walau pun teman-temannya sudah berhasil menenangkan pikiran Carol, tapi tetap saja dia masih sedikit sedih.
berkali-kali ia terus mencuri pandang dan memerhatikan Lin shi dan Revan. ia merasa terkalah kan, karna selama ini dia selalu mendapat kan apa yang ia mau.
"aku harus bisa mendapatkan hati Revan, lagi pun aku pernah berhasil menjadi ketua OSIS apalagi hanya merebut hati pasti aku lebih bisa dari pada pria itu." ujar Carol dengan percaya diri.
disisi lain Lusi yang berada di tubuh Lin shi pun mendengar gumaman Carol, dia pun hanya tersenyum tipis dan tidak akan membiar kan itu terjadi.
" jangan harap kamu bisa melakukan itu." ujar Lusi di dalam hati.
Lin shi secara diam-diam terus memerhatikan Carol dan melihat apa yang akan ia lakukan.
namun pada awal nya, Lusi tidak sadar. tapi lama kelamaan akhirnya dia sadar dan langsung bertanya-tanya....
"bagaimana aku bisa mendengar suara Carol?." tanya Lusi di dalam hati.
tiba-tiba Beberapa saat kemudian, terdengar suara Lin shi yang langsung menjelaskan.
"apa kamu bodoh?, sudah ku bilang kalo aku itu bisa mendengar sekaligus melihat sesuatu." ujar Lin shi dengan nada kesal.
awal nya Lusi mengira ini mimpi jadi ia menepuk pipi nya berharap ia bangun. namun siapa sangka karna ulah nya ia malah menunjukkan tingkah konyol nya.
karna tingkah nya, Revan malah tersenyum seakan-akan dia senang bisa melihat ini.
"ada apa Lin?." tanya Revan sambil tersenyum lebar.
Lin shi yang di tanya begitu oleh Revan pun malah malu dan hanya tersenyum tipis...
"tidak apa-apa, tadi ada nyamuk di wajah ku jadi aku menampar nya." alasan Lin shi agar tidak kelihatan malu.
Lin shi yang asli pun hanya menepuk wajah melihat sifat Lusi yang begitu.
"dasar wanita bodoh." ujar Lin shi yang langsung menghilang.
Lusi pun kembali mendengar suara Lin shi....
akhir nya ia mulai mengingat semua nya....
"aneh!!!!... apa bener bahwa Lin shi memiliki Indra ke 7?." tanya Lusi yang masih kelihatan belum mengerti.
setelah selesai berkerja kelompok, tiba-tiba para murid bilang bahwa hari ini adalah pelajaran olahraga.
sebelum ia pergi ke lapangan, Lin shi pun ke kamar mandi untuk mencuci muka.
ia pun terus memandangi wajah Lin shi...
"wajah nya lumayan juga, tapi tetap wajah Revan lebih tampan." ujar Lusi sambil mengelus wajah nya.
tiba-tiba datang Revan, Revan pun langsung merangkul nya dan mengajak nya ke lapangan...
"sudah Lin?." tanya Revan kepada Lin shi.
Lin shi pun hanya menjawab dengan mengangguk kepala.
"yaudah ayo ke lapangan." ajakan Revan sambil memegang tangan Lin shi.
Lin shi pun hanya mengikut dan berjalan bersama-sama dengan Revan.
saat di lapangan, Revan lupa melepaskan genggaman tangan nya. itu membuat banyak orang bertanya-tanya....
"siap pak." ujar Lin shi dan Revan bersama-sama.
para murid wanita di sana pun hanya tersenyum dan berpikir mungkin ada yang salah dengan mereka.
pak guru yang melihat itu pun hanya melongo dan tidak berbicara apa-apa.
awal nya Revan dan Lin shi tidak tau, hingga saat Lin shi sedang menunduk ia tak sengaja melihat bahwa Revan tidak melepaskan genggaman nya.
melihat itu dengan sirgap Lin shi langsung melepaskan dan hanya tersenyum malu....
saat itu semua murid sedang melakukan pemanasan, tiba-tiba Carol dan geng nya pun bertanya....
"apa hubungan kalian berdua?." tanya Carol dengan serius.
Lusi yang tau pun hanya tersenyum dan tidak memberitahu kepada nya.
karna kesal melihat Lin shi tidak bilang, ia pun memaksa dan membentak Lin shi.
"kamu!!!. kenapa diam?, apakah kalian berpacaran secara sembunyi-sembunyi." ujar Carol agar membuat Lin shi marah.
namun Lin shi tau jadi tidak terganggu dengan Carol.
Lin shi hanya tersenyum tipis, tapi tidak dengan Carol. dia nampak emosi bahkan wajah nya kelihatan memerah.
dia dengan emosi langsung berkata kasar di depan Lin shi...
"kamu adalah pria bajingan, pria memalukan yang pernah aku lihat." ejekan Carol kepada Lin shi.
namun ejekan itu terdengar oleh pak guru dan semua murid.
"Carol, apa yang kamu bicara itu?." tanya pak guru dengan tegas.
Carol pun langsung terdiam dan hanya menyebutkan beberapa kata...
"pak...dia..." baru saja menyebut kata itu, pembicaraan nya malah di potong oleh pak guru.
"diam... Lin shi apa yang terjadi?." tanya pak guru kepada Lin shi.
Lin shi dengan santai langsung maju dan menjelaskan kepada semua.
"jadi begini pak, wanita gila ini mengira bahwa aku dengan Revan punya hubungan spesial. padahal kami berdua adalah sahabat dari dulu." alasan Lin shi hingga pak guru itu pun mengarah kepada Revan.
saat pak guru memandang Revan, Lin shi membuat kode agar Revan mengerti.
Revan pun tau jadi bersama-sama membuat alasan.
"benar pak, kami berdua sudah lama kenal." ujar Revan kepada pak guru.
Carol yang melihat itu pun langsung mengelak dan berbeda pendapat dengan mereka.
"pak, mereka bohong, mereka saja baru kenal. tadi saat Lin shi baru masuk mereka bahkan baru kenalan." ujar Carol yang masuk akal.
pak guru pun kembali menghadap ke Lin shi dengan tatapan tak percaya...
"benar kah?, apa kalian sedang ber alasan dengan saya?." tanya pak guru dengan wajah galak nya.
Lin shi dengan tenang langsung menjawab.
"kami teman masa kecil. setelah aku pindah, kami berdua tidak pernah bertemu. hingga suatu hari kami pindah ke sini lagi dan aku memilih untuk ke sekolah ini." alasan Lin shi dengan santai.
awal nya semua orang bingung, hingga Revan langsung maju dan memberitahu semua.
"itu memang benar. saat dia baru masuk, aku memang tidak mengenal nya hingga saat kami berkenalan di situlah aku langsung tau dan menjadi akrab dengan nya. dia memang teman masa kecil ku." ujar Revan membuat semua orang ternganga.
karna merasa tak ingin kalah, Carol langsung mengata kepada Revan...
"bukan kah teman sekaligus pacar mu satu-satunya adalah Lusi." ujar Carol dengan berteriak.
mendengar nama nya di sebut, Lusi tidak tahan jadi langsung memotong pembicaraan nya.
"siapa itu Lusi?." tanya Lin shi dengan wajah datar.
dari situ Carol langsung menjelekkan nama Lusi.
"wanita jelek, yang selalu mengincar harta orang hanya untuk membayar hutang orang tua nya." ejekan Carol yang membuat Lin shi dan Revan marah.
seketika Revan langsung marah dan berkata kasar kepada Carol...
"ucapan mu itu, lebih baik di jaga daripada nanti nya akan membuat masalah. ingat satu hal aku paling benci wanita seperti mu." ujar Revan yang langsung merasa jijik dengan Carol.
Carol yang marah pun langsung menjadi-jadi...
"benci?, seharusnya kamu benci ke Lusi, jika bukan dia, aku tidak mungkin sakit hati terus." ujar Carol yang berpura-pura sakit hati.
Lin shi dan lain nya yang melihat tingkah Carol malah merasa bosan.
"apakah drama mu sudah selesai?." tanya Lin shi dengan wajah bosan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments