Reinkarnasi
setahun yang lalu...
setelah kematian Lusi, Revan masih terus gagal move on dengan Lusi.
Revan masih terus bersedih, membuat Lusi tidak senang di langit.
hingga tiba-tiba datang lah seorang pria, memberi dua pilihan untuk lusi.
"aku bertanya kepada mu?, apa kamu mau kembali ke dunia manusia?." tanya pria tersebut kepada Lusi.
Lusi pun menoleh dan menghela nafas....
"jika diberi kesempatan maka aku mengatakan iya." ujar Lusi dengan tenang.
"maka pilih lah di antara 2 ini, pilihan pertama apa kamu mau menjadi hewan kucing atau menjadi manusia namun dalam wujud pria?, pilihan di antara 2 itu." ujar pria itu dengan tersenyum.
Lusi pun bingung, jika ia merubah diri menjadi kucing belum tentu ia bisa merawat dan menjaga Revan lagi, namun jika ia memilih menjadi manusia dalam bentuk pria, apakah tidak akan membuat nya malu.
dia pun dengan cepat langsung memilih.
"aku lebih baik memilih menjadi manusia dalam bentuk pria." ujar Lusi kepada pria itu.
seketika pria itu langsung menyuruh Lusi untuk mengikuti nya. setelah itu Lusi dan pria itu langsung segera turun kebawah melihat dunia manusia lagi.
ternyata pria itu mengajak Lusi ke rumah sakit.
"kenapa kita berada disini?." tanya Lusi dengan heran.
"kamu akan tau nanti nya." ujar pria itu langsung berjalan.
Lusi pun terus mengikuti nya, hingga tiba-tiba Lusi terhenti setelah melihat ada pasien lain yang tertabrak.
pasien itu bernama Lin shi, ia baru saja berumur 17 tahun. sepantaran dengan Revan.
saat Lin shi sedang dibawa ke ruangan, tiba-tiba ia menyuruh suster untuk berhenti karena ia melihat Lusi.
Lin shi pun memegang tangan Lusi berharap agar Lusi bisa menolong nya.
suster yang melihat Lin shi pun jadi takut, mungkin disini ada hantu.
"hey bisa tolong aku?." tanya Lin shi kepada Lusi lewat hati.
"kenapa aku bisa mendengar suara mu walau kamu tidak berbicara." tanya balik Lusi kepada Lin shi.
"kamu akan tau nanti nya." ujar Lin shi kepada Lusi.
"baik lah aku akan membantu mu, tapi bagaimana cara nya?." tanya Lusi kepada Lin shi.
"cukup mudah, gunakan tubuh ku. kamu kan orang yang akan menjadi diri ku." ujar Lin shi dengan tenang.
Lusi pun terbingung, namun untung nya dia mudah sadar jadi ia langsung tau.
Lusi pun menghilang dan mencari pria itu, namun pria itu sudah menghilang juga.
Lusi kembali sadar dan mengerti maksud pria itu.
ia pun segera kembali ke Lin shi dan mencari cara untuk masuk ke dalam tubuh.
"aku akhirnya paham, tapi bagaimana cara nya agar aku masuk?." tanya Lusi yang masih bingung.
Lin shi pun hanya tersenyum....
"kenapa tersenyum?." tanya Lusi dengan risih.
"tidak apa-apa, kamu ingin tau cara nya?." ujar Lin shi kepada Lusi.
"tentu saja, bagaimana?." tanya lagi Lusi dengan menatapi Lin shi.
seketika awan yang cerah berubah menjadi gelap, angin sangat kencang membuat Lusi pingsan.
saat ia terbangun dia sudah berada di dalam tubuh Lin shi. dia pun terbingung bagaimana cara nya.
namun karena ini adalah tubuh Lin shi, ia harus bisa mengendalikan dan berperan menjadi Lin shi.
"setelah keluar dari rumah sakit ini, aku harus ke sekolah itu untuk melihat ke adaan Revan." ujar Lusi yang sedang membuat rencana.
keesokan harinya, keluarga Lin shi datang dan memberi beberapa hadiah untuk Lin shi. Lusi yang berada di dalam tubuh Lin shi itu pun merasa sedikit hangat.
baru saja ibu nya memeluk Lin shi, tiba-tiba datang lah seorang dokter dan memberitahu kepada mereka bahwa Lin shi sudah boleh pulang.
"selamat buk, anak ibu boleh pulang sekarang." ujar dokter tersebut, membuat Lusi senang.
mereka pun segera menyiapkan barang, dan bersiap pergi.
saat di jalan, tiba-tiba Lin shi meminta untuk pindah sekolah.
"Bu, bisa kah aku pindah sekolah saja?." ujar Lin shi yang sedikit malu.
"mau pindah sekolah mana nak?." tanya ibu Lin shi dengan senyum.
"aku ingin ke sekolah SMA bunga mekar." ujar Lin shi kepada sang ibu.
ibu nya pun menyetujui nya....
"besok kita urus pindahan sekolah kamu ya." ujar ibu nya kepada Lin shi.
keluarga nya pun nampak setuju dan gembira.
Lusi yang melihat itu pun sangat senang dan merasa kehangatan keluarga.
"terima kasih Bu." ujar Lin shi yang langsung memeluk ibu nya.
ibu nya pun dengan senang membalas...
keesokan harinya, Lin shi pun baru melihat-lihat sekolah itu.
ia terus mencari nama siswa disana. hingga tiba-tiba ia menemukan nama Revan disana.
"akhirnya dia ternyata masih ada disini." ujar Lusi dalam hati nya.
namun saat ingin pergi, ia tak sengaja bertabrakan dengan Revan secara langsung.
ia pun mengangkat kepala nya dan melihat ternyata itu adalah Revan.
"ma..maaf aku tidak sengaja." ujar Lin shi dengan penuh kegugupan.
"tidak masalah, kamu kenapa ada disini?." tanya Revan kepada Lin shi.
"aku akan segera pindah ke sekolah ini, aku hanya ingin melihat-lihat sebelum masuk." alasan Lin shi sambil tersenyum.
Lin shi pun segera pergi, namun Revan merasa ada yang janggal.
"ada apa ini, kenapa aku merasa Lusi ada di sekitar ku tadi. mungkin kah...tidak mungkin aku pasti terlalu banyak bersedih." ujar Revan yang merasa aneh.
Revan pun segera kembali berjalan, disisi lain Lin shi dengan senang terus meloncat.
"Revan, aaaaa." teriak Lin shi seperti wanita.
Lin shi pun segera kembali ke rumah dengan wajah ceria. walau begitu ia juga merasa malu karena ia sudah lama tidak di dekat Revan.
Lin shi pun kembali ke kamar dengan penuh kesenangan dan malu.
"padahal hanya tidak sengaja menabrak, apalagi kalo sudah dekat kembali. ohhhh...." ujar Lusi di dalam hati.
disisi lain ibu nya baru saja pulang dan bertanya kepada pembantu nya.....
"apakah Lin shi sudah pulang?." tanya ibu nya kepada pembantu.
"sudah buk, namun ada yang aneh dengan tuan muda." ujar pembantu nya dengan berbisik.
"memang nya kenapa?." tanya ibu nya kepada sang pembantu.
"ada yang aneh buk, pulang-pulang dia seperti kesenangan gitu sampai loncat-loncat terus buk." ujar pembantu nya merasa ada yang aneh dengan Lin shi.
namun ibu nya tidak percaya, jadi ia segera ke kamar Lin shi dan melihat nya.
baru memegang pintu, Lusi sudah tau jadi berpura-pura tidur.
saat ibu nya membuka ternyata Lin shi sedang tidur.
"anak ini, kalo tidur tidak pernah rapi." ujar ibu nya sambil membereskan kamarnya.
Lusi yang berpura-pura pun terus mendengar omongan ibu nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments