Aku menemukannya, iya aku sudah menemukan gadis yang dulu menangis di depan dua peti mati orang tuanya. Di rumah duka itulah, kami bertemu untuk kali pertama. Meski aku tidak yakin dia masih mengenali aku, karena pertemuan singkat itu hanya berlangsung tidak kurang dari 3 menit saja.
Aku masih ingat betapa sendu wajahnya, kedua matanya yang sembab sangat ketara jika dia memendam duka yang mendalam akibat kehilangan kedua orangtua yang dia cintai.
Benar, ini memang awal dari kisah kami. Deretan karma akan terus menghantui kami berdua. Aku dan dia tak ubahnya sama. Kami berdua ditinggal dari sosok pelindung yang seharusnya menjadi perisai kami.
Menunggu hingga tepat waktunya, betul! Aku menunggu hingga dia siap menjadi partner-ku. Karena aku tidak memilih orang yang salah. Kriteriaku cukup tinggi untuk ukuran partner. Dan Greta Haruni, nama gadis itu kupilih sebagai bagian dari rencana balas dendam ini.
Aku adalah putra sulung dari keluarga Mahendra. Surya Mahendra. Jaksa senior yang banyak meringkus pelaku kejahatan baik dari kalangan rendah maupun tinggi. Namun, nahas bagi ayahku, dia harus meregang nyawa bersama kasus yang dia tangani.
Publik hanya tahu jika kematian ayahku adalah murni kecelakaan semata. Tetapi, aku yakin ada sebuah tabir yang menutupi kebenaran hingga menimbulkan 3 nyawa melayang.
Aku hanya ingin, ketiga sukma yang telah terenggut dari daksanya itu tidak sia-sia. Yah, dengan cara inilah aku akan bisa menebus semua yang telah mereka lakukan kepada keluarga kami.
Seperti yang diinginkan oleh ayahku, aku mengikuti kemauannya untuk menempuh pendidikan hukum. Tak tanggung-tanggung, ayah mengirimku belajar ke luar negeri agar aku bisa menjadi penegak hukum sepertinya kelak. Tetapi, nasib berkata lain. Usai mengantongi gelar Bachelor of Law aku seperti kehilangan penentu arah. Pribadi yang kujadikan patokan telah direnggut paksa oleh manusia sampah.
Tidak hanya itu saja, selentingan kabar menyebutkan jika si Master kejahatan ini juga mengincar dua saksi yang merupakan tenaga kesehatan.
Dua saksi itu merupakan suami istri yang ditunjuk ayahku dan nantinya akan bersaksi di persidangan. Namun, nahas. Mereka meregang nyawa tanpa bisa mengungkap fakta.
Di tempat itulah aku baru tahu jika dua saksi itu memiliki putri semata wayang yakni Greta Haruni. Sedangkan aku? Pradabhasu Mahendra, putra dari Surya Mahendra. Aku akan mengejar siapa saja yang menjadi dalang pembunuhan keluarga kami.
Oleh karena itu, aku sengaja membuat sebuah skenario kecelakaan lalulintas agar bisa mendekati putri dari dua dokter yang meregang nyawa karena keserakahan.
"Apa Anda yakin, Pak? Cara ini berisiko." Anak buahku membujuk agar aku tidak gegabah dalam melakukan pendekatan verbal maupun fisik pada anak saksi tersebut.
"Aku tidak memiliki waktu lagi, segera kau atur saja apa yang aku mau, Yu!"
Wahyu menurut pada kemauanku. Asisten pengacara yang telah bekerja lebih dari tiga tahun di bawah naungan firma hukum besutanku.
Aku meminta Wahyu agar segera menelepon layanan darurat tepat sesaat setelah aku menabrakkan diri. Rencana kecelakaan buatan ini harus sukses dan terlihat seperti nyata agar dokter wanita itu tidak mencurigaiku.
Benar saja, atas jerih payah usaha yang kulakukan, aku sukses memainkan peran sebagai korban kecelakaan. Hingga pada akhirnya, aku secara sengaja menemui wanita yang bernama Greta Haruni.
Kuakui dia memang sangat pantas sebagai kandidat partner kerjasama. Sikap cekatan serta ketelitian, membuatnya dikagumi oleh juniornya di rumah sakit. Meskipun memiliki kekurangan berupa sulit mengendalikan emosi, Greta yang sudah kutemui dua hari ini bisa membuatku kagum.
Tentu saja kagum, hanya sebatas kagum saja. Tidak ada hal lagi yang lebih penting daripada membalas dendam. Karena itu memang tujuan awal rencanaku. Aku akan memoles ketrampilan serta insting berburunya. Jika perlu, aku akan menjinakkannya juga. Karena gadis itu seperti singa liar yang bisa menyerang kapan saja.
Rencana awalku adalah membuatnya tidak bisa menolak penawaran yang akan kuberikan padanya. Akan kubuat Greta tidak memiliki kesempatan untuk menolakku. Karena hanya akulah yang akan menuntunnya menuju fakta yang sesungguhnya.
"Tidak waras!" Itu adalah umpatan pertama yang kudengar dari mulut manisnya. Tentu saja dia menganggap aku pria tidak waras yang karena melamar tanpa perlu pengenalan sama sekali.
Aku tidak peduli, dari umpatan dan kecurigaan itulah kepercayaan di antara kami akan terbangun. Aku yakin, Greta bisa menerima setiap clue yang kuberikan padanya. Karena aku yakin, dia memiliki kemampuan hebat seperti kedua orangtuanya.
Ya, kami adalah anak yang dipisahkan dari orang yang kami kasihi. Dan sekarang, kami akan bekerjasama dalam mengungkap fakta yang sesungguhnya. Dunia perlu tahu, bahwa masih ada dua nyawa waras yang muak dengan kepalsuan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Iza
Pertanyaan kmu suka Greta tidak?
2023-01-14
1
💖 Masitah Azzahra 💖
oalah.... ngono to
2023-01-03
2
💖 Masitah Azzahra 💖
la kok balas dendam... tak kiro 🤔🤔🤔
2023-01-03
3