Episode 2

...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...

Terlihat raut wajah Yosef yang tampak kesal,dia pun kemudian langsung keluar dari perpustakaan.

"Ya sudah,Dira lanjutin aja makan siangnya." ucap bu Ida.

Beliau pun kembali menuju ke meja tempat dia bekerja,begitu pun dengan aku yang melanjutkan kembali makan siang ku yang sempat tertunda karena ulah Yosef tadi.

Karena memang,sudah dari dulu bu Ida sudah mengetahui kebiasaan aku,yang biasa makan siang di perpustakaan sebelum belajar.

Beliau hanya meminta aku untuk membersihkan kembali mejanya dan membuang sampah ke tempatnya.

Tidak lama setelah itu,sekitar 15 menitan Nadin pun datang menghampiri aku dengan membawa kantong plastik yang ukurannya cukup besar.

"Loh kok kamu udah kesini aja,emang nya kamu udah makan siang nya?" tanya ku.

"Udah dong,tadi aku sempat makan siomay sama Rio dan Surya juga." balas nya.

"Oh iya,kamu ingatkan tadi aku sempat cerita kalau hari ini di kantin ada toko yang baru saja buka gitu."

"Iya....."

"Nah ternyata,toko itu menjual roti dan beberapa menu sarapan seperti sandwich dan yang lainnya.Ada juga beberapa menu minuman dan boba juga." jelas Nadin.

"Tadinya aku berniat untuk membeli minuman boba nya jug.Hanya saja mungkin karena hari ini tokonya baru buka,jadinya hampir semua siswa tuh kumpul di sana semua." lanjutnya.

"Tapi untungnya,aku berhasil mendapatkan beberapa roti nya.Sok kamu ambil aja,kebetulan aku beli banyak varian rasa."

"Buat apa kamu beli banyak-banyak,sayang tahu.Kan bisa kamu beli nanti lagi," balas ku.

"Enggak lah,kan aku mau tahu juga rasanya seperti apa.Supaya aku tahu mana varian yang terenak,nantinya akan aku jadikan roti favorit aku." jelas nya.

"Ya udah,nanti aku ambil....."

"Tapi sebelum itu,biarkan aku melanjutkan kembali untuk baca buku ini.Oke...." lanjut ku.

"Ya udah sok....."

Aku pun langsung kembali membaca buku nya,sedangkan Nadin dia malah nonton drama korea di HP nya.

...\ \ \ \ \ ...

Setelah jam istirahatnya sudah berakhir,kami berdua langsung beranjak dari tempat duduk ku begitu pun dengan Nadin yang mengikuti aku dari belakang.

Namun sebelum itu,aku juga menyempatkan untuk meminjam kembali buku hari ini.

Kami sengaja berjalan melewati lapangan basket,supaya agak lebih cepat juga.

"Kamu nggak bosen apa,perasaan hampir tiap hari kamu pinjam buku dari perpustakaan." ucap Nadin.

"Ya kan kamu tahu,hobi aku emang ini.Baca buku,emang nya kamu....."

"Aku? Emang nya aku kenapa?" tanya nya.

"Ya kan hobi kamu nonton drama korea," balas ku.

"Ih kamu bisa aja,tapi benar juga sih." ucap nya sambil tersenyum.

Dari kejauhan aku melihat dua orang yang sepertinya tengah kebingungan.Terlihat sepasang suami istri yang tengah berdiri sambil melihat sekeliling.

"Eh Din,coba kamu lihat mereka....." tunjuk ku.

"Iya,emangnya kenapa?" tanya nya.

"Sepertinya mereka sedang kebingungan gitu deh,coba kamu tanya." balas ku.

"Lah kok aku,kamu aja ah...."

"Ya udah,kita bareng aja samperin nya." aku pun langsung menarik tangan Nadin.

Karena memang,jalan yang melewati lapangan basket itu sangat jarang ada siswa yang lewat.Biasanya kebanyakan siswa suk lebih memilih lewat jalan yang biasa di gunakan.Mengingat jalan yang melewati lapangan basket itu,emang cukup panas juga.

"Permisi....." ucap ku.

Mereka berdua pun langsung menyambut kami dengan senyuman.

"Ya ampun,akhirnya ada yang lewat juga ayah."

"Oh iya,perkenalkan nama ibu Ajeng." ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

"Dan ini suami saya namanya bapak Riki," lanjut beliau sambil memegang tangan bapaknya.

"Saya Pelangi Nadira,panggil saja Dira bu." ucap ku membalas uluran tangan beliau.

"Kalau saya Nadin," sambung Nadin.

"Nama kalian cantik,seperti orang nya." balas beliau sambil tersenyum.

"Kalau boleh tahu,ada yang bisa saya bantu? Saya perhatikan dari kejauhan tadi,sepertinya ibu dan bapak sedang kebingungan." jelas ku.

"Ah ini,kebetulan ini pertama kalinya ibu ke sekolah ini.Jadinya ibu kebingungan,ibu sedang mencari kantor guru atau ruang guru kalau tidak salah.'' jelas beliau.

"Ah ruang guru,"

"Ibu sekarang tinggal lurus saja dari sini,setelah itu nanti ibu belok kanan nanti tepat di lorong yang paling ujung di sana tempat ruang gurunya berada." jelas ku.

"Ya ampun,makasih ya nak.Kalian baik banget,"

"Iya sama-sama bu,"

"Ya sudah kalau begitu kami permisi duluan ya bu...." lanjut ku.

"Iya,sekali lagi makasih ya....." ucap beliau sambil melambaikan tangannya.

Aku dan Nadin pun langsung berlari menuju ke kelas kami yang berada di lantai dua.Sebentar lagi pelajaran ke tiga akan segera di mulai.Kami berdua harus sampai ke kelas sebelum gurunya sampai duluan,kalau enggak bisa saja nanti kami berdua jadi korban hukuman dan menjadi pajangan di depan kelas.

"Ya ampun,kalian berdua dari mana aja sih?" tanya Rio yang sudah menunggu kami berdua di ambang pintu.

"Nanti saja,"

"Itu gurunya udah mau sampai." lanjut ku langsung masuk melewati Rio.

Dan benar saja,baru saja kami duduk guru nya pun tidak lama kemudian sampai.

"Tuh kan,apa kata aku bilang....." bisik ku pada Rio.

Kami pun langsung menyiapkan buku mata pelajaran matematika nya.

"Hem,baru aja aku makan enak tadi istirahat.Eh masuk-masuk malah harus belajar berhitung lagi," ucap Surya yang duduk tepat di belakang Rio.

"Hush....."

"Nanti kalau bu gurunya dengar,kamu mau kena omel dia?" timpal Rio.

"Enggak lah," balas Surya.

...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...

Jam pelajaran terakhir pun selesai,ini tandanya pelajaran hari ini sudah berakhir.Dan sekarang waktunya untuk kami pulang,

Kebetulan hari ini aku dan Rio kebagian jadwal piket untuk membersihkan kelas bersama dengan kedua siswa yang lainnya.Sedangkan Surya dan Nadin mereka sudah pergi lebih dulu dan menunggu kami berdua di tangga.

"Tadi kamu ke mana?" tanya Rio.

"Maksudnya?" tanya ku balik.

"Ih Dira,kamu tuh ya......"

"Di tanya,malah balik nanya sama aku.Itu tadi pas masuk istirahat,kamu dan Nadin habis dari mana? Kalian kan tadi sempat mau terlambat masuk." jelas Rio.

"Ah itu....."

"Tadi saat di perjalanan menuju ke sini,kami kan lewat jalan yang di samping lapangan basket itu.Kami tidak sengaja melihat orang tua siswa yang kebingungan sedang mencari ruang guru,gitu." jelas ku.

"Lah kok aneh,kalau mereka orang tua murid di sini pastinya mereka sudah tahu lah letak ruang guru dimana." balas Rio.

"Katanya sih,mereka baru pertama kali ke sini."

"Tuh kan,apa kata aku bilang tadi pagi....." ucapnya sambil mengacungkan sapu yang dia pegang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!