Pagi itu, Lita terlihat begitu sibuk, usai menegur manager yang membuat mereka harus sesibuk ini dengan jadwal pertemuan dan pesta yang begitu berdekatan.
Padahal dia hanya meninggalkan sang manager itu beberapa hari untuk menemani Hani, tapi begitu dia kembali, harus mengurus semuanya dengan jarak yang sangat berdekatan bukan karena pegawai hotel tidak bisa menyiapkan semua itu, bisa sangat bisa malah! Tapi Lita sadar yang mereka pekerjakan itu manusia bukan robot yang tidak mengenal kata lelah.
Dan sialnya lagi, kebiasaan para manager itu sudah lama tapi dia baru mengetahuinya setelah dia fokus pada hotel Hani yang ada disini.
"Mbak Lita, persiapan disebelah sana sudah siap." Ucap Salah satu pegawai hotel, begitu Lita memasuki ballroom hotel tempatnya berkerja.
" Terima kasih, kamu boleh istirahat dulu! Nanti lima belas menit Sebelum acaranya mulai kamu kembali lagi ke sini. Jangan lupa ganti pakaian kamu dengan seragam yang sudah di siapkan" Ucap Lita.
Pegawai itu pun mengangguk kepalanya lalu, meninggalkan Lita yang kembali mengecek pekerjaan pegawai lainnya sekaligus membantu mereka.
Akan tetapi Lita kembali menghentikan pekerjaannya begitu ponselnya yang berada di saku blazer nya berdering.
Wanita itu langsung menjawab panggilan itu begitu melihat nama Hani tertera pada layar ponselnya.
" Selamat pagi." Ucap Hani dari seberang sana, begitu Lita menjawab panggilannya.
"Pagi juga, Hani sayang! Kamu lagi apa? sudah sarapan! gimana kabar Keponakan aku." Sahut Lita sembari bertanya, berturut-turut.
Lalu berjalan keluar dari ballroom itu setelah memberi kode kepada pegawai hotel itu untuk melanjutkan pekerjaan mereka.
" Kalau nanya itu satu-satu Lita." Tegur Hani.
" Sorry." Ucap wanita itu diikuti kekehan kecil yang keluar dari bibirnya. Sembari berjalan menuju ruang kerjanya.
" Aku baru selesai sarapan dan calon Keponakan-keponakan kamu ini baik-baik saja." Jawab Hani.
" Syukurlah, terus kenapa kamu telpon! ada kerjaan kah?" Tanya Lita sembari menekan tombol lift lalu menunggu pintu lift itu terbuka.
" Tidak aku hanya ingin memintamu untuk mengantikan aku menghadiri pesta pernikahan Lisa dan kak Arga, kamu bisa kan?" Jawab Hani sembari balik bertanya.
"Jangan bertanya kalau kamu sendiri sudah tahu jawabannya, lagian kamu kan tahu sendiri, kalau aku itu tidak dapat menolak semua permintaanmu, Hani sayang." Ujar Lita, sembari melangkah masuk ke dalam lift begitu pintunya terbuka.
" Terima kasih Lita sayang, kamu memang yang terbaik! nanti aku akan mengirim undangannya kepadamu." Sahut Hani.
"Oke! Tapi apa kalian berdua tidak ingin melakukan sesuatu untuk menggagalkan pernikahan Mereka, kalian kan tahu kalau wanita itu tidak tulus! Apa kalian tidak kasihan dengan kak Arga." Tanya Lita, wanita itu juga tahu rencana Lisa, bahkan Kevin pun tahu, tapi mereka semua kompak menutup rapat mulut mereka, mengingat se-bucin seorang Arga kepada Lisa.
"Kita juga kasihan, kamu tahu sendirikan bagaimana pun Azzam begitu menyayangi kakaknya, tapi kami bisa apa, kecuali kamu bersedia merasakan di posisi yang sama seperti Ela, maka kita akan berjuang bersama-sama." Goda Hani dari seberang sana. Membuat lita menarik nafasnya kasar.
Wanita itu segera melangkah keluar dari dalam lift begitu pintu lift itu kembali terbuka dan segera masuk kedalam ruangannya.
" Ck, terima kasih! Aku lebih suka seperti ini dan tidak tertarik untuk menjadi bagian dari keluarga mana." Ucap Lita sembari duduk pada kursi kerjanya.
"Mau sampai kapan? Lita dengarkan aku! Tidak semua pria itu sama dan aku yakin setiap yang terjadi pasti ada alasannya." Bujuk Hani, agar Lita berhenti berpikir jika semua pria itu sama breng-seknya.
Wanita itu juga ingin agar sahabatnya itu bisa merasakan kebahagiaan seperti yang mereka rasakan memiliki keluarga dan di cintai pasangannya.
"Aku tahu Hani, tapi aku sudah terlanjur nyaman dengan kehidupanku, aku sudah terbiasa hidup seperti ini, aku hanya butuh kalian bukan sebuah keluarga, karena aku terlahir bukan untuk memilih sebuah keluarga. Aku sudah menerima kenyataan jika aku hanya punya seorang ibu, untuk itu aku tidak akan pernah bertingkah bodoh dan membuat Lita, Lita yang lain ada di dunia hanya karena alasan cinta. Jadi berhenti membahasnya, karena itu hanya akan membuang waktu kita." Ucapnya membuat Hani yang berada di seberang sana hanya bisa menarik nafasnya kasar.
" Katakan bagaimana kabar Ela sekarang?" Tanya Lita, sengaja mengalihkan pembicaraan mereka.
Hani yang mengerti Hal itu, hanya menjawab apa yang di tanyakan Lita. Keduanya pun meneruskan obrolan mereka sampai hampir sejam. Andai saja Lita tidak memiliki pekerjaan yang harus ia selesaikan pagi itu, mungkin saja mereka akan mengobrol sampai lupa waktu.
Setelah selesai menelpon dengan Hani, Lita kembali ke ballroom untuk mengecek semua persiapannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Siti Aminah
Lita hamil ...apa oleh Arga...dan kpn itu...kok bisa
2024-12-26
0
Sumi Sumi
aku tuh penasaran lita nikah nya sama siapa
2022-12-22
0
Raffa Iskandar
harusnya d kasih tau kalau lisa itu licik
2022-12-13
0