Pagi hari yang indah matahari Sudah terbit di ufuk timur. Gadis kecil berparas cantik itu bergegas berangkat ke sekolah. Mengingat hari ini ia harus menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang siswa di salah satu sekolah swasta ternama di kotanya.
Hari ini hari terakhir ujian akhir nasional. Itu berarti dia harus berjuang untuk menyelesaikan soal yang diberikan oleh pihak sekolah kepada siswa-siswi yang mengikuti ujian nasional. Wardah berdoa meminta petunjuk dari Allah. Berharap warga dapat menyelesaikan soal-soal itu dengan baik berharap warga mendapat nilai yang baik agar dirinya dapat melanjutkan pendidikannya ke universitas.
dengan menggunakan sepeda motor HC jerih payahnya selamat mengelola usaha kuliner milik kedua orang tuanya ia meninggalkan warung pecel lele miliknya iya selama ini Wardah tinggal di sana. setelah melakukan perjalanan kurang lebih 15 menit akhirnya Wardah tiba di sekolah.
Wardah melihat teman-temannya sudah datang menghampirinya bertanya apakah persiapannya untuk ujian ini sudah matang atau tidak. Seperti biasanya teman-temannya ingin Wardah dapat membantu mereka dengan membentuk menjawab soal-soal yang diberikan oleh pihak sekolah untuk mereka seperti hal biasa yang sudah dilakukan oleh teman-temannya.
Wardah selalu mendapat rangking Di sekolahnya. Membuat setiap orang yang dekat dengan yang ingin meminta bantuan darinya, karena mereka yakin jika Wardah memberikan jawaban pasti jawaban itu akan benar dan mereka dapat bernafas lega
Wardah mengembangkan senyumnya menatap sahabat-sahabatnya yang datang menghampiri Dirinya mengatakan mereka benar-benar membutuhkan Wardah saat ini.
Tet.... tet.... tet
suara bel berbunyi itu artinya ujian akan segera dimulai.
Salah satu guru dengan membawakan amplop coklat yang yang berisikan lembaran soal dan jawaban di tangannya. "Selamat pagi semuanya." sapa guru yang sering sekali mereka sebut dengan panggilan Ibu LS.
"Selamat siang Bu." sahut para siswa-siswi yang turut ikut mengikuti ujian hari ini.
Hari ini hari terakhir kita." ujian nasional itu berarti kalian tidak lama lagi meninggalkan sekolah ini untuk melanjutkan pendidikan kalian sampai universitas dan juga bekerja.
Berharap kalian menyelesaikan soal-soal yang Ibu berikan dengan tertib dan jangan ada yang mencontek. Ibu yakin siswa-siswi yang hadir di sini jujur dan baik-baik semua Untuk itu jangan hilangkan kepercayaan ibu." ucap Ibu LS yang bertugas mengawasi ujian pada hari terakhir ujian nasional mereka hari ini.
Terlihat Wardah berdoa berharap dirinya dapat menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru kepadanya."Ya Allah semoga soal-soal yang diberikan guru kepadaku bisa aku jawab dengan benar. Mudahkan semuanya ya Allah." Doa Wardah di dalam hati sebelum dirinya memulai ujian hari itu.
Terlihat Ibu LS membagikan satu soal dan jawaban kepada siswa-siswi. Ketika Sang guru membagikan lembaran soal dan jawaban tampak siswa-siswi yang ada di sana gelisah. Karena tidak mampu menjawab soal-soal itu.
Tetapi tidak bagi Wardah. Wardah dengan tenang mengerjakan soal-soal itu. Ia berharap nilainya akan bagus."Ya Allah mudah-mudahan aku dapat masuk ke universitas negeri agar aku dapat melanjutkan pendidikanku ke perguruan tinggi. Jika aku tidak dapat kuliah di universitas negeri, mungkin aku tidak akan bisa kuliah. Jika aku kuliah di universitas swasta." gumam Wardah dalam hati sembari terus mengerjakan soal-soal yang diberikan guru kepadanya.
Oval yang tampak gelisah, karena dirinya tidak mampu menjawab beberapa soal yang ada di hadapannya. Ingin sekali Oval meminta jawaban dari Wardah. Tetapi posisinya saat ini tidak memungkinkan, karena mata guru tetap tertuju kepada siswa siswi yang ada di sana.
"Waktu tinggal 10 menit lagi." ucap guru itu yang mampu membuat Oval semakin gelisah. Wardah melirik sahabatnya sudah tampak gelisah itu artinya sahabatnya itu tidak mampu menjawab beberapa soal yang ada di lembaran soal itu.
Oval menunjukkan kode kepada Wardah berharap Wardah dapat membantu dirinya. Karena merasa tidak tega Wardah pun akhirnya memberikan jawaban soal-soal yang tidak mampu dijawab Oval. Membuat oval bernapas lega dengan hati-hati Oval jawaban yang diberikan oleh Wardah dengan menggunakan kertas kecil yang sudah ditulis oleh warda untuk Oval.
Waktu sudah selesai. Silakan kumpul semua lembar jawaban kalian dan langsung keluar dari ruang kelas." perintah ibu LS meminta kepada siswa-siswi yang ada di sana segera mengumpulkan lembaran jawaban yang sudah mereka kerjakan saat itu.
Wardah bangkit berdiri meninggalkan Oval yang masih mencatat sedikit lagi jawaban yang diberikan oleh Wardah kepadanya. "Cepat Oval kumpulkan lembaran jawabanmu waktunya sudah habis." Titah Ibu LS meminta kepada Oval Untuk segera menyelesaikan soal-soal itu dan mengumpulkannya kepada guru.
Sementara Rexona sudah tampak gelisah karena banyak sekali lembar soal yang tidak bisa ia jawab. Mau tidak mau karena waktu sudah berakhir. Akhirnya Rexona pun mengumpulkan lembar jawabannya walaupun beberapa jawabannya kosong karena tidak mampu menjawab.
Ibu LS menggelengkan kepalanya menatap lembaran jawaban milik Rexona yang terlihat banyak yang kosong. Tetapi ibu LS tidak bisa berkata apa-apa, karena ini ujian nasional maka dia juga tidak bisa membantu. Saat ini semua siswa siswi sudah berada di luar ruang kelas, banyak diantara mereka yang mengeluh karena tidak dapat menjawab soal-soal itu.
Dan banyak yang bersyukur mampu menjawab soal itu dengan mudah. "Aku yakin nilaiku saat ini pasti sangat bagus. Karena aku bisa menjawab soal-soal yang diberikan oleh guru." ucap salah satu siswa yang juga ranking di dalam kelasnya.
Wardah mengembangkan senyumnya. "Syukurlah, kamu bisa mengerjakan soal-soal itu. Aku yakin kamu pastilah mendapat nilai yang bagus." puji Wardah kepada temannya. Aku juga tahu kamu pasti bisa mengerjakan soal-soal itu karena otakmu sangat jenius tidak ada imbangnya dariku." sahut sang sahabat yang mampu membuat mereka tertawa lepas.
Rexona yang memperhatikan Oval, Wardah dan beberapa teman-teman yang dekat dengan Wardah, memicingkan matanya. Aku tidak yakin kalian akan mendapat juara kali ini. Karena kalian tahu kan aku siapa di sekolah ini.
Pasti kalian tidak lupa kalau ayahku pemilik sekolah ini. Jadi jangan berharap kalian yang akan rankingnya." ucap Rexona yang mampu membuat Wardah dan keempat temannya menggelengkan kepala. Rexona terlalu percaya diri kalau dirinya lah yang akan juaranya.
"Kami tahu kamu anak pemilik sekolah ini, tapi bloon Mu luar biasa." sahut Oval yang mampu membangkitkan emosi Rexona. Hingga keduanya pun terlibat pertengkaran Aduh mulut. "Sudah hentikan! Jangan ribut. Kita lihat saja hasilnya nanti, tidak perlu seperti ini nggak ada untungnya." ucap Oval sambil menarik salah satu temannya yang selalu kompak bersama mereka.
Jangan mentang-mentang orang tuanya pemilik sekolah ini dia sesukanya berbicara kepada kita. Aku tidak suk." ucap Oval yang ekonomi keluarganya lebih kaya dibandingkan teman-temannya yang kompak kepadanya.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
bibi
lanjut baca
2023-01-30
0