Menjadi Pengasuh

Nyonya Lisa langsung berdiri melihat Vivian keluar dari kamar Niko.

"Niko sudah tidur Nyonya. Saya permisi pulang dulu." beri tahu Vivian kepada Nyonya Lisa.

Wanita paruh baya itu terpaksa memanggil Vivian datang ke rumah untuk menenangkan sang cucu. Pasalnya bocah laki-laki itu terus meminta bertemu dengan Vivian. Wanita yang dipanggilnya mommy dalam satu minggu ini.

"Terima kasih sudah mau datang kemari. Saya akan menyuruh supir untuk mengantarkan mu." kata Nyonya Lisa sambil berjalan mengantarkan Vivian ke pintu keluar.

"Terima kasih, Nyonya." balas Vivian.

Pukul sebelas malam, Reyhan masuk ke kamar Niko. Putranya itu sedang tertidur pulas sambil memeluk guling. Reyhan mendesah mengingat wanita yang tadi di panggil mommy oleh putranya. Bagai mana Niko bisa memanggil wanita itu mommy padahal mereka baru satu kali bertemu di cafe.

Beberapa hari kemudian Nyonya Lisa memanggil Vivian ke ruangannya. Nyonya Lisa menawarkan kepada Vivian untuk menjadi pengasuh Niko. Karena cucunya itu terus meminta bertemu dengan Vivian sehingga Nyonya Lisa dan Reyhan menjadi bingung.

"Saya akan memberikan gaji yang lebih besar dari pada gaji mu sebagai pelayan di cafe ini. Tempat tinggal juga saya sediakan. Bagai mana ?" Nyonya Lisa memberi penawaran yang menarik untuk Vivian.

Sebelumnya Nyonya Lisa sudah membicarakan tentang hal ini kepada Reyhan dan putranya itu hanya menurut saja keinginan sang mommy jika itu yang terbaik untuk Niko.

"Maaf, Nyonya. Tapi bagai mana dengan kuliah saya ?" tanya Vivian memastikan jika ia masih bisa melanjutkannya kegiatannya itu.

"Kau tetap akan kuliah seperti biasa dan masih boleh melakukan kegiatan kuliah lainnya." jawab Nyonya Lisa.

Vivian tampak berpikir sejenak. Penawaran yang di berikan oleh bosnya itu tampak sangat menggiurkan. Niko juga sangat menggemaskan. Vivian yang sudah lama mendambakan untuk memiliki anak akan sangat senang jika bisa mengasuh Niko.

"Baiklah. Saya setuju."

Nyonya Lisa tersenyum senang mendengar jawaban dari Vivian.

*

Hari Minggu Vivian mulai pindah ke kediaman Nyonya Lisa. Niko sangat senang dengan kehadiran Vivian. Tapi Vivian merasa agak kurang nyaman karena Niko memanggilnya dengan sebutan mommy. Ia merasa tidak enak kepada para pelayan dan juga kedua majikannya.

"Tidak apa-apa, Vivian. Niko masih kecil." begitulah tanggapan Nyonya Lisa. Sedangkan Reyhan hanya diam tidak berkomentar.

Para pelayan pun tidak mengambil pusing tentang hal itu. Mereka bekerja sesuai dengan porsinya masing-masing dan tidak ada yang suka bergosip. Vivian sangat senang mendapat teman-teman seperti pelayan di rumah Nyonya Lisa. Semuanya bersikap baik kepadanya.

Lima bulan sudah Vivian bekerja di rumah Nyonya Lisa. Kini wanita itu sedang libur semester selama dua bulan. Jadi Vivian akan menjaga bocah itu selama dua puluh empat jam. Niko juga sekarang sudah menginjak usia empat tahun. Bocah itu semakin pintar berbicara.

Selama lima bulan ini Vivian hanya beberapa kali bertemu dengan Reyhan. Pasalnya pria tampan yang berstatus duda satu anak itu selalu sibuk dengan pekerjaannya meskipun di hari libur. Karena perusahaan miliknya yang semakin berkembang setelah hampir bangkrut.

"Mom, bolehkah kita pergi bermain di taman ?" tanya Niko dengan gaya khas bicara anak kecil kepada Vivian.

"Nanti kita tanya Oma dulu ya sayang. Sekarang Niko habiskan dulu makanannya biar Niko cepat besar." pujuk Vivian agar bocah laki-laki anak asuhnya itu segera menghabiskan makanannya.

"Mom, apa Niko bisa punya adik jika sudah besar ?"

"Hah ?" Vivian terbelalak mendengar pertanyaan dari Niko. Dia bingung mau jawab apa.

"Mommy, tidak tahu sayang. Coba Niko tanya sama Daddy atau Oma ya." jawab Vivian cari aman dan Niko mengangguk sambil mengunyah makanannya.

Tanpa mereka sadari Nyonya Lisa sejak tadi bersembunyi di balik tembok mendengarkan pembicaraan antara Vivian dan Niko. Sejak kedatangan Vivian di rumah ini Niko terlihat sangat bahagia dan seperti mempunyai ibu. Vivian juga terlihat sangat menyayangi Niko seperti anak sendiri.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***