''Siapa yang tidak ingin kenal dengan pria?'' tanya seseorang
Fani dan Cici saling pandang, lalu mereka langsung menatap kebelakang pada orang itu, Cici terkejut karena itu adalah Sean ketua Genk kobra..
''Fan,, Fan..!'' bisik Cici Seperti histeris senang
''Kenapa sih kamu?'' bisik Fani juga yang merasa heran
''Fan itu,,''
''Kalian kenapa bisik-bisik ?'' tanya Sean dengan alis terangkat sebelah
''Ah bukan apa-apa kok Kak'' jawab Cici dengan senyum-senyum, tapi Fani hanya menunduk saja.
''Kalian mau pulang ?'' kembali Sean bertanya
''Iya benar kak, kita mau pulang,'' dan lagi Cici yang menjawab
''Mau saya antarkan ?'' tawar Sean menatap pada Fani dan Cici bergantian. Ada angin apa, tiba-tiba Sean si ketua Genk menawarkan tumpangan, Oh sungguh Sepertinya Cici sedang bermimpi Dan mimpi indah..!
Cici langsung tersenyum lebar menatap Fani yang tak sekalipun mendongakkan kepalanya pada Sean, Cici menyenggol lengan Fani , Fani pun menatap Cici ''Kamu mau ikut dengan Kakak ini?'' bisik Cici
Fani segera menggeleng ''Gak.!'' jawab Fani
''Gimana, mau saya antarkan gak nih?'' Sean pun kembali bersuara
Cici antusias Sudah mengangguk tapi Fani justru menggeleng sebagai jawaban.. Sean jadi Bingung lalu Sean menatap kedua wanita ini secara bergantian pertama Sean menatap Cici, Sepertinya wanita ini pecicilan alias mau di ajak sementara Satu wanita lagi yaitu Fani jelas sepertinya Fani ini pemalu , dan tak mau menerima ajakannya.. Begitu yang di gambarkan oleh Sean..
''Maaf Kak, kami sudah membawa kendaraan sendiri, jadi kami tidak bisa menerima tawaran baik Kakak'' jawab Fani tegas sambil masih menunduk
''Oh gitu, padahal tidak masalah jika kalian membawa kendaraan juga, karena bisa di titipkan di kampus, dan kalian ikut saya, yang akan mengantarkan.'' jelas Sean yang entah kenapa masih kukuh ingin mengantarkan dua wanita ini..
''Terima kasih Kak, atas kebaikan kakak. mau mengantarkan kami pulang, tapi sekali lagi saya tidak bisa ikut, maaf'' ujar Fani kukuh dengan penolakannya namun dengan nada yang sangat rendah.
''Hm baiklah, jika itu keputusan kamu, saya tak akan lagi memaksa.'' jawab Sean
''Iya..'' Fani mengangguk
Setelah itu, Sean pun berlalu, tapi sesekali ia masih menatap pada dua perempuan tadi Ah lebih tepatnya Kepada Fani mungkin, Sean jadi merasa penasaran.
Sementara sekarang, Cici cemberut saja sedari sampai di rumahnya dan ketika tadi menaiki motornya. Cici terus cemberut
''Kenapa tuh sama bibir kamu?'' tanya Fani pura-pura tak mengerti perasaan sahabatnya ini.
''Gak ada '' jawab cetus Cici
''Ah yang benar gak ada, tapi itu kenapa bibirnya monyongin Mulu..'' ledek Fani lagi
''Masih berani nanya kamu?'' sekarang mata Cici yang mendelik
''Ish ishh, kenapa lagi tuh matanya, aku jadi takut nih'' semakin senang lah Fani meledek
''Fani.... Steffani... Kamu tahu tidak-''
''Tidak,!'' cepat Fani memotong ucapan Cici
''Hei diam dulu, aku belum selesai,''
''Ya ok apa?''
''Kamu tahu tidak, banyak tau cewek-cewek yang ngejar-ngejar dan yang berharap juga ingin menaiki dan di tawarkan tumpangan oleh Anggota Genk kobra itu Fan, lah kamu malah menolak Fani..'' decak Cici menyadarkan sahabatnya ini.
Fani justru tertawa ''Hahaa, Ci. sorry banget nih, kalau aku mematahkan harapan mu itu, tapi kenapa tadi kamu ikut aku pulang, kan kamu juga di tawarin numpang di mobilnya, kenapa gak kamu saja yang ikut?'' nah sekarang itu pertanyaan Fani kepada Cici
''Ya,,, itu karena kan aku setia padamu Fan, dan aku kalau ikut seorang diri takut juga sih..'' cicit Cici berbicara
''Takut kenapa?'' kali ini Fani merasa penasaran ingin tahu
''Menurut rumor yang beredar, katanya mereka itu Playboy, dan suka menyakiti wanita atau suka mempermainkan wanita, setelah puas di tinggalkan'' bisik Cici memberi tahu yang dia dengar dari teman kampus wanita yang pernah membicarakan anak Genk itu....Yang tampan-tampan tapi begitulah..
Fani melebarkan matanya, ia shock , benarkah mereka seperti itu, dan semakin takutlah Fani terhadap seorang pria..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments