Setelah berjabat tangan dengan Roala, Aditia yakin mau menerima perjodohan ini untuk menerima warisan dari orang tua angkatnya. Aditia mau di jodohkan dengan Roala karena syarat dari orang tua angkatnya bila ingin warisan dia harus menikahi Roala.
Walaupun Ola dari kampung dan orang miskin tapi penampilannya tidak kampungan, jadi walaupun dia tidak mencintainya setidaknya tidak bikin malu dirinya nanti pikir Adit demi sebuah warisan.
Adit mulai obrolannya dan mengeluarkan map dari tasnya.
"usia kamu berapa tahun?"
"27 kak"
"Berarti satu tahun lebih muda dari aku, aku 28 tahun"
"apa pekerjaanmu sekarang?"
"Buruh di pabrik garment kak"
"Apaa buruh pabrik? Aku pikir kerja kantoran"
"Maaf kalau tidak sesuai dengan ekspetasi kakak"
"Kenapa kamu mau menerima perjodohan ini?"
"Saya sangat menghormati orang tua saya dan tuan Hartono yang baik sama kami"
"Yakin tidak ada tujuan lain?"
"Tujuan apa maksudnya kak?"
"Karena harta misalkan"
"Anda pikir saya matre? Walaupun saya hanya buruh pabrik tapi saya tidak pernah mau bergantung sama orang lain, apalagi mengharapkan harta orang yang bukan hak saya"
"Bagus kalau begitu, tanda tangan surat ini"
"Surat apaan kak"
"Surat kontrak menikah"
"Memangnya kita mau nikah kontrak?"
"Ya, kita nikah kontrak dulu karena kita tidak saling mencintai dan tidak saling kenal jadi lebih baik kita nikah kontrak dulu. Kalau suatu saat nanti kita cocok baru di rubah lagi, kalau kita tidak cocok bisa berpisah kapan saja tapi setelah satu tahun"
"jadi kalau kita tidak cocok kita bisa berpisah setelah setahun, enak banget ya jadi laki-laki lah aku nanti jadi janda bagaimana?"
"Tenang aja kita tidak tinggal satu rumah, hanya kalau ada acara keluarga aja kita barengan. selebihnya anggap aja kita tidak saling kenal"
"Ko bisa, bagai mana kalau orang tua kita tahu?"
"mereka enggak bakalan tahu karena kita berjauhan"
"Kamu tinggal di rumah saya sendiri, dan saya tinggal di apartemen. Kalau ada keluarga atau siapapun yang bertanya, kamu pasti tau jawabannya karena banyak alasan untuk menjawabnya"
"Tapi kak apa boleh aku bekerja?"
"Bolehlah tapi jangan di pabrik garment itu, bikin malu aja nanti kalau ketahuan sama keluarga"
"Lah terus saya harus bekerja apa? Ijazah saya hanya SMA?"
"Ya terserah kamu asal kerjanya jangan yang bikin malu saya, masa menantu konglomerat jadi buruh pabrik mau di kemanakan muka kami"
"Terus kerja apa yang bagus sesuai ijazah saya? Lagian pak Hartono tau saya bekerja di garment beliau tidak melarang saya"
"Ya terserah kamu yang penting jangan jadi buruh memang papa tidak mempermasalahkannya. Tapi keluarga lainnya dan teman-teman saya pasti mereka merendahkanmu, dan kami terkena imbasnya pasti"
Ola bingung harus bekerja apa, sebetulnya dia sangat suka kerja di garment karena menjahit adalah hobinya. Kalau terus bekerja di situ takut mempermalukan Aditia dan keluarganya kalau mereka sudah nikah nanti dan takut di gangguin bang jeki yang sekarang semakin gencar mendekatinya.
"Hari ini juga kamu harus tinggal di rumah saya, karena seminggu lagi kita akan menikah. Lebih cepat lebih baik"
"Ko buru-buru kak? Kan orang tua saya belum tau, lagian saya belum ada persiapan pernikahan?"
"Gampang urusan orang tuamu tinggal telpon aja, lagian nikahnya juga hanya keluarga terdekat aja. Baju pengantin tinggal beli di butik langganan momy"
"Kalau saya diam-diam bekerja jadi buruh tidak apa-apakan kak? Sebelum saya dapat kerjaan lain di jamin tidak ada yang tau karena saya berangkat pagi sekali karena harus naik bis dan sampai rumah pasti malam"
Adit berpikir sejenak sebenarnya dia tidak peduli dengan ola, tapi untuk menarik simpatik orang tuanya jadi dia pura-pura peduli.
"Ya udah terserah kamu aja asal jangan ketahuan, dan ingat jangan pake seragam buruhmu di luar pabrik atau di rumah!"
"Jadi saya setiap hari harus pake baju bebas dari rumah dan di ganti sudah sampai pabrik, dan sebelum keluar pabrik harus ganti baju dulu?"
"Nah itu tau, kalau kamu sudah mengerti tanda tangan ini!"
"Boleh saya membacanya"
"Terserah"
Ola meraih map itu dan membukanya
Pihak : 1 (suami)
Pihak dua harus tinggal di rumah pihak satu
Pihak dua harus menjaga nama baik pihak satu
pihak dua tidak boleh ikut campur dengan urusan pihak satu.
Pihak dua tidak boleh masuk kamar pihak satu
kalau tidak ada kecocokan setelah satu tahun pihak satu menceraikan pihak dua.
Pihak dua harus menuruti semua aturan pihak satu.
Pihak : 2 (istri)
Pihak dua menyetujui pihak satu
Pihak dua tidak boleh keluar rumah tanpa ijin pihak satu.
Pihak dua tidak boleh pindah rumah selama pernikahan dengan pihak satu.
Pihak dua harus berpenampilan berkelas kalau bertemu keluarga.
5, pihak dua jangan membocorkan perjanjian ini kepada siapapun termasuk kepada keluarga.
Pihak dua kalau ketahuan membocorkan perjanjian ini akan menerima konsekwensi yang di tentukan pihak satu pada saat itu.
Sekian perjanjian ini
Jakarta, 13 Desember 2022
Pihak 1 : Aditia
Pihak 2: Roala
"Perjanjiannya gak enak sih kak, ini tidak adil lebih menguntungkan pihak satu"
Roala berpikir kembali untuk melanjutkan pernikahan ini, tapi kalau tidak menikah sekarang takut sulit mendapatkan jodoh. Kasian orang tuanya di kampung jadi bahan nyinyiran tetangganya. Dia membaca ulang lagi perjanjian itu.
"ini sudah lebih baik, malah sebelumnya kamu tidak boleh bekerja dan tidak boleh keluar rumah tanpa saya. Tapi kalau kamu terus-terusan di rumah juga tidak baik, jadi saya memberi kemudahan buat kamu"
"Ya udah saya terima perjanjian ini walaupun berat menurut saya, saya harus tanda tangan di mana?"
"Di sini di atas nama kamu"
Mereka berdua menanda tangani surat perjanjian itu.
"Oh ya mulai hari ini kamu harus tinggal di rumah saya"
"tapi kak barang-barang saya masih di kontrakan"
"Gampang nanti saya suruh orang untuk mengambilnya dari sana, nanti saya antar di mobil saya sebelum saya menemui teman saya"
"Iya kak"
Setelah sepakat Aditia menyimpan map perjanjian itu ke dalam tasnya lalu dia memanggil pelayan kafe untuk memesan makanan, jarena tadi menunda pesanannya karena urusan belum kelar.
"Steak sapi, kentang panggang dan roti panggang. Minumnya jus melon " Aditia memesan makanan.
"Mbak mau pesan aoa?" pelayan bertanya kepada Ola.
"Nasi goreng ayam mentega aja dan minumnya jus jeruk"
Ola pesan nasi goreng karena tidak ada nasi lain yang tertulis di menu, kebanyakan menu-menu modern yang tidak mengenyangkan menurutnya dan Ola tidak terbiasa memakannya. Jadi hanya nasi goreng yang mengenyangkan menurutnya.
Sepuluh menit kemudian pesanan datang di meja, lalu mereka berdua menyantapnya sampai habis. Karena di kafe ini makanannya enak-enak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Yuyun Markayun
Kok Aditia gitu si Thor🥺
2023-02-08
2