BAB 5. LULUS_GPLJC

Beberapa minggu sudah berlalu. Pengumuman hasil ujian nasional pun sudah keluar. Wardah berharap ia lulus dan mendapat nilai yang bagus. Tepat pukul 10.00 pagi Wardah harus pergi sendiri untuk mengambil surat kelulusannya ke sekolah.

Mengingat dirinya hanya tinggal seorang diri tidak ada adik kakak dan kedua orang tuanya. hidupnya hanya sebatang kara. Ia berjuang sendiri hingga dia dapat berdiri kokoh saat ini ia bekerja keras untuk menghidupi kehidupannya sehari-hari dan membiayai sekolahnya saat ini.

Beruntung kedua orang tuanya mewariskan warung pecel lele yang kebetulan Wardah dapat menguasai masakan itu. Tiba-tiba orang tua Oval datang menghampiri Wardah "Kamu mau mengambil surat kelulusan kamu juga nak Wardah?" tanya kedua orang tua Oval.

Orangtua Oval yang tiba-tiba menghentikan mobilnya tepat di depan warung pecel lele milik Wardah. Kedua orang tua Wardah yang tiba-tiba menghentikan mobilnya tepat di depan warung pecel lele milik Wardah menatap Wardah dengan tatapan seksama.

Wardah mengembangkan senyumnya menatap kedua orang tua Oval ."Iya tante, Saya ingin mengambil surat kelulusan saya." sahut Wardah kepada kedua orang tua Oval yang ada di sana,

"Ya sudah kalau begitu, kita bareng saja." tawar kedua orang tua Oval. Tetapi Wardah menolak.

Tidak usah tante, Wardah bisa naik sepeda motor. Nanti pulangnya Wardah ingin langsung berbelanja keperluan warung." ucap Wardah menolak ajakan kedua orang tua oval dengan halus.

" Ya sudah kalau begitu tidak apa-apa kami pamit duluan ya nak Wardah." ucap wanita dan lelaki paruh baya itu berlalu meninggalkan Wardah di sana. Wardah melajukan motor matic miliknya ke arah jalan raya menuju sekolah yang selama ini ia tempati menambah ilmu.

Beberapa menit kemudian, Wardah tiba di sekolah. Terlihat sekolah sudah ramai para orang tua siswa siswi yang ingin mendapatkan surat kelulusan anak-anak mereka. Saat ini sang pemilik sekolah juga hadir di sana yaitu orang tua kandung Rexona yang pemilik sah sekolah itu. Yang mana Rexona tidak pernah menyukai sosok Wardah. Bahkan Rexona menganggap warga itu musuh bebuyutannya.

Terlihat guru sudah meminta para orang tua siswa untuk masuk ke ruang kelas, mendengarkan beberapa pengumuman dari pihak sekolah. Setelah memberikan pengumuman kepada para orang tua siswa-siswi yang hadir di sana, satu persatu kepala sekolah membagikan surat kelulusan kepada orang tua siswa-siswa .

Berbeda dengan Wardah yang mengambil surat kelulusannya sendiri. Yang seharusnya kedua orang tuan lah yang datang mengambilnya surat kelulusannya. Guru yang hadir di sana pun mengerti keadaan Wardah.

Bahkan deraian air mata mengalir di wajah cantik Wardah, menyaksikan para orang tua teman-temannya yang mengambil surat kelulusan mereka. Sementara surat kelulusannya sendiri ia ambil sendiri.

"Ya Allah betapa sedihnya hatiku saat ini, jika kedua orang tuaku masih ada, aku pasti tidak akan sesedih ini. gumamnya dalam hati sembari berjalan ke depan mengambil surat kelulusannya. Sang guru yang mengetahui kesedihan yang ada di hati Wardah saat ini mengelus pundak Wardah.

Mereka mengetahui Apa arti deraian air mata mengalir di wajah cantik Wardah saat ini. "Yang sabar Ya nak Wardah, semua indah pada waktunya. Kamu tidak perlu sedih dan menangis seperti itu. Yang penting sekarang kamu harus tetap kuat, dan sabar menjalani hidup ini. Ibu tau kamu anak yang kuat.

Dan Apa kamu tahu, kamu lulus dengan nilai terbaik sekolah ini. Ibu sangat bangga kepadamu dapat menyelesaikan pendidikanmu walaupun membiayainya dengan biaya sendiri. Dengan kemampuanmu sendiri itupun tidak terganggu mata pelajaran mu .

Walaupun kamu membuka warung pecel lele milik kedua orang tua kamu, semoga kamu berhasil kelak. Ibu yakin dan percaya kamu pasti akan berhasil jika kamu benar-benar sungguh-sungguh untuk tetap berjuang dan belajar terus dan terus lagi. Agar ilmu pendidikanmu menjadi semakin tinggi." ucap guru yang membagikan hasil kelulusan siswa-siswi yang hadir di kelas itu.

Wardah mengganggukan kepalanya. doakan saya bu, supaya saya dapat masuk ke universitas negeri dengan program Bidikmisi. Jika saya kuliah di universitas swasta, mungkin tidak akan mampu membiayanya." ucap Wardah berharap dirinya dapat kuliah di salah satu universitas ternama program Bidikmisi.

Doa ibu selalu bersamamu nak. Ibu sangat menyayangimu, Jika kamu membutuhkan sesuatu temui ibu-ibu pasti akan selalu bersedia membantumu." ucap guru itu sambil memeluk Wardah. Banyak diantara orang tua siswa-siswi yang ikut meneteskan air mata mengingat kejadian yang menimpa keluarga Warda.

Dia anak yang baik, dan selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik kepada teman-teman nya. Orang tua Oval yang sangat mengetahui kehidupan Wardah selama ini. Karena Oval selalu memberitahu kepada kedua orang tuanya, mengenai kehidupan yang di jalani Wardah selama ini.

Berjuang sendiri untuk melanjutkan pendidikan dan kehidupannya selama beberapa tahun belakangan ini, semenjak ditinggal pergi oleh keluarganya. Akibat gempa bumi yang menimpa keluarga mereka.

Setelah pengumuman kelulusan sudah dibagikan oleh pihak sekolah, Wardah memeluk satu persatu guru yang hadir di sana. Merasa berat meninggalkan sekolah itu karena memori memori dan kenangan-kenangan yang manis mereka jalani selama berada di sekolah. Itu benar-benar tidak bisa dilupakan oleh Wardah.

Teman-teman Wardah pun memeluk Wardah. rasanya mereka tidak ingin berpisah dengan Wardah l, sahabat yang sangat mereka sayangi selama ini. "Aku tidak mau tahu kamu harus selalu update kepada kita. Kamu masih tetap tinggal di sana kan. Walaupun kamu sudah lulus? tanya salah satu teman Wardah yang datang menghampiri Wardah.

Wardah mengganggukan kepalanya. Tentu saja saya tetap berada di sana. Tidak mungkin aku tidak di sana. Kalau tidak di sana Aku mau tinggal di mana lagi? sahut Wardah sambil mengembangkan senyumnya. kelima sahabat itu yang kompak saling berpelukan seolah-olah mereka tidak rela untuk berpisah.

Wardah berlalu dari sana dengan menggunakan motor matic miliknya setelah melepas rindu dengan para sahabat-sahabatnya. Mereka juga berjanji akan datang ke warung pecel lele milik Wardah untuk merayakan kelulusan mereka saat ini.

Malam nanti, kita akan makan di warung pecel lele milik Wardah. Apa kamu tahu pecel lele Wardah enak dan gurih." ucap Oval saat mempromosikan warung pecel lele milik sahabatnya. "Cie illeh macam cuman kau saja yang tahu bagaimana Citra rasa pecel lele di warung milik Wardah. Kami juga tahu kali." ucap salah satu teman yang merasa komplain Oval mempromosikan kepada mereka.

Kalau kamu ingin promosi, noh ke sana mempromosikan Bagaimana Citra rasa pecel lele di warung milik Wardah. Karena kami semua sudah mengetahuinya. pecel lele di warung milik Wardah memang sangat enak dan gurih. ucap emeron yang mampu membuat kelima sahabat itu tertawa ngakak.

Karena tidak ingin membuang waktu, Wardah pun berlalu meninggalkan keempat sahabatnya. Yang masih berada di sana .

"Woi.... aku duluan masih banyak pekerjaanku di rumah daripada ngerumpi seperti itu." ucapnya sambil melambaikan tangannya mengemudikan motor matic miliknya ke arah jalan raya. Membuat keempat sahabatnya menggelengkan kepala. "Dasar Wardah, selalu cuan yang akan dicarinya." gerutu Oval yang meninggalkan dirinya begitu saja.

Bersambung.....

hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏

JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!