"Lita kamu disini juga?" Tanya Melly, ketika melihat Dian berjalan sembari mengandeng tangan gadis itu di ikuti oleh Ken dan Abi.
"Iya, mom! Hani yang minta tolong aku buat kesini gantiin dia." Jawab Lita, menghampiri ibu dari sahabatnya lalu berpelukan dengan wanita itu tak lupa juga mencium kedua pipi Melly.
"Kak duduk disini!" Ujar Abi, setelah menarik salah satu kursi, khusus keluarga Xavier itu untuk di duduki oleh Lita tepat diantara Dian dan Melly agar ketiga wanita itu mudah bercengkrama nanti.
Sebab keluar Xavier yang hadir di pesta itu hanya. Bunda Melly, ayah Ken, Abi, Melly dan Dion. Sementara ketiga anak mereka menolak untuk datang. Di desak seperti apapun mereka tetap tidak mau.
"Maaf karena kami Hani selalu merepotkan kamu, bahkan kamu sampai jauh-jauh datang kesini." Ucap Melly lagi, sembari menggenggam tangan Lita.
" Tidak kok mom, Lita tidak pernah merasakan direpotkan oleh Hani, justru Lita senang, Hani mau minta tolong ke Lita, kebetulan juga Lita sedang berada di Bali." Sahut Lita.
" Kamu di Bali ngapain nak?" Tanya Bunda Dian.
" Lita kerja disini Bun." Jawabnya.
"Terus gimana kalau Hani butuh kamu sayang?" Tanya bunda Dian lagi.
" Dia bisa telpon dan Lita pasti akan langsung datang." Jawab wanita itu.
" Kamu anak yang baik, semoga tuhan membalas semua kebaikan kamu dan bunda harap jika kamu membutuhkan sesuatu nanti jangan sungkan meminta kepada kamu." Ujarnya Dian, Lita pun hanya tersenyum sembari mengangguk kepalanya.
" Ya, yang di katakan bunda itu benar dan kamu harus ingat kamu juga bagian dari keluarga Xavier." Melly pun turut menimpali ucapan kakak iparnya itu.
" Terima kasih bunda, mommy! Tapi begini saja sudah lebih dari cukup untuk Lita." Ujarnya tidak ingin memanfaatkan kebaikan apapun dari keluarga itu, karena kebaikan Hani saja tidak bisa ia balas walaupun dia menuruti semua keinginan wanita itu.
" Tetap saja kamu harus mengandalkan keluar kami." Desak Melly. " Dan_"
"Honey, nanti di lanjutkan lagi, acaranya sudah di mulai." Tegur Dion, begitu MC memulai acara pernikahan itu.
Lita juga Melly pun terdiam dan mereka mengikuti serangkaian acara pagi itu dengan khidmat.
"Akhirnya dia kembali ke habitatnya." Gumam Dian, ketika kakeknya Lisa dan Ria mendampingi wanita itu di pelaminan usai janji suci pernikahan itu.
"Kangen mantan ya." Ucap Melly dengan nada berbisik namun masih terdengar di telinga Lita.
Entah mengapa wanita itu langsung bergidik ngeri mendengar, ucapan Melly yang sarat akan kecemburuannya padahal wanita itu sebentar lagi akan menjadi nenek.
Wanita itu kemudian menulihkan telinganya dari perdebatan pasangan paruh baya itu, ia fokuskan pandangannya untuk serangkaian acara di depannya, hingga dering ponsel dalam tasnya mengalihkan perhatiannya.
Lita kemudian pamit kepada Melly dan Dian untuk menerima telepon itu di tempat yang agak sepi dan sesaat kemudian ia kembali untuk pamit karena ada pekerjaan yang harus segera dia selesaikan dan berjanji akan menganghadiri pesta malam nanti, karena dia belum memberikan ucapan selamatnya kepada pasangan pengantin baru itu.
Melly dan Dian pun mengizinkannya. Setelah itu Lita pun pergi dari sana.
\=\=\=\=\=\=\=
Tepat pukul tujuh malam Lita telah tiba di hotel tempat di adakan resepsi pernikahan Arga dan Lisa.
Wanita itu tidak langsung ke ballroom hotel, dia akan menemui Dian dan Melly karena kedua wanita itu menghubunginya untuk datang ke kamar mereka barulah mereka sama-sama ke ballroom hotel di mana pesta itu di gelar.
Lita bergegas menuju lift yang akan mengantarkannya ke lantai atas dimana kamar Dian berada.
" Hai, kamu sahabatnya Hani kan?" Pertanyaan orang itu membuat Lita mengangkat pandangannya dan mendapati Arga di dalam lift itu, pria itu sudah siap dengan tuxedo-nya.
"Ya." Jawab Lita singkat.
" Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk menghadiri pesta pernikahan kami." Ucap pria itu lagi, namun Lita hanya bergumam sebagai jawaban tanpa menatap ke arah Arga.
Wanita itu memang jarang berinteraksi dengan lelaki kecuali orang-orang yang sudah biasa dengannya, seperti kak Dino dan beberapa pria lainnya, yang dia kenal.
"Kamu Sama siapa kesini?" Tanya Arga, mencoba akrab dengan wanita itu.
" Sendiri."
"Kenapa bicara kamu irit sekali?" Tanya Arga lagi, namun Lita hanya menaikkan kedua bahunya acuh, setelah itu dia melangkah keluar lift itu begitu pintu lift terbuka, meninggalkan Arga yang hanya diam sembari menggeleng kepalanya.
"Kenapa mereka bertiga bisa bersahabat. Hani dan Ela begitu cerewet sementara dia_ ah kenapa aku memikirkan hal itu. Dasar bodoh." Gumam Arga sembari merutuki dirinya sendiri.
Lelaki itu tadinya turun ke lobby untuk menemui teman kuliahnya yang hanya sebentar di Bali. Siapa sangka begitu kembali dia akan berada satu lift dengan Lita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Musniwati Elikibasmahulette
aku penasaran ,yg menikahi Lita ,siapa ya
2022-12-16
0
Lia Fadliiea
semua karyamu bikin aku kecanduan Thor....wehehehee
2022-12-16
0
Chy Teteh Bhawel
mentang" dulu emnanya jlang sekarang pun anaknya nikahi jalang yng ga tau siapa bpnya
2022-12-16
0