Jujur, ide muncul begitu saja, sesaat setelah melihat Sesuatu hal yang berbaur 21++
Jadi ini real hasil imajinasi ku hhhheee🥴
*
Papi Yoga besoknya datang ke rumah sederhana Milik Mama Rina.
"Pak, silahkan di minum teh nya." ujar Mama Rina sesudah memberikan gelas berisi teh hangat kepada Pak Yoga
"Terima kasih Rin, oh ya Rin kamu gak mau gitu menyebut Saya dengan sebutan Mas?" tiba-tiba ucap Pak Yoga dengan tersenyum pada Mama Rina
"Oh itu,," Mama Rina langsung menunduk sembunyikan senyumnya yang mendadak jantungnya berdegup kencang saat melihat senyuman dari bibir Pak Yoga tapi Mama Rina juga tak tahu harus menjawab seperti apa, jujur ia masih tidak berani menyebut pria ini Mas..
"Baiklah Rin, saya tak akan memaksa tapi kuharap kedepannya kamu biasakan ya Rin, menyebutku Mas." ucap Pak Yoga lagi
"Baik Pak" jawab Mama Rina pelan.
"Rin saya minum ya ini teh buatan kamu "
"Iya iya silahkan Pak di minum, maaf saya hanya punya itu." kata Mama Rina
"Ini juga sudah lebih dari cukup kok Rin." sambil tersenyum lalu menyeruput teh buatan Mama Rina yang ternyata pas di lidah Papi Yoga.
Mama Rina hanya membalas dengan senyuman juga.
''Oh ya saya kesini mau mengatakan satu hal tentang putra saya'' ujar Papi Yoga sesudah menyeruput teh buatan Mama Rina tadi
''Ya Pak, bagaimana?'' tanya Mama Rina pun ingin tahu
''Sean , putraku setuju kok dengan acara pernikahan kita'' jelas Papi Yoga
''Syukurlah, jadi anaknya Pak Yoga tidak masalah bila Pak Yoga Menikah kembali?'' Mama Rina memastikan
Papi Yoga mengangguk ''Benar, bukankah kemarin saya sudah katakan, kalau anak saya itu akan setuju-setuju saja''
''Oh iya bener juga.''
''Iya kan, anak saya itu tak pernah mempermasalahkan keinginan orangtuanya, Oh ya gimana juga dengan Fani putrimu?'' sekarang Papi Yoga menanyakan soal anak Mama Rina, yang nantinya akan menjadi anaknya juga.
''Sama Pak, Fani juga merestui kok, dan Fani tak mempermasalahkan kita untuk menikah lagi'' jawab Mama Rina.
''Syukurlah kalau begitu ya.''
Mama Rina mengangguk tersenyum.
*
Di kampus.
Sean Doni Rian Yuda, Empat sekawan ini lagi ngumpul di best Kem .
"Se, Lo mau jomblo aja nih, gak mau cari gaet tan baru ?" tanya Yuda pada Sean si ketua
"Gue lagi pengen rehat dulu'' jawab Sean datar
"Apa?" serempak mereka bertiga shock mendengar jawaban Sean ,
"Se, Lo sehat kan?"
"Ya gue sehat lah, Lo pikir gue lagi sakit" dengus Sean
"Ya bukan gitu Se, habisnya Lo.."
"Apa, aneh gitu?" kata Sean
"Ya gitu deh Se." jawab Dino lagi sambil tertawa
"Gue lagi bosen, gue lagi ingin yang bersegel" celetuk Sean,
Sontak lagi-lagi ke-tiga temannya ini semakin membulat kan Mata. Sungguh kali ini mereka tampak lebih terkejut terhadap Sean .
"Ah sepertinya Lo sakit Se." ejek Rian
"Gue serius Yan." jawab datar namun tegas Sean
Doni, Rian, Yuda saling tatap lagi seolah saling bicara 'Dia serius gak tuh?'
Bukan apa-apa, tanpa ada yang tahu dari orangtuanya mereka, bahwa mereka ini rupanya adalah seorang Casanova ada yang suka bersegel ada yang janda ada yang Mamih garang dan banyak lagi, namun yang mereka pilih bukan wanita yang ecek-ecek, semua sudah steril dari virus.
Dan ada satu yang tak pernah merasakan wanita bersegel yaitu si ketua Genk alias Sean, dia tak pernah ingin di suguhkan wanita yang masih fresh, Sean maunya yang sudah handal bermain.!
Dengan entengnya sekarang Sean berbicara dia ingin wanita yang masih suci, dan dengan santainya juga dia justru menikmati minuman dingin nya itu , tanpa melihat pada teman-temannya yang lagi menatap nya aneh Seolah tak peduli
Tak sengaja mata indah milik Sean menatap dua wanita yang sedang berjalan di bawah.
kebetulan mereka lagi berada di atap gedung kampus.
Sean jadi teringat lagi sikap malu-malu wanita itu, juga suaranya yang sangat pelan, sungguh Sepertinya masih tak terjamah.
Terjamah?
Mengingat kata-kata itu, kok mendadak Sean jadi senyum-senyum sendiri..
Apakah wanita itu masih bersegel? Otaknya menari-nari di pertanyaan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments