Sudut hati Noah mencurigai kalau perempuan ini adalah Ilina. Tapi mau dipikir berapa kalipun, penjagaannya terlalu sedikit.
Noah datang jauh-jauh meski harus mengorbankan nyawanya untuk mencari dia. Orang yang keberadaannya hilang dari permukaan lantaran terkucilkan.
Kedua orang tua dia dibunuh di atas kapal pesiar bersama sejumlah pendukungnya. Noah mencari dia untuk bertukar. Sebagai ganti informasi yang ia berikan, Ilina harus memberinya perlindungan sementara.
Sampai Noah berhasil membentuk kekuatan sendiri.
Tentu saja Noah tahu itu bodoh. Mereka tak punya hubungan sama sekali dan bahkan belum pernah bertemu sedetik saja. Tapi 'barang' yang bisa Noah tukarkan sekarang hanyalah informasi mengenai kematian orang tua Ilina.
Mau tak mau ia harus memaksa agar pertukaran terjadi.
"Lia, namamu tadi?" Noah berusaha terus waspada sebab perempuan ini terlihat sangat dingin dan tidak berperasaan.
Orang seperti dia bisa membunuh tanpa berkedip.
"Beritahu Nonamu aku membawa informasi yang dia cari."
"Apa yang membuatmu berpikir Nona mencari itu?"
"Mahesa." Noah bertaruh pada nama itu. "Dia yang memberitahuku Nonamu berada di sini."
...*...
Senior Mahesa?
Nama itu lebih mengejutkan daripada berita dia mengetahui pelaku pembunuhan orang tuanya.
Satu-satunya orang yang bisa Ilina sebut 'guru' sekaligus pria yang ia cintai namun selamanya tak akan tergapai. Apa hubungan Noah dan Mahesa?
Dan ....
"Aku akan memberitahu Nona." Ilina meninggalkannya begitu saja untuk masuk ke kamar.
Pintu kamarnya dikunci baik-baik. Tak menurunkan penjagaan meski cukup yakin dia tidak punya niat lain.
Ilina berdiri di dekat jendela dan Harja muncul tak lama setelah itu.
"Apa hubungan pria itu dengan Senior?"
"Saya akan mencarinya, Nona."
"Apa tidak ada pesan yang ditinggalkan Senior?"
"Tidak ada, Nona."
"Pergilah."
Tidak ada pesan tapi dia mengirim orang. Memang tipikal Mahesa, namun masih mencurigakan.
Apa hubungannya Ilina dengan konflik anak haram keluarga Palmer? Jika itu Mahesa, apa dia bermaksud bilang 'bantu Noah' pada Ilina?
Untuk apa?
Informasi yang dia bawa tidak ada harganya. Kematian Ayah dan Ibu pada dasarnya terjadi karena perebutan kuasa. Bagi Ilina, semua orang yang sekarang menikmati kekuasaan itu adalah pelakunya.
Jadi kalau dia datang cuma untuk mengatakan satu nama, itu tidak berguna.
Lagipula, apa jaminan informasi yang dia bawa itu berharga? Ada harganya cuma karena nama Mahesa di sana. Tapi tetap tidak ada harganya bagi Ilina sendiri.
Ilina tidak suka membantu orang, tapi kalau Mahesa benar-benar terlibat, maka ada maksud darinya.
"Tunggulah beberapa waktu." Ia kembali, menemukan pria itu sungguhan tidak bergerak dari posisinya lagi. "Lokasi Nona jauh dari tempat ini. Butuh waktu menyampaikan informasi."
Itu benar, karena lokasi tempat ini jauh,
Harja butuh waktu untuk pergi mengambil informasi dari pusat yang terjangkau oleh jaringan. Intelejen mereka yang akan memastikan segalanya.
...*...
Selama menunggu itu, Ilina duduk di sudut lain, mengawasi Noah yang sekarang sudah tidak berbaring. Dia kesakitan tapi setelah nyaris mati sekali lagi, instingnya mungkin melarang dia bersantai sampai ada kepastian.
Ilina pun tak lagi memberinya makan ataupun air. Sama seperti dirinya yang juga tak pergi mengambil air atau makanan.
Ia duduk, membaca buku catatannya dalam hening sampai tengah malam datang.
Sekali lagi Ilina masuk ke dalam kamar, menemui Harja yang baru kembali dari perjalanan jauh.
"Bagaimana?"
"Andreas Noah masuk ke dunia hiburan dengan bantuan Mahesa Mahardika, Nona."
Ilina langsung berbalik pergi karena cuma itu yang penting.
"Nona akan membantumu." Ilina duduk di tempatnya lagi. "Tapi Nona tidak ingin menemuimu."
".... Apa yang dia katakan?"
"Apa yang kamu butuhkan?"
Lagi-lagi hening. Noah sangat berhati-hati hingga setiap kali akan bersuara dia selalu memikirkannya. ".... Ambil alih keluarga Palmer."
Ilina tidak menduga itu yang dia inginkan. "Bukan membantumu mengambil alih?"
"Aku tidak butuh sesuatu dari keluarga menjijikan itu."
"Maka apa yang Nonaku butuhkan dari keluarga menjijikanmu?"
"Pewaris keluarga Palmer adalah pembunuh orang tuanya."
Jadi konflik itu melibatkan orang luar juga ternyata? Ilina tidak terkejut. Uang dan kekuasaan memang seperti itu.
"Aku mengerti. Tapi," Ilina menatap pria itu meski pandangannya buram, "mengambil alih berarti memberikan seluruh kekayaan keluarga itu pada Nonaku, benar?"
"Ya."
"Kenapa kamu tidak melakukannya sendiri? Hancurkan saja daripada memberikan pada seseorang."
"...."
Dia tidak bisa melakukannya, kah? Koneksi yang dia punya tidak begitu banyak.
Sepertinya dia cukup hebat, tapi seseorang tidak dapat menerjang dunia hanya dengan kemampuan individual seperti itu.
"Tidurlah." Ilina bangkit dan mengambil buku catatannya. "Aku akan menyampaikan pada Nonaku secara langsung."
...*...
Ilina meninggalkan rumah itu dan mengunci pintunya secara terang-terangan. Sedikitpun Noah tidak bicara, cukup paham bahwa jika dia yang butuh maka dia harus menuruti prosedurnya.
Ini tengah malam, tentu saja seluruhnya gelap. Ilina berjalan dengan tenang, terbantu dengan sedikit cahaya bulan dari langit mereka. Orang dengan mata buram yang hidup bertahun-tahun dengan mata itu tidak akan kesulitan dengan sedikit masalah seperti ini.
Ilina terus berjalan sampai seseorang mendekatinya dalam kegelapan yang ia tahu itu pelayannya, Ayana.
"Nona."
"Pria itu memintaku mengambil alih keluarga Palmer. Senior Mahesa mendukungnya. Bagaimana menurutmu?"
"Jika mengambil alih keluarga sebesar itu, Nona akan terekspose. Bagaimana jika Nona memberikan dukungan lalu menyuruhnya segera pergi?"
Itu keputusan yang bagus. Lagipula tidak ada untungnya bagi Ilina, kecuali secara materi, ia mengambil alih keluarga sebesar Palmer.
Ilina sudah memutuskan ini adalah hidupnya.
Tapi keberadaan Mahesa di belakang pria itu sulit Ilina abaikan.
Jika ditanya mengambil alih keluarga itu mudah atau sulit, jawabannya adalah tergantung. Tergantung cara, tergantung lawan, tergantung keadaan.
Ilina tidak akan berkata itu mudah, tidak akan berkata itu sulit.
Karena mudah dan sulit sudah ia hapus dalam dirinya sejak dulu.
Apa yang harus ia lakukan?
Ilina sudah hidup bersembunyi sepanjang waktu. Sejak sebelum ia lahir ia sudah berada di desa ini. Meninggalkan ketenangan yang ia ciptakan hanya untuk sebuah keputusan tak penting, apa itu benar-benar layak dilakukan?
"Aku akan membantunya." Ilina memeluk selendang di tubuhnya rapat-rapat. "Lagipula aku harus bertanya pada Senior mengapa aku harus melakukan itu. Orang itu juga sudah tahu persembunyianku. Aku perlu mengawasinya."
"Nona akan pergi sendiri?"
"Ya. Pergilah duluan dan siapkan semuanya."
"Baik, Nona."
Meski mereka tidak terlalu senang dengan keputusan itu, mereka percaya pada kemampuan Ilina.
Tidak ada yang tidak bisa Ilina lakukan.
Ia membuat dirinya sempurna dan itu sesuatu yang harus.
Menghancurkan satu keluarga, yang kebetulan punya masalah dengannya, itu hanya perkara ia berkedip setelah memberi matanya tetesan obat.
Anggap saja ia sedang bersenang-senang.
...*...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments