2. Pria Pendiam

Dia terluka, tapi vitalnya tidak terkena. Hanya ada beberapa bagian tubuh yang harus berlubang oleh lesatan peluru, tapi sejauh yang Ilina lihat, dia baik-baik saja.

Banyak pertanyaan bersarang di kepalanya. Kenapa dari semua tempat dia tersesat di desa ini? Kenapa dari semua orang, anak haram Palmer yang mau dibunuh yang tersesat di sini? Kenapa dari semua orang, dia tergeletak di sekitaran tempat Ilina? Kenapa dari semua kesempatan, dia baru melarikan diri dan muncul sekarang?

Tapi Ilina menyimpan itu baik-baik. Menyuruh semua orangnya pergi seolah tidak terjadi apa pun, dan ia duduk menunggui pria itu sadar.

Cukup lama sebenarnya ia menunggu. Nyaris tiga jam lewat sampai Ilina mengambil buku catatannya untuk menulis.

Sebut saja itu diary, walau apa yang tertulis di atasnya bukanlah curhatan hati yang puitis. Ilina terbiasa menulis hal-hal yang ia lakukan di kehidupan sehari-hari. Apalagi hari ini ia bertemu orang asing yang identitasnya lumayan berbahaya.

Di tengah aktivitas menulis serentetan kata acak mengenai Andreas Noah, tiba-tiba terdengar suara erangan halus dari pria itu. Ilina melirik. Melepaskan kacamata minusnya hingga wajah pria itu kini nampak samar.

Kondisi terbaik Ilina menghadapi seseorang adalah saat matanya buram. Itu membuat pendengarannya jadi lebih sensitif untuk mengenali suara.

"Kamu baik-baik saja?" tanyanya, memancing suara pria itu keluar.

Suara Ilina membuat dia segera membuka mata. Sejenak terlihat mengumpulkan kesadaran sebelum dia kembali mengerang. "Ini ... di mana?"

Suaranya tidak terdengar berbohong. Dia kebingungan.

"Rumahku." Ilina beranjak. Agak mendekat untuk memperlihatkan wajahnya.

Meski buram, karena jaraknya berada dalam jangkauan dua meter, Ilina bisa melihat dia agak berkedip cepat. Reaksi pertama melihat wajah Ilina tidak terlalu mencurigakan.

Dia tidak mengenal Ilina, kemungkinan besar.

"Kamu bisa bicara?"

Dia diam saja. Kini balik memerhatikan Ilina.

"Aku tidak tahu bagaimana kondisimu, tapi aku harus bertanya untuk memastikan. Kamu baik-baik saja?"

".... Ya." Dia menutup matanya lagi.

Lukanya menyakitkan, kah? Ada obat yang bisa menghilangkan rasa sakit pria ini di kotak persediaan namun Ilina tidak memiliki banyak alasan untuk memberikan dia terlalu banyak.

Cukup untuk dia bisa hidup.

Karena belum tentu setelahnya dia hidup, jika Ilina tahu niatnya.

"Siapa namamu?"

Pria itu kembali membuka mata. ".... Noah."

"Aku Lia." Ilina hanya mengarang nama dari tiga huruf namanya. "Aku melihatmu tergeletak dan membantumu. Tapi kurasa aku setidaknya perlu tahu sedikit mengenai lukamu."

"...."

"Aku mengerti." Dia tidak mau mengatakannya. Berarti dia waspada. "Kalau begitu istirahatlah. Aku tidak punya obat yang cukup, jadi lebih baik beristirahat."

Meninggalkan dia sendirian, kini Ilina setidaknya sudah tahu dua hal.

Dia tidak mengenal Ilina, dan dia tidak bisa bergerak banyak. Maka baik-baik saja meninggalkan dia sendirian untuk sebentar, karena bahkan jika mau bergerak, dia akan kesulitan.

...*...

Pria yang pendiam.

Pagi-pagi Ilina sengaja keluar terlambat, tapi seujung kuku pun dia tak bergerak.

Ilina masuk ke dapur rumah untuk mengambilkan air hangat, lalu kembali ketika Noah sudah duduk dari posisi berbaringnya tadi.

Dia menerima air pemberian Ilina tanpa sedikitpun bertanya. Dia bahkan meminumnya tanpa sedikitpun gerakan sedang curiga.

Keterdiaman yang menurut Ilina terlalu hening.

Orang yang pendiam itu berbahaya. Karena perasaannya hanya bisa ditebak dari ekspresi wajah, berbeda dari mereka yang cerewet dan banyak suara.

Haruskah ia pancing dia lagi?

Tidak. Ayo diam dulu sebagaimana dia diam.

Ilina sangat terbiasa bersabar dan mengamati segalanya dalam keheningan.

...*...

Episodes
1 1. Pria Tampan Yang Melarikan Diri
2 2. Pria Pendiam
3 3. Saling Mewaspadai
4 4. Berpura-Pura Jadi Pelayan
5 5. Mengambil Alih Keluarga Palmer
6 6. Perempuan Batu
7 7. Ini Karena Mahesa
8 8. Kemisteriusan Ilina
9 9. Belanja Bersama
10 10. Kamu Tertarik
11 11. Rayuan Tersirat
12 12. Nona Tak Kenal Takut
13 13. Alat Pemberian Semesta
14 14. Perasaannya Saja, Kah?
15 15. Logika yang Kejam
16 16. Kamu Tidak Penting
17 17. Hidup Dalam Kepalsuan
18 18. Aku Kesal
19 19. Penolakan Keras
20 20. Hanya Akting
21 21. Aku Mulai Serakah
22 22. Menyebalkan tapi Menggemaskan
23 23. Gadis Yang Tajam
24 24. Menjinakkan
25 25. Aku Bukan Gadis Itu
26 26. Tiga Adalah Batas
27 27. Baru Akan Memutuskan Hari Ini
28 28. Jangan Terlalu Bersuara
29 29. Aku Merindukanmu
30 30. Lihat Aku Juga
31 31. Noah Berbohong
32 32. Aku Membenci Segala Hal Tentangmu
33 33. Jangan Salahkan Ilina
34 34. Berlindung Di Punggungmu
35 35. Peraturan Mutlak
36 36. Kesimpulan Xavier
37 37. Kamu Menggemaskan
38 38. Boleh Aku Merayu?
39 39. Pesan Pribadi
40 40. Xavier Palmer
41 41. Kenangan Tentang Ibu
42 42. Supposed to be Mine
43 43. Pesan Terakhir
44 44. Mungkin Dia Suka Bunga
45 45. Bahasa Bunga
46 46. Ciuman Mematikan
47 47. Beri Aku Mawar
48 48. Aku Bersalah
49 49. Kamu Tergoda?
50 50. Tidak Dapat Mengerti
51 51. Keheningan Malam
52 52. Aku Mencintaimu
53 53. Malam yang Indah
54 54. Kesombongan
55 55. Sampaikan Salamku
56 56. Ini Bukan Dendam
57 57. Kembali Ke Desa
58 58. Kamu Ingin Mati?
59 59. Obsesi
60 60. Tersenyum
61 My Handsome CEO : I Love You, Pak
Episodes

Updated 61 Episodes

1
1. Pria Tampan Yang Melarikan Diri
2
2. Pria Pendiam
3
3. Saling Mewaspadai
4
4. Berpura-Pura Jadi Pelayan
5
5. Mengambil Alih Keluarga Palmer
6
6. Perempuan Batu
7
7. Ini Karena Mahesa
8
8. Kemisteriusan Ilina
9
9. Belanja Bersama
10
10. Kamu Tertarik
11
11. Rayuan Tersirat
12
12. Nona Tak Kenal Takut
13
13. Alat Pemberian Semesta
14
14. Perasaannya Saja, Kah?
15
15. Logika yang Kejam
16
16. Kamu Tidak Penting
17
17. Hidup Dalam Kepalsuan
18
18. Aku Kesal
19
19. Penolakan Keras
20
20. Hanya Akting
21
21. Aku Mulai Serakah
22
22. Menyebalkan tapi Menggemaskan
23
23. Gadis Yang Tajam
24
24. Menjinakkan
25
25. Aku Bukan Gadis Itu
26
26. Tiga Adalah Batas
27
27. Baru Akan Memutuskan Hari Ini
28
28. Jangan Terlalu Bersuara
29
29. Aku Merindukanmu
30
30. Lihat Aku Juga
31
31. Noah Berbohong
32
32. Aku Membenci Segala Hal Tentangmu
33
33. Jangan Salahkan Ilina
34
34. Berlindung Di Punggungmu
35
35. Peraturan Mutlak
36
36. Kesimpulan Xavier
37
37. Kamu Menggemaskan
38
38. Boleh Aku Merayu?
39
39. Pesan Pribadi
40
40. Xavier Palmer
41
41. Kenangan Tentang Ibu
42
42. Supposed to be Mine
43
43. Pesan Terakhir
44
44. Mungkin Dia Suka Bunga
45
45. Bahasa Bunga
46
46. Ciuman Mematikan
47
47. Beri Aku Mawar
48
48. Aku Bersalah
49
49. Kamu Tergoda?
50
50. Tidak Dapat Mengerti
51
51. Keheningan Malam
52
52. Aku Mencintaimu
53
53. Malam yang Indah
54
54. Kesombongan
55
55. Sampaikan Salamku
56
56. Ini Bukan Dendam
57
57. Kembali Ke Desa
58
58. Kamu Ingin Mati?
59
59. Obsesi
60
60. Tersenyum
61
My Handsome CEO : I Love You, Pak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!