Episode 4

...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...

Malamnya Nadin mengirimi aku pesan dan meminta aku agar besok menunggu dia di pertigaan.Namun saat aku tanya alasan kenapa dia menyuruh ku untuk menunggu dia di sana besok,Nadin malah langsung tidak membalas kembali pesan ku.

"Dira......"

"Iya kenapa,Din?"

"Besok sebelum ke sekolah tunggu aku di pertigaan."

"Lah emang nya ada apa? Kok tumben,"

Seperti itu lah kira-kiranya isi percakapan singkat kami barusan.

Aku pun tidak ingin terlarut dalam pertanyaan ku padanya,akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan kembali bacaan buku yang sempat tertunda tadi.

...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...

Pagi harinya,aku sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah.Namun sebelum itu,aku tidak lupa untuk mengisi tenaga ku terlebih dulu.

"Pagi bi....." sapa ku.

"Pagi non,mau sarapan sekarang?" ucapnya.

"Iya bi,"

Bibi pun langsung menyiapkan makanannya untuk aku.Hari ini bibi masak sayur bayam lengkap dengan jagung manis.Dan tidak lupa tempe goreng kesukaan aku.

"Wah sepertinya enak," ucap ku.

Aku pun langsung melahapnya dan benar saja,masakan bibi memang tidak pernah gagal.Rasanya sangat khas dan nikmat.

"Ini bekal nya,bibi sengaja potong apelnya dan pir nya.Supaya non,bisa gampang untuk makannya nanti."

"Oh iya,emangnya bibi buatkan aku bekal apa?"

"Mie goreng aceh special,lengkap dengan telor ceplok dan sayurannya." jelas bibi.

"Ya ampun bi,emang yah bibi itu paling tahu kesukaan aku.Tahu aja aku suka banget mie goreng aceh buatan bibi."

"Tapi bibi udah sisain kan buat bibi dan mang Diman di sini?''

"Tentu saja,tadi malah mang Diman sudah membawanya ke kantor pos.Katanya dia mau berbagi dengan satpam yang semalam bantuin kita." jelas bibi.

"Oh gitu,"

"Ya udah kalau sudah."

Aku pun langsung melanjutkan kembali acara makan pagi ku.Dan setelah selesai tidak lupa aku menyempatkan untuk memberi makan ikan yang ada di akuarium di ruang tengah.

Dan setelah itu,barulah aku berangkat sekolah dengan menggunakan motor kesayangan aku.

...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...

Saat aku tiba di lampu merah yang menuju ke sekolah ku,tidak sengaja aku berpapasan dengan beberapa siswa yang satu sekolah dengan ku.

Tapi memang,mungkin karena aku memiliki citra yang kurang baik.Jadinya mereka hanya melihat aku sekilas saja tanpa menyapa ku.

Aku sendiri sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkannya,hanya saja terkadang aku juga ingin bertegur sapa dengan mereka.

Sampai akhirnya aku pun sampai di tempat yang sudah di janjikan.Ternyata pas aku sampai di sana,Nadin belum juga datang.

"Nadin mana sih,padahal dia yang buat janji." ucap ku pelan.

Aku pun menyibukkan diri dengan memainkan ponsel aku untuk melihat berita sekolah pagi ini.Kebetulan memang sekolah ku sendiri mempunyai akun sosial media yang di gunakan untuk berbagi informasi dengan siswa yang lain.

"Kamu juga di suruh nunggu di sini juga," tiba-tiba saja suara Surya mengagetkan ku.

Aku pun langsung melihat ke arahnya dan ternyata dia tengah berdiri tepat di hadapan ku sambil makan gorengan.

"I-i-iya......"

"Ada apa yah,tumben sekali dia minta kita untuk kumpul di sini."

"Oh jadi maksud kamu,Rio juga di minta untuk kumpul di sini juga?" tanya ku Heran.

"Iya....."

"Tadi aku kan berangkat bareng sama Rio,hanya saja di perjalanan ban motornya kempes.Jadinya dia isi angin dulu ke bengkel," jelas Surya.

...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...

Setelah menunggu beberapa saat,akhirnya orang yang meminta kami untuk berkumpul di sini pun datang dengan senyuman yang iya sunggingkan.

"Maaf yah telat,soalnya tadi aku isi bensin dulu."

"Oh iya,Rio mana? Dia belum datang?" tanya nya.

"Itu dia," tunjuk Surya.

"Kalau boleh tahu ada apaan sih? Kok kamu meminta kami untuk kumpul di sini?" tanya ku.

"Sabar dong,kita tunggu Rio dulu."

Tidak lama kemudian,Rio pun bergabung dengan kami bertiga.

"Ada apa sih Din? Emang nya ada hal yang penting yah,sampai-sampai kamu minta kota untuk kumpul di sini pagi-pagi." tanya Rio langsung.

"Nggak penting juga sih,sebenarnya.Aku hanya mau kasih kalian sesuatu aja." balas Nadin dengan muka polosnya.

"Lah,aku kira bakal ada apaan." sambung Surya.

Nadin pun langsung membuka bagasi motornya dan mengambil bungkusan dari dalamnya.

"Nih,kebetulan kemarin sore abang aku baru pulang dari Jepang."

"Dia bawain oleh-oleh buat kalian semua," lanjutnya sambil memberikan bungkusannya sama Rio.

"Apaan nih?'' ucap Rio.

"Udah ambil aja,aku udah bungkus untuk kalian masing-masing kok.Isinya sama aja,"

"Ya ampun Din,padahal kan kamu bisa kasih ini di sekolahan aja sih." ucap ku.

"Ih Dira,kalau aku kasih ini di sekolahan.Nantinya siswa yang lainnya pastinya mau lah,sedangkan kan kakak aku bawanya cuma buat kalian bertiga aja."

"Tapi tenang aja,aku punya coklat untuk di bagiin sama teman sekelas kita nanti." lanjutnya.

"Ya baiklah,apapun alasanya.Aku ucapkan terimakasih yah," ucap Surya.

"Jangan sama aku lah,sama kakak aku dong." timpal Nadin.

"Ya sampaikanlah sama kakak kamu,Nadin."

"Sip......"

Aku pun langsung meraih bungkusan yang di bagikan Rio dan langsung memasukkannya ke dalam bagasi motor.

"Aku penasaran,isinya apaan yah." ucap Rio langsung membuka bungkusan milik dia.

"Wih,inilah sweater yang lagi booming itu." ucap Rio setelah melihat isi dari bingkisannya.

Tidak mau kalah,Surya pun langsung membuka bingkisan miliknya.

"Wih iyah,aku juga dapat....." ucapnya sambil tersenyum.

"Syukurlah kalau kalian menyukainya,"

"Aku emang sempat cerita sama abang aku,kalau kita tuh mau sweater yang lagi booming itu sesaat sebelum dia berangkat ke Jepang.Kalian kan tahu sendiri,di sini barang yang di jualnya terbatas dan sudah nggak ada stok di mana-mana juga." lanjut Nadin.

"Oh gitu,pantesan waktu itu kamu sempat cerita sama kita.Masalah sweater ini,eh tahunya malah di beliin sama kakak kamu." ucap Rio.

"Ya udah yuk,"

"Kita berangkat ke sekolah,aku belum sarapan soalnya." ajak Nadin.

"Lah kok bisa," ucap Surya.

"Ya itu,karena aku nyiapin ini semua untuk kalian."

"Ya udah yuk......" ajaknya kembali.

Kami pun langsung menghidupkan motor kami masing-masing dan langsung melajukan nya menuju ke sekolah yang jaraknya tinggal 200 meteran saja.

Sesampainya di sekolah,setelah kami memarkirkan motor di tempat biasa.Kami pun langsung menuju ke kantin untuk menemani Nadin sarapan di sana.

"Ya ampun......" ucap Nadin langsung menghentikan langkahnya seketika.

"Ada apa sih?" ucap Surya yang berbenturan dengan Nadin.

"Itu siapa? Kok ganteng kali," ucapnya dengan mata yang berbinar-binar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!