bagaimana pun caranya! kalau bisa kamu hamili dia secepatnya agar rencana kita lebih leluasa lagi!" seru lelaki tersebut.

"Namun aku enggak sanggup ayah. Aku terjebak dengan rencana kita. Aku benar-benar menginginkan nya untuk menjadikan dia istriku. Bagaimana kalau ayah membatalkan rencana kita dan melaupakan apa yang pernah terjadi? Itu semua bukan salah Lisa dan juga bukan salah aku Ayah." jawabku dengan nada tercekat.

"Dasar anak tidak berguna! beraninya kamu sekarang membantah perintahku? tetap lanjutkan rencana kita. Aku tidak peduli dengan alasanmu yang lain-lain" seru nya sembari mematikan telepon secara sepihak.

"huuffhh".. Hela Yudha

***

"Lisa.. Besok pagi kita akan mengadakan meeting bertemu dengan perwakilan perusahaan produk skin care dan kosmetik yang sedang melejit di belahan negara Amerika, Eropa, dan Asia khususnya Korea Selatan dan Jepang. Mereka ingin kamu menjadi model utama produk mereka supaya di kenal luas di negara kita. Ini kesempatan emas untukmu untuk memulai karirmu menuju kancah internasional. Produk ini benar-benar bagus banyak artis internasional yang menggunakan serangkaian produk kosmetik nya. Siapa tau dengan di kontraknya kamu menjadi model produk ini akan ada produk luar negeri lagi lain menginginkanmu sebagai modelnya." papar sang manager sekaligus merengkap sebagai asisten Lalisa.

"Oh yaa?? Apakah yang kamu maksud adalah produk dari rangkaian Skin care SK III??"

"Yups benar sekali. Dewi Fortuna selalu berpihak padamu! Kali ini kamu harus menjaga pola makan dan tidur kamu. Jangan sampai muka kamu kusut dan bengkak. apalagi sampai tubuhmu terlihat berlemak walaupun cuma sedikit. Kamu tau kan semakin ketat dan semakin banyak pesaing pendatang baru yang muda dan cantik. Agar karir kamu semakin cemerlang di dunia permodelan ini kamu harus pandai-pandai menjaga tubuh mu." seru sang manager.

"Baiklah, Mir. Kamu memang partner kerja sekaligus sahabat ku yang baik dan penuh perhatian." peluk erat Lisa ke Mira.

"oh iya satu lagi. kontrak mengatakan jika model utama di larang keras memiliki hubungan percintaan baik terang-terangan ataupun secara sembunyi. Jika ketahuan berbohong maka pihak kitalah yang harus membayar denda pinalti sebesar 50 milyar rupiah. Bagaimana dengan hubungan mu dengan Yudah kalau begitu?" tanya sang manager.

"What?? kenapa begitu? itu namanya melanggar hak privasi pribadi seseorang kalau ada aturan seperti itu. Bagaimana mungkin denda pinaltinya sebanyak itu??" teriakku sambil memekik.

"Itu tergolong denda pinalti yang sedikit katanya. Karena nanti kamu juga menerima gaji yang fantastis dari kontrak dengan produk tersebut. Ingat ini kan produk luar. Kamu bisa menolak sih sebenarnya. Namun kesempatan tidak akan datang dua kali." sanggah sang manager.

"Ya Tuhan.. Kenapa kalau aku pikir-pikir seperti banyak sekali yang menentang hubunganku dengan Yudha? Bagaimana ini Mir, di satu sisi aku sangat berat mengakhiri hubungan, namun aku juga ingin mendapatkan kontrak tersebut." seru Lisa sembari mengacak rambut frustasi.

"Aha, aku ada ide." seru sang menager.

"Apa?"

"Bagaimana jika kamu memutuskan hubungan kamu dengan Yudha secara sementara. Kamu jelaskan secara perlahan ke Yudha. Kontrak kerjasama nya tertera hanya akan berlaku satu tahun saja. Satu tahun sangatlah singkat." jawab sang manager.

"Kamu gila ya Mir! gimana kalau dalam jangka satu tahun tersebut Yudha berubah perasaan nya? bagaimana jika setelah itu dia meninggalkan ku? setahun itu sangatlah lama Amiraaa..."seru Lalisa.

Perdebatan panjang antara model dengan sang manager pun tak terelakkan.

"Baiklah jika kamu enggak mau mengikuti saranku. Lebih baik kita batalkan saja kontrak tersebut. Biar kontrak itu diambil oleh model profesional yang lain nya." seru sang manager pada akhirnya.

"Hahh.. kamu membuat pilihan yang sulit untukku Mir. Apakah aku harus berkorban sejauh itu? di satu sisi keluarga ku pun menentang hubungan ku dengan Yudha. Apakah aku benar-benar harus mengambil pekerjaan ini? Apakah nanti aku jadi yang terlihat jahat dan tidak memiliki hati terhadap Yudha?"

"Entahlah.. kamu putuskan malam ini tentang pilihanmu. Jika kamu setuju maka besok pagi kita harus segera bertemu dengan perwakilan perusahaan tersebut untuk membahas kontrak kerjasama lebih lanjut. Ingat, kabari aku sebelum jam 6 pagi." seru sang manager.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

TERNYATA LISA MASIH KEKEUH DGN YUDHA, PADAHAL AYAHNYA SDH TDK STUJU DGN YUDHA, KRN FILING ORTU BIASANYA SANGAT KU KUAT...

2024-03-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!