Semenjak hari itu Lani selalu menjadi teman ranjangnya Om Jefri. Saat ini telah beberapa bulan berlalu. Lani mulai merasa nyaman sebagai sugar baby-nya Om Jefri. Apa lagi pria itu selalu memenuhi apa yang Lani inginkan.
Lani duduk di pangkuan Om Jefri. Mengalungkan kedua tangannya di leher pria itu. Lani mengecup bibir pria paruh baya itu. Jefri tahu, jika Lani manja begini pasti ada yang diinginkan darinya.
"Kamu mau apa?" tanya Jefri langsung tanpa basa basi.
"Dyra adikku ingin ponsel baru," ucap Lani dan kembali mengecup bibir Jefri. Pria itu menyambutnya dengan me*lu*mat bibir Lani. Ciuman yang awalnya hanya lembut menjadi bergairah dan panas. Mereka saling membelit lidah. Lani sudah semakin mahir dalam memuaskan Om Jefri.
Selanjutnya bisa ditebak, Om Jefri dan Melani bercumbu hingga melakukan hubungan sekali lagi. Setiap bertemu, paling sedikit dua kali mereka bermain.
Jam telah menunjukan pukul delapan malam. Dari pulang sekolah Lani di jemput Om Jefri dan langsung di bawa ke hotel. Sebelum mengantarkan Lani pulang, Jefri mengajak Lani mampir ke toko yang menjual ponsel.
Melani mengambil satu ponsel seharga 4 juta untuk adiknya Dyra. Hari ini, Dyra berulang tahun.
"Jadi itu sebagai hadiah ulang tahun buat adikmu?" tanya Jefri.
"Iya, Om. Semua temannya telah memiliki ponsel. Kasihan Dyra, selama ini hanya bisa melihat saja temannya saat bermain ponsel," ucap Melani.
"Kenapa kamu nggak ngomong dari kemarin-kemarin?"
"Aku malu! Om sudah banyak memberi. Masa aku minta terus sih!" Lani menunduk. Jefri meraih tangan wanita yang pantas menjadi anaknya itu dan mwngecupnya.
"Kamu telah memberikan aku kepuasan. Sepantasnya mendapatkan semua itu!"
Jefri berhenti di sebuah toko bakery. Melani memandangi wajah pria itu dengan keheranan.
"Buat apa mampir ke sini, Om?" tanya Lani.
"Untuk memakan kamu sekali lagi," ucap Jefri dengan tertawa. Lani memandangi wajah Jefri dengan dahi berkedut.
"Membeli kue tar buat adikmu, Sayang. Sekalian beli kue buat makan-makan sekeluarga. Katanya adikmu ulang tahun?"
"Iya, sih. Om baik banget,"ujar Lani mengecup pipi Jefri. Melani mengapit lengan Jefri masuk ke toko kue itu. Pasti orang akan mengira Lani berjalan dengan ayah atau pamannya melihat perbedaan usia mereka.
Melani memilih kue tar yang termahal dan terenak. Tidak pernah dia membayangkan akan dapat menikmati semua ini. Dulu hanya bisa melihat dari iklan atau tetangga yang berulang tahun.
Lani membeli satu kue tar, satu bolu brownies, dua kotak donat. Dua kotak kue lainnya. Dengan riang dia keluar dari toko roti itu.
Sampai di rumah Lani. Biasanya Jefri tidak pernah turun dari mobil. Dia akan langsung pergi namun karena banyaknya barang bawaan Lani, Jefri turun dan menolong mengangkatnya.
Ibu Melani yang selama ini sudah curiga dengan anaknya mengintip dari jendela. Sejak anaknya memberi uang untuk membeli baju sekolah Dyra, ibu telah bertanya dari mana Lani mendapatkan uang. Anaknya menjawab dari hasil kerja paruh waktunya.
Ibu Yana, percaya karena Lani sering pulang malam sejak dia mendapatkan uang. Lani juga sering memberi ibu-nya uang buat belanja dapur.
Namun, perubahan Lani begitu cepat. Dalam sekejap anaknya bisa membeli baju bermerek, ponsel pengeluaran terbaru dengan merek apel digigit yang harganya puluhan juta.
Ibu Yana sudah tidak bisa sembunyikan rasa penasarannya. Dia harus tahu siapa yang mengantar anaknya. Apakah itu kekasih anaknya? Apakah orang itu yang memberikan Lani uang selama ini?
Yana membuka pintu rumah kontrakannya dan melihat siapa pria yang dekat dengan anaknya itu. Saat jarak makin dekat dan melihat dengan jelas wajah pria itu, Yana menjadi kaget.
"Jefri ..." panggil Ibu Yana.
Jefri dan Melani kaget saat melihat ibu Yana yang berdiri dihadapkannya saat ini. Yana tidak menyangka jika sahabatnya saat sekolah menengah pertama itu yang mengantar putrinya.
Yana langsung bisa menangkap apa yang dilakukan anaknya selama ini. Tidak mungkin seorang pria mau memberikan uang begitu banyak jika tidak mendapatkan manfaat dari putrinya itu.
Bukannya marah atau sakit hati ketika tahu anaknya pasti menjadi simpanan pria itu, Ibu Yana bahkan memberikan senyuman manisnya. Dia banyak mendengar tentang kesuksesan sahabat lamanya ini.
"Yana ...," ujar Jefri. Tidak percaya jika Lani, wanita yang telah beberapa bulan ini menjadi pemuas napsunya anak dari sahabatnya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Sri Puryani
biyuh...biyuh ..
2025-02-04
0
❤️Rizka Aulia ❤️
wow
2023-02-15
0
bungaAaAaA
anjirr emang gada yg beresss sekeluarga
2023-01-26
0