...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
"Kamu lihat siapa sih?" tanya Rio sambil melihat ke arah yang di tunjuk Nadin.
"Lah itu kan,cowok yang kemarin aku lihat di ruang guru." lanjut Rio.
"Benar? Itu cowok yang kemarin kamu lihat di ruang guru itu?" tanya Nadin sambil mencubit tangan Rio.
"Serius Din,aku aja masih ingat dengan jaket yang dia gunakan.Sama persis,dengan yang dia gunakan hari ini." jelas Rio.
"Ya ampun,kalian kok malah berdiri di sini sih? Cepatlah,nanti keburu masuk lagi."
Aku langsung melangkahkan kaki ku lebih dulu,di susul oleh Surya di belakang aku.
"Harap maklum aja Dir,emang mereka berdua kan pasangan yang drama holic gitu." ucap Surya.
Aku dan Surya pun langsung menuju ke warung tempat yang biasa aku dan teman-teman ku makan.
Di sana,aku langsung mengambil puding dari dalam showcase.Begitu pun dengan Surya yang mengambil minuman rasa kopi kesukaannya.
Tidak lama kemudian,Nadin dan Rio pun menyusul kami dengan mata yang masih tertuju pada laki-laki yang tengah duduk di depan warung yang berada di sebelah warung yang kami kunjungi.
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Setelah memesan makanannya,Nadin pun bergabung dengan kami bertiga.
"Ingat,kamu kan punya pacar." ucap Surya.
"Ih apaan sih,Surya."
"Nggak apa-apa kali,lagi pula kan pacar aku tidak tahu kalau aku bermain mata sama cowok lain."
"Heh ingat,meskipun cowok kamu tidak melihatnya langsung.Tapi kan di sini ada adik dia,bagaimana kalau adiknya tahu kelakuan kamu seperti ini?" lanjut Surya.
Nadin pun langsung memalingkan wajahnya.
"Iya juga yah,nanti cowok aku marah lagi sama aku."
"Hem baru tahu dia," ucap Surya.
Karena memang sebenarnya di antara kami berempat,Nadin lah yang lebih dulu punya pasangan.Mereka sudah menjalin hubungan sekitar 2 tahun lamanya,dulu memang pacarnya itu merupakan alumni di sekolah ini.
Namun,sekarang pacarnya itu tengah berkuliah di Jerman.
"Makasih ya,karena kamu udah ingetin aku."
"Udah ah,aku nggak mau jelalatan lagi." lanjut Nadin.
"Hahaha......" Rio pun tertawa mendengar perkataan Nadin.
"Lagian kamu,kurang apa coba pacar kamu itu.Udah ganteng,pinter dan jadi salah satu alumni kebanggaan sekolah kita lagi." ucap Rio.
"Makanya,"
"Eh tapi,bentar deh.Kayaknya aku mau samperin anak baru itu." ucap Rio.
"Rio,kamu jangan aneh-aneh deh." timpal ku.
"Aneh gimana sih Dir,nggak salah kan kalau aku hanya mau kenalan aja sama dia." balas nya langsung berdiri dari duduknya.
Rio pun langsung menuju ke meja di mana laki-laki itu duduk.
"Hai......" ucap Rio sambil melambaikan tangannya.
Laki-laki itu pun langsung melihat ke arahnya yang tengah menikmati satu piring nasi goreng.
"Aku boleh gabung sama kamu," lanjut Rio.
"Sok aja......" balas nya singkat.
"Kenalin aku Rio," ucapnya sambil mengulurkan tangannya.
Laki-laki itu pun langsung membalas uluran tangan Rio dan menyunggingkan sedikit senyuman.
"Aku kelas X1 IPA 2.Kalau boleh tau,kamu sepertinya masih baru yah,soalnya kemarin aku tidak sengaja melihat kamu di guru."
"Ah itu......"
"Iya aku memang baru hari ini masuk,kebetulan aku juga sama kelas X1. Tapi nggak tahu,aku di masukan ke kelas yang mana." ucapnya.
"Oh iya,kalau boleh tahu nama kamu siapa?"
"Pangeran Sutawijaya,panggil saja Eran."
"Senang bisa berkenalan dengan kamu," ucap Rio sambil tersenyum.
"Kamu siswa pindahan dari mana?" lanjut Rio.
"Aku pindahan dari Jogjakarta,kebetulan aku ikut sama ayah ke sini.Karena memang beliau di pindah tugaskan ke sini." jelas nya.
"Maksudnya?" tanya Rio kembali.
"Ayah ku seorang anggota TNI,"
"Ah....."
"Sama dong,ayah aku juga seorang TNI di daerah sini."
"Aku tidak menyangka,ternyata kita punya kesamaan juga yah." lanjut Rio.
"Ya udah, takutnya kamu mau lanjutin sarapan kamu.Aku permisi yah,"
Rio pun akhirnya bergabung dengan kami kembali.
"Siapa katanya?" tanya Nadin.
"Namanya Pangeran Sutawijaya,katanya dia siswa pindahan dari Jogjakarta.Ayahnya sendiri merupakan seorang TNI." ucap Rio pelan.
"Ah......"
"Pantas saja,dari penampilannya juga kelihatan." ucap Surya.
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Setelah Nadin selesai dengan sarapannya,kami pun langsung menuju kelas.Karena sekitar 10 menit lagi pelajaran pertama akan segera di mulai.
Sesampainya di kelas,seperti yang di katakan Nadin tadi.Dia pun membagikan coklat yang di bawa olehnya ke semua murid yang ada di kelas kami.
"Makasih ya....." ucap Sukma.
"Oh iya Din,kamu tahu nggak?" lanjut Sukma.
"Tau apa sih?"
"Katanya di kelas kita akan kedatangan murid baru,aku tadi sempat dengar dari Septi saat dia baru balik dari ruang guru."
"Ah gitu yah,aku nggak tahu malah." ucap Nadin langsung melanjutkan kembali aktifitasnya untuk membagikan coklat yang masih tersisa untuk murid yang lainnya.
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
"Kalian tahu nggak,informasi apa yang aku dapatkan dari Sukma." ucap Nadin pada kami bertiga.
Kebetulan memang saat ini,Rio dan Surya tengah sibuk nyontek jawaban dari tugas yang di berikan pada minggu kemarin di meja aku.
"Informasi apaan sih,udah kayak badan intelijen aja." ucap Surya.
"Ih seriusan ini,"
"Iya apa?" tanya Rio kesal.
"Kata Sukma,kelas kita akan kedatangan murid baru hari ini.Dia dengar berita itu dari KM kita si Septi." jelas nya.
"Ya paling murid barunya itu,Eran."
"Anak laki-laki yang tadi pagi berkenalan dengan ku." timpal Rio.
"Wih,akhirnya di kelas kita ada cowok yang enak untuk di pandang." ucap Nadin.
"Terus maksud kamu,kita berdua nggak ganteng gitu?" tanya Surya tidak terima.
"Bukan begitu,kalian berdua ganteng kok.Hanya saja aku bosan aja,tiap hari yang di lihat itu hanya kalian berdua saja." ucap Nadin santai.
"Ya ampun Din,kamu sadar ngomong seperti itu di hadapan aku sama Rio?" ucap Surya.
"Udahlah,nggak usah di permasalahkan.Lagi pula Nadin juga becanda di kali,sebaiknya kamu cepetan selesaikan itu semua.Sebentar lagi bel tanda masuk akan segera berbunyi." ucap ku berusaha melerai percakapan mereka berdua.
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
*Kring.......*
Bel tanda masuk pun berbunyi,Surya dan Rio pun langsung kembali ke tempat duduk mereka masing-masing.
Tidak lama kemudian,bu Tuti pun masuk untuk mengajar pelajaran Kimia pagi ini.
Perhatian kami semua tertuju pada siswa laki-laki yang mengikuti bu Tuti dari belakang. Dan ternyata benar saja,perkiraan Rio tadi.Siswa baru yang di maksud oleh Nadin dan Sukma itu tidak lain adalah Eran.
Kehadirannya di kelas pagi ini tidak begitu mencuri perhatian ku dan aku pun memilih untuk kembali membaca buku kimia yang tadi sempat aku baca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments