Sudah empat hari Ola tinggal sendirian di rumah mewah itu setiap jam empat pagi Ola memulai membersihkan rumah dan membuat sarapan untuknya, karena memakai peralatan modern jadi membersihkan rumah mencuci dan memasak bisa selesai lebih cepat.
Jam enam pagi dia sudah berangkat bekerja dan sampai rumah menjelang magrib kadang jam tujuh malam baru sampai di rumah.
Karena kemarin mengajukan cuti untuk dua hari untuk hari jum'at dan sabtu jadi hari ini Ola tidak masuk kerja, dan siang nanti rencananya ibu dan bapaknya akan datang ke jakarta karena besok Ola dan Adit akan menikah.
Setelah membersihkan rumah di lantai atas dan bawah Ola menyapu halaman lalu mengepel teras, setelah rumag semua bersih dia masuk kamar dan langsung masuk kamar mandi.
Ola mengisi air ke dalam bathtub lalu meneteskan aroma terapi ke dalam airnya, ola naik ke bathtub dan berendam mumpung libur jadi dia ingin memanjakan tubuhnya pikirnya.
Satu jam kemudian Ola sudah rapi memakai baju dan memakai makeup tipis karena jam sepuluh Adit menyuruh ke butik untuk mencoba baju pengantin, ola keluar kamar menuju dapur untuk sarapan.
Ponsel Ola berdering karena ada panggilan masuk, dia menekan tombol hijau untuk menerima telpon itu.
"Hallo selamat pagi tuan"
"pagi La, kata Adit kamu nanti mau ke butik untuk mencoba baju pengantin ya?"
"Iya tuan nanti jam sepuluh kata ka Adit"
"Nanti ada supir menjemput ke situ untuk mengantarmu ke butik, pulang dari butik langsung ke mansion ya. Karena nanti bapak dan ibumu akan langsung ke mansion bersama momy dan dady"
"Baik tuan"
"Panggil daddy Ola, besok kamu akan menikah dengan anak saya"
"Iya tuan... eh daddy"
Ola ragu untuk memanggil daddy ke tuan Hartono
Tepat jam sepuluh mobil jemputan sudah sampai di rumah Aditia, Ola keluar rumah lalu menguncinya dia berjalan keluar pintu gerbang setelah mengunci pintu gerbang.
"Dengan nyonya Ola?"
"Iya benar saya Ola pak"
Supir itu bertanya kepada Ola sambil melihat ponselnya yang ada poto Ola, lalu melihat ke Ola lagi. Setelah yakin karena poto yang dikirimkan tuannya sama dengan orang di hadapannya baru dia membuka pintu mobil untuk Ola.
"Silahkan masuk nyonya"
"Jangan panggil nyonya pak supir karena saya bukan nyonya bapak panggil nama aja pak, karena usia bapak mungkin tidak jauh dengan usia bapak saya di kampung"
"Tapi anda adalah calon menantu tuan saya nyonya"
"Tidak usah pormal sama saya pak saya nggak enak, panggil Ola aja ya"
"Saya tidak berani panggil nama kepada nyonya, emm saya panggil nak Ola aja ya?"
"Baiklah pak itu lebih nyaman daripada dipanggil nyonya"
Ola duduk di mobil dan memakai sabuk pengaman, setelah Ola aman baru supir itu menutup pintu mobil dan berjalan kedepan. Dia membuka pintu mobil depan lalu duduk di belakang kemudi, kemudian menyalakan mesin mobil dan perlahan maju.
Tiga puluh menit kemudian Ola sampai di butik, dia keluar dari mobil dan berbicara dwngan pak supir.
"bapak tunggunya di dalam sana aja ya"
"Tidak usah nak Ola, bapak mau ngopi di warung kopi sana seperti biasa ketika menunggu nyonya"
"Ya udah gimana bapak aja, kalau gitu Ola masuk dulu ya"
Ola berjalan ke arah pintu kaca di butik itu, lalu dia membukanya dan masuk ke dalam.
"Dengan mbak Ola ya?"
"Iya saya Ola mbak"
"Silahkan masuk mbak, sudah di tunggu mbak ROSa di dalam"
"Iya mbak terima kasih"
Ola memakai kebaya putih di bantu oleh asisten butik itu.
"Waw sangat cantik, bajunya juga pas tidak usah merombaknya"
"Ini coba satu lagi gaunnya mbak"
Setelah memakai kebaya Ola ganti memakai gaun pengantin, dan ternyata gaun pengantinnya juga pas di badannya tidak perlu merombak. Memang body Ola bagus walaupun tidak terlalu tinggi tapi lumayan dengan tinggi badan 168 cm dengan berat badan ideal wajahnya cantik dan manis sedap di pandang kulitnya putih seperti susu.
"Woww benar-benar sempurna, pasti mas Adit senang mempunyai istri secantik mbak"
"Bisa aja ni mbak hehe"
Setelah selesai mencoba semuanya, Ola pamit untuk pulang ke mansion calon mertuanya.
"Udah selesai nak Ola?"
"Sudah pak, ayo kita pulang udaranya panas banget"
"Iya karena sekarang jam dua belas tiga puluh lagi panas-panasnya"
Pak sopir membuka pintu mobil untuk Ola, setelah itu dia juga masuk mobil dan menjalankannya menuju mansion tuan Hartono.
Dua puluh menit kemudian Ola sampai di mansion calon mertuanya, dia keluar dari mobil dan berjalan ke arah pintu masuk.
Kepala pelayan menyambutnya dan mengantarkannya ke meja makan atas perintah tuannya, karena Ola belum makan siang.
Ola bingung melihat makanan beraneka ragam tapi hanya dia seorang yang ada di meja makan, dia bertanya kepada kepala pelayan.
"Buk siapa aja yang makan, makanannya banyak banget macamnya?"
"Hanya anda nyonya pilih aja makanan kesukaan nyonya, atau mau coba semuanya juga boleh, tuan Hartono dan nyonya masih di perjalanan kurang lebih dua jam lagi sampai katanya.
"Kalau saya makan nanti dengan mereka tidak apa-apakan bu?"
"Kata nyonya Ayu anda jangan telat makan nyonya, sebaiknya anda makan siang sekarang"
"Baiklah bu, tapi temani saya bu untuk menghabiskan makanan ini, dan ajak yang lainnya biar seru"
"Saya tidak berani nyonya itu melanggar aturan di sini, karena tempat makan pelayan di meja belakang"
"Tidak apa-apa buk mumpung yang punya rumah tidak ada, ayo makan bareng semuanya dan jangan panggil saya nyonya panggil saya Ola aja ya"
Ola makan di temani pelayan-pelayan mereka langsung akrab semuanya, setelah lima belas menit makan sudah selesai lalu kepala pelayan mengantarkan Ola ke kamar Adit
Setengah tiga sore tuan Hartono dan nyonya Sri Rahayu (Ayu) tiba di mansion juga ibu dan bapaknya Ola, mereka datang bersama.
-
-
-
Esok harinya Ola sudah di make over oleh MUA profesional dan memakai kebaya pengantin, jam delapan pagi mereka semua sampai di kantor catatan sipil untuk mendapat buku nikah dan supaya sah secara negara.
Selesai di catatan sipil mereka menuju ke gereja untuk pemberkatan pernikahan, tapi sebelum ke gereja Ola dan Adit menuju hotel dulu yang sudah di pesannya kemarin.
Sampai di kamar hotel Ola ganti dengan gaun pengantin dan dirapikan riasan wajahnya oleh MUA profesional yang sudah menunggunya dan model rambutnya di sesuaikan dengan gaun pengantinnya.
"Setelah di sulap jadi cinderela ternyata cantik juga, tapi Syntia lebih tinggi pendidikannya dan dia seorang model juga" Adit membatin.
Adit menatap Ola tanpa kedip dia membandingkan Ola dan pacarnya yang pergi keluar negeri untuk mengejar karir.
"istri mas adit cantik sekali dan kulitnya halus dan mulus, dia seperti model profesional ya"
MUA memuji Ola, Adit tidak menjawab hanya tersenyum ke arah MUA itu
Selesai memakai gaun pengantin dan di rias, mereka semua menuju gereja untuk pemberkatan pernikahan.
Tidak banyak tamu undangan di sana, hanya keluarga besar dan teman dekat saja yang hadir di gereja itu.
Kedua mempelai sudah berdiri di depan altar, kemudian bapak pendeta membacakan janji perkawinan di ikuti kedua mempelai secara bergantian.
Sekarang saatnya memakaikan cincin kawin satu sama lain, setelah itu pendeta menyatakan pemberkatan selesai dan mengarahkan kedua pengantin untuk berciuman.
Hanya kecupan sekilas aja tidak ada ciuman yang dalam seperti pengantin-pengantin lain, karena mereka tidak saling mencintai. Muka Ola memerah dia merasa malu, seumur hidupnya baru di cium seorang pria.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments