"Gara-gara miss reina ngasih oleh-oleh sampe satu koper gede begini, jadi ribet banget duh." Nadia terus saja menggerutu saat menunggu antrian koper.
"Yang ini kayaknya, loh eh kok diambil sih."
"Makasih banyak ya." Nadia menoleh kearah orang yang membantunya mengambil koper yang terus berputar.
Nadia sempat terkejut karena pria yang membantunya adalah angga. Tatapan mata mereka sesaat saling mengunci, dapat nadia lihat ada rindu dari sorot mata angga untuk dirinya tapi nadia dengan cepat memutus tatapan mereka karena tak ingin terlihat menyedihkan didepan pria yang masih begitu dicintainya.
"Nad" Panggil angga dengan suara bergetar.
"Kamu kemana aja selama ini? Aku datang ke butik kamu ga pernah ada."
"Terimakasih sudah membantu, saya permisi." Saat nadia hendak menjauh angga langsung menarik lengan nadia untuk tetap diam berdiri didepannya.
"Mas tolong lepas, kamu udah nikah kita ga baik begini."
Dengan suara bergetar nadia menahan gemuruh didada, ada rasa sakit dalam hatinya saat kembali dipertemukan dengan angga. Ia bahagia bisa melihat angga dalam keadaan sehat tapi juga sakit karena harus sadar saat ini mereka sudah tak saling memiliki.
"Aku kangen kamu nad, aku ga bisa hidup tanpa kamu. Aku aku .........."
"Mas angga, kenapa lama? Kopernya belum semua?"
Mendengar ada yang memanggil angga, nadia bergegas pergi karena sudah tak sanggup menahan gejolak dalam dadanya.
"Nad, eh duh."
"Ini sudah kok, ayo pulang."
"Em, yuk pulang aku udah capek banget mas."
Ternyata yang memanggil angga adalah tiara istrinya. Angga mendorong satu koper besar dengan tiara yang bergelayut manja di lengan angga. Nadia hanya bisa menatap nanar kepergian angga didepannya, dengan langkah gontai nadia mencari taksi untuk pulang kerumahnya. Pertemuan tak disengaja ini membuat mood dalam diri nadia anjlok seketika. Ia merasa terbakar api saat menyaksikan pria yang dicintainya sudah menikah dan dengan begitu manja tiara bergelayut di lengan angga.
Didalam taksi air mata nadia tak dapat berhenti mengalir, ia hanya diam dan terus mengusap kebasahan di pipinya dengan tangan.
"Ternyata masih sakit, kenapa empat bulan berlalu tak juga membuat rasa ini memudar padahal dia sudah dengan yang lain." Nadia bergumam dalam hati dengan meremas baju didada.
"Mba sudah sampai." Sopir taksi membuyarkan lamunan nadia karena melamun.
"Oh, iya pak. Minta tolong kopernya dibantu ya pak."
Terlalu asik meresapi nasib sampe ga sadar udah sampe rumah, nadia menggerutu saat masuk kedalam rumah sambil menggeret dua koper bawaannya.
"Mba" Nadira sang adik sudah menyambut kedatangan nadia didepan pintu dengan raut bahagia.
"Dir, kamu kok udah dirumah?"
"Iya, kangen kakak sama oleh-olehnya. Hehe."
"Ini semua oleh-oleh dari miss reina aku ga ada beli apa-apa. Jadi jangan marah kalau ga sesuai selera ya?"
"Hehe iya ga apa, kakak beruntung banget ketemu orang baik. Jadi jangan sedih terus." Nadira memeluk erat tubuh nadia seolah ia tau kalau sang kakak sedang bersedih saat ini.
"Mas gilang nyamperin aku waktu di kampus dia nanyain mba tapi aku ga jawab. Dia kayak frustasi gitu mba." Nadira berbisik ditelinga nadia.
"Ibu jangan sampai tau, bisa ngomel seharian nanti."
"Dir, mba ketemu mas angga tadi di bandara pas nunggu koper."
"Makanya hidung mba merah gitu, pasti nangis disepanjang jalan pulang kan?"
"Hmm, ternyata masih sakit dan mba masih cinta sama mas angga. Cuma rasanya kayak di cabik-cabik pas dia di gelendotin sama istrinya."
"Ilmu ikhlas itu adalah ilmu yang paling sulit mba, mengikhlaskan bapak saja kita butuh waktu yang lama. Aku rasa mba juga butuh waktu lama untuk mengikhlaskan mas angga, percaya sama aku nanti lama kelamaan pasti bisa lupa."
"Kayak udah pernah putus cinta aja kamu ngomongnya."
"Bu, aku pulang kenapa ga disambut?"
Nadia berusaha untuk ceria kembali walau dadanya masih merasakan sesak setelah bertemu dengan angga.
"Ibu lagi nyiapin makanan nad, ga usah jerit-jerit begitu. Ayo langsung makan tapi pada cuci tangan dulu."
"Makan." Kedua kakak beradik itu langsung semangat bila sang ibu sudah berteriak memanggil mereka untuk segera makan.
__________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 222 Episodes
Comments