Hasil CT scan dan Rontgen telah berada di tangan Greta. Namun, ada sedikit hal yang menggeliat. Pria itu tidak tampak takut sedikitpun. Bahkan untuk ukuran pasien, pria itu cukup tenang dengan tidak menunjukkan wajah khawatir terhadap apapun.
Greta menerawang hasil CT scan yang tidak menunjukkan kerusakan atau hal yang ditakutkan sama sekali. "Tidak ada sesuatu yang perlu ditakuti, kepalamu baik-baik saja, Pak!"
"Pak?" Pria tadi mengulangi sebutan Greta untuknya.
"Iya, hanya kaki Anda saja yang mengalami retak atau fraktur tulang. Untuk sementara waktu, Anda akan kami rawat di sini."
Rencananya, Greta akan melakukan prosedur Splinting atau bidai atau bantalan pada angkle-nya. Fraktur pergelangan pada kaki dapat diimobilisasi dengan bidai yang berbentuk seperti bantalan atau bidai cardboard dengan batalan untuk menghindari tekanan pada tonjolan tulang. Cedera pergelangan kaki dengan luka pada bagian dorsal memerlukan kontrol posisi telapak kaki dengan posisi plantar flexi untuk meregangkan bagian kulit dorsal, serta diposisikan pada posisi netral secara bergantian untuk mencegah pemendekan tendon Achilles.
"Berapa lama?' tanya pria tadi dengan nada tak acuh.
Tak ada jawaban dari pihak Greta, wanita berumur tiga puluh tahun itu malah melongos dengan menatap dokter muda di sebelahnya. "Hubungi pihak keluarga untuk menandatangi berkas rawat inap."
"Tidak perlu, aku bisa mengurus diriku sendiri!" sela pasien lakalantas itu dengan arogan.
Dokter koas yang menemani Greta menduga jika pria itu tidak memiliki sanak saudara. Atau memang memiliki sikap tidak menyenangkan karena sejak tadi, pria itu terus mengorek informasi tentang Greta tanpa sepengetahuan dokter wanita tersebut.
Usai melakukan tindakan Splinting kedua dokter wanita itu menghubungi Divisi Rawat Inap untuk memindahkan pria tidak menyenangkan itu.
Keduanya akan membawa pasien menuju ruang VIP seperti yang dikehendaki oleh Pasien. Tetapi, sejak tadi pria itu terus saja memandangi Greta dari ujung kepala hingga kaki.
"Apa kau sudah menikah, dok?"
"Pernyataan macam apa itu? Dia tidak tahu jika dokter Greta adalah most wanted dokter di sini!" kecam Alina dokter muda yang kini lebih membela Greta karena tingkah menyebalkan pasiennya.
"Mohon jaga sikap, Pak! ini rumah sakit." Alina menyangkal sikap pria itu.
Sedang Greta? Dia sama sekali tidak peduli dengan pertanyaan pria tadi. Yang dia pedulikan hanya secepatnya menuju ruang naratama untuk memindahkan pasien.
Ketiganya lalu masuk lift pasien dan membawa pasien pria itu untuk mendapatkan perawatan lanjutan. Namun, lagi-lagi pria itu bertanya kepada Greta, "Apa kau sudah menikah?"
"Maaf, tolong jangan bahas masalah selain kesehatan di sini. Lagipula aku menikah atau belum tidak ada urusannya dengan Anda." Emosi Greta kini tak bisa lagi terbendung karena pria itu terus saja bertanya hal konyol padanya.
"Jika kau belum menikah, itu bagus!"
"Kenapa? Kenapa Bapak terus saja bersikap tidak menyenangkan?" Alina juga ikut kesal dibuatnya. "Dokter Greta itu high quality jomlo!" Nah loh, ada juga yang mengakui.
"Itu bagus!" sahut pria tadi.
Sontak saja Greta dan Alina saling pandang. Alina lalu memencet tombol 15 sebagai tanda lantai yang akan mereka tuju.
"Bagus jika jomlo, jadi menikahlah denganku!"
Greta dan Alina cengo, keduanya tidak yakin dengan kalimat yang baru saja terdengar oleh telinga mereka. Bahkan Alina sempat menepuk pipinya sebagai tanda bahwa ini bukan mimpi.
"Jika ini bukan mimpi, lalu lelucon apa ini?"
"Sakit jiwa!" umpat Greta di dalam hatinya.
Ahli jantung itu tidak serta merta berlaku seenaknya, karen ini menyangkut nama baik instansi tempat dia bekerja. Lagipula, lift yang mereka naiki dilengkapi kamera pengawas, sehingga baik Greta maupun Alina tidak serta-merta bisa berlaku semaunya.
Ting ... bunyi lift yang mereka naiki menandakan jika ketiganya telah sampai di lantai tujuan. Greta masih menunjukan sikap ramahnya dengan masih sudi mendorong brankar pasien tersebut. Sedangkan Alina masih belum bisa menerima lamaran darurat itu. Dengan membantu membawanya tabung infus pasien, Alina memberi kode agar pria itu bersikap sopan.
"Apa aku tidak cukup baik untukmu? Lihatlah aku tampan, bukan?"
Greta menoleh dengan wajah sini, "Jangan bercanda denganku, atau aku bisa membuatmu berakhir di Rumah Sakit ini selamanya."
Dua dokter wanita itu membawa pasien untuk mengisi list rawat inap di lobby. Seorang perawat senior membantu mereka membawa ke ruang VIP seperti yang diinginkan oleh pasien.
"Kupasrahkan pada Anda, Bu Yuli. Maaf merepotkan!" ujar Greta sebelum dokter wanita itu pamit dari ruang rawat inap.
"Hei, kau belum menjawab lamaranku! kau mau ke mana?'
Kesal dengan ulah pasien itu, Alina sewot dan menjawab, "Kita dokter emergency, menurutmu kita mau ke mana, ha?"
Greta tidak menanggapi pria itu, dan mengajak Alina agar tidak menggangu pasien yang lain.
"Sudahlah, jangan ribut!"
"Aku kesal sekali, siapa dia hingga berani mengajakmu menikah, dok? Tampang sih oke, ganteng juga, tapi otaknya tidak waras?"
Greta terpingkal dengan penyebutan Alina mengenai pria aneh tadi. Baginya, semua itu tidak ada artinya. Karena di hati Greta sudah tidak mungkin lagi untuk dibuka. Meski seganteng atau sekeren apa, bagi Greta semua itu tidak ada artinya.
"Aku tidak tertarik dengannya!" ujar Greta dengan santai.
"Bagaimana kalau dia nekat, dok?"
"Kau kenal aku, bukan?"
Semua perawat dan dokter di Rumah Sakit juga tahu seperti apa kerasnya hati Greta. Bahkan wanita itu pernah memiliki rumor jika Direktur Rumah Sakit mengirimnya ke IGD karena bersitegang dengannya. Selama ini tidak ada yang tahu jika Greta adalah putri pemilik rumah sakit.
Hanya Direktur Rumah Sakit saja yang mengetahui seluk-beluk riwayat hidup Greta, karena Direktur merupakan adik dari mendiang mamanya. Sempat bersitegang dengan sang paman, membuat paman Greta ingin agar keponakannya bisa bersikap lebih manusiawi lagi. Alhasil, sang paman ingin pelan-pelan mengubah cara pandang Greta dan ingin menguji sejauh mana Greta agar bisa menangani pasien gawat darurat serta keluarga mereka. Karena alasan itulah, semua orang tahu jika Greta memiliki sikap keras kepala dan hanya mementingkan kepentingan pribadi saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
💖 Masitah Azzahra 💖
hadir di akun kedua q 🥰🥰🥰
2023-01-03
1
Mega
kikiki
2022-12-28
0
anna
semangaT
2022-12-13
1