...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
"Ya ampun Dira,masa kamu udah lupa aja sih."
"Tadi pagi kan aku pernah mengatakan sama ku,kalau aku tidak sengaja melihat anak baru di ruang guru."
"Kalau di sambungkan dengan cerita kamu ini,sepertinya mereka itu merupakan kedua orang tua anak baru yang aku lihat itu." lanjut Rio.
"Ish,sok tahu banget kamu......" balas ku.
Rio pun kembali menurunkan sapunya dan melanjutkan kembali untuk menyapu sampah di kelas.
"Bisa-bisa nya kamu bicara seperti itu,"
"Ya bisa aja kan,itu orang tua murid yang lainnya." lanjut ku.
"Hem........"
"Awas aja,kalau ucapan aku ini benar." timpal Rio kesal.
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Setelah seisi kelas bersih dan kursi-kursi sudah di naikkan ke atas meja.Aku dan Rio pun langsung keluar dari kelas dan menutup pintunya.Kebetulan teman kami yang tadi piket bersama aku dan Rio sudah lebih dulu keluar untuk membuang sampah.
"Hei......"
"Maaf yah lama," ucap ku.
"Tidak apa-apa,lagi pula kan kamu juga suka nungguin kami juga kalau kami kebagian piket." balas Surya.
"Kan seharusnya seperti itu," timpal Rio.
"Ya udah yuk,sepertinya kita yang terakhir deh yang pulang hari ini." ajak Rio.
"Sok tahu kamu," timpal Surya.
"Lah emang......"
"Tuh,lihat ada siswa yang lain juga.Meraka lagi latihan basket sama tadi di kelas X1 IPS masih ada yang belajar." jelas Surya.
"Emang nih Rio,nggak tahu aku juga.Dari tadi dia tuh sok-sokan menebak-nebak kayak gitu." sambung ku.
"Mulai deh,"
"Jangan ngambek dong,mendingan kamu makan ini aja." ucap Nadin sambil mengulurkan kantong plastik yang dia bawa dari tadi.
"Apaan nih," ucap Rio langsung meraihnya.
"Ini roti yang tadi kamu beli itu?"
"Masih banyak banget,emangnya kamu nggak mau?" tanya nya.
"Tadi aku udah makan kok,ini hanya sisanya aja."
"Ini sisa? Yang benar saja Nadin,ini tuh banyak kali...." ucap Rio.
"Lihat deh,dia bilang ini sisa." lanjut Rio sambil menunjukkan isi plastiknya sama Surya.
Surya pun langsung terkekeh setelah melihatnya.
"Padahal ini tuh,udah sebagian aku ambil juga."
"Nih,aku bawa di dalam tas dan saku jaket aku." lanjut Surya.
"Ini beneran kamu udah gak mau?" tanya nya meyakinkan.
"Iya sok ambil aja,aku udah kenyang."
"Kamu Dir,mau nggak?" tanya nya.
"Nggak,aku juga sama tadi udah nyoba.Aku juga sama udah bawa juga di tas," balas ku.
Rio tampak kaget mendengar ucapan ku,mungkin dia tidak habis pikir bisa-bisanya Nadin membeli roti sebanyak itu.
"Kamu habisin uang berapa Din? Nggak mungkin kalau kamu habis sedikit," ucap Rio.
"Ya mungkin sekitar Rp.230.000 an,"
"Eh buset,itu bisa buat jatah jajan aku selama dua hari kedepan." timpal Surya.
"Tahu sendiri uang jajan dia berapa,tiga kali lipat dari milik kita.Kalau uang jajan kamu Rp.100.000 ya kalikan aja." jelas Rio.
"Nggak gitu juga kali,hanya saja aku punya uang lebih aja hari ini.Itu emang uang jatah pas liburan kemarin aja,yang masih ada sisa." sangkal Nadin.
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Kami pun akhirnya berpisah di parkiran sekolah,karena memang aku sendiri yang berbeda arah sama mereka bertiga.Sebenarnya tadi Nadin sempat mengajak aku untuk main ke rumah dia lebih dulu.Karena kebetulan memang rumah dia lah yang paling dekat jaraknya dari sekolah.
Tapi hari ini,aku sudah ada janji sama bibi untuk menemani dia untuk belanja bulanan ke supermarket.
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Sesampainya di apartemen,aku langsung masuk ke kamar untuk segera berganti pakaian.Karena memang bibi sudah menunggu aku di lantai bawah bersama mang Diman supir keluarga ku.
Sebenarnya bunda memang meminta aku untuk berangkat sekolah di antar oleh mang Diman menggunakan mobil atau motor.Hanya saja,aku malas untuk melakukannya dan memilih untuk mengendarai motor sendirian.
Setelah mengganti seragam sekolah ku dengan menggunakan kaos dan rok,aku langsung turuk ke bawah untuk menyusul bi Ningsih.
"Maaf yah bi lama," ucap ku.
"Tidak kok,"
"Bibi udah mencatat semua barang yang akan kita beli kan?"
"Sudah,ini....." ucapnya sambil menunjukan buku catatan yang biasa dia gunakan untuk belanja.
Sebenarnya baik aku atau pun ibu,kami sudah menyerahkan semua tanggung jawab kebutuhan kami pada bi Ningsih,begitu pun dengan keuangan untuk membeli semua keperluan aku,bibi dan mang Diman.Hanya saja bi Ningsih lah,yang selalu meminta aku untuk belanja sama dia.Katanya supaya aku tahu,setiap kali dia belanja itu habis berapa dan tidak ada kecurigaan terhadap bibi.
Padahal mengingat beliau yang sudah bekerja di keluar kami untuk waktu yang cukup lama.Sebenarnya kami sudah tidak mempunyai lagi kekhawatiran atau pun kecurigaan terhadap bibi.
Namun,aku hanya berusaha untuk menghormati keinginan beliau itu.
"Bi,nanti sebelum belanja kita makan dulu yah....." ajak ku.
''Baik non,"
"Mang Diman juga ikut yah,pasti mamang belum makan siang kan?"
"Sudah non,kebetulan tadi mamang makan siang sama satpam yang ada di lobi."
"Ya sudah,nanti mamang beli kopi atau apa gitu.Kan tetap mamang harus ikut sama kami juga ke dalam,nanti siapa yang mau bantuin aku dan bibi bawa trolinya." jelas ku.
"Baik non......"
Mang Diman pun kemudian langsung tancap gas dan melajukan mobilnya menuju supermarket langganan kami.
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Sepulang dari supermarket,seperti biasa tidak hanya kami bertiga yang harus membawa semua belanjaan kami ke lantai atas.Tapi kami juga melibatkan satpam yang biasanya jaga di parkiran untuk membantu kami.
Aku dan bibi memang sengaja membeli semua keperluan kami itu dalam jumlah yang cukup banyak.Hanya ada beberapa item saja yang biasa di beli perminggu saja,seperti telur,susu,roti,buah-buahan dan sayuran.
Aku memang tidak bisa makan sayuran yang terlalu lama di simpan di kulkas.Apalagi kualitasnya tidak akan sebagus saat di beli,karena kelamaan di simpan di dalam kulkas.
Tidak lupa setelah semua barangnya sudah masuk ke dalam apartemen,kami langsung berbagi tugas untuk menyimpan barangnya di tempat yang seharusnya.
Mang Diman sendiri kebagian untuk membereskan barang-barang untuk keperluan sehari-hari kami.Sedangkan bibi menata makanan dan minuman di atas meja sesuai jenisnya dan aku lah yang kebagian untuk memasukannya ke dalam kulkas.
"Kalau lihat,kulkas terisis penuh seperti ini tuh rasanya lega banget.Iya kan bi....." ucap ku.
"Iya non,"
"Oh iya,nanti malak mau bibi buatkan apa untuk makan malam?"
"Aku mau makan sama nasi goreng dengan bumbu yang biasa bibi buat itu,bisa kan bi?"
"Oh kalau itu bibi bisa dong....." balas nya sambil tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments