3. Saling Mewaspadai

"Pasar di sini lokasinya cukup jauh." Ia hanya perlu memberi sedikit informasi. "Aku tidak bisa membeli banyak hal untukmu sekarang. Di dalam hanya ada rebusan jagung dan ubi. Kamu ingin?"

Bohong, sebenarnya. Pasar memang jauh, namun makanan ada. Ilina hanya mau memperlihatkan kesan bahwa ia hanya perempuan polos dari desa yang terlampau polos sampai menolong pria tertembak tanpa sedikitpun bertanya siapa dia.

Untuk sesaat dia menatap Ilina, lagi-lagi dengan sorot misterius. Meski kemudian dia mengangguk samar, hingga Ilina masuk, menyalakan api untuk memasak ubi dan jagung.

Ada satu pelayan di kediaman Ilina ini, tapi ia menyuruh wanita itu pergi sejenak karena jelas tidak wajar seorang gadis muda memiliki pelayan.

Ketika samar-samar Ilina mendengar langkah, ia diam menjaga api yang baru saja menyala. Pura-pura tidak tahu jika Noah berdiri di pintu dapur, nampaknya mengobservasi ruangan.

Beberapa saat baru ia menoleh, pura-pura kaget. "Ada apa?"

".... Aku butuh air."

Nada suara tanpa permintaan tolong tapi juga canggung karena tak ingin terkesan memerintah.

Pria yang tahu cara bersikap.

Mencurigakan.

"Duduklah di sana." Ilina beranjak sekaligus menunjuk kursi makan tua miliknya. "Biar aku ambilkan."

Ilina tahu dia terus memandangnya. Pelan-pelan diambil air dari dalam ember sedang, dituangkan ke gelas lalu diberikan pada pria itu.

"Air apa ini?" Tak disangka dia bertanya begitu.

Tentu saja Ilina agak terkejut. "Air minum?" Apa dia mengira itu air racun?

"Maksudku ...." Dia menatap ke ember tempat air itu diambil. "Tidak. Lupakan."

Ah, Ilina lupa dia orang kota. Tentu saja mereka tidak terbiasa minum air dari dalam ember yang mereka tahu fungsinya untuk menampung air non-konsumsi.

Ilina memilih tidak melanjutkan, kembali ke dekat api seolah ia serius memasak. Bagian ini bisa ditinggalkan, tapi ia mau pria itu melihatnya dan menorehkan kesan 'dia benar-benar gadis desa' karena tidak keberatan berada di dekat tungku api.

"Kamu yang menyelamatkanku?"

"Ya." Ilina menambahkan kayu bakar di bawah panci besar yang bagian luarnya telah menghitam itu. "Kamu tergeletak di depan rumahku malam-malam."

"Kota apa ini?"

".... Aku tidak tahu."

"Apa maksudmu?"

"Aku lahir dan besar di tempat ini. Kakiku belum pernah menginjak tanah yang disebut kota." Itu jujur, meski bohong soal ia tidak tahu. "Ayah Ibuku tidak membiarkan aku keluar."

"...."

Dia benar-benar sulit ditebak. Tadi bertanya, sekarang diam. Meski tidak suka pada orang yang banyak bicara, Ilina berharap dia banyak bicara agar bisa mudah ditebak.

"Apa harus kupanggil seseorang yang lebih tahu?"

"Tidak." Dia langsung menjawab. Berarti tidak ingin sampai orang lain tahu tentangnya. "Tidak perlu. Aku baik-baik saja."

"Baiklah."

*

Gadis ini ... pasti berpikir Noah bodoh.

Tidak peduli seberapa natural dia terlihat, jika celah yang dia tunjukkan memang sudah ketahuan, semua aktingnya sia-sia.

Gadis desa tidak punya postur tubuh setegak itu. Posisi tulang punggungnya benar-benar sempurna. Meski memakai baju yang nampak sudah usang dicuci berkali-kali, dia malah membuat pakaian itu terlihat indah dan khas.

Matanya sempat terlihat juling. Dari kacamata yang tergeletak di atas meja kemarin malam, Noah menebak dia punya gangguan penglihatan yamg cukup parah.

Orang dengan mata buruk bergerak alami mengurusi pekerjaan yang membutuhkan mata.

Tapi kalau memang dugaan Noah benar, maka siapa dia? Kenapa dia bertingkah seolah dia orang bodoh di depan Noah?

Saat ini nyawa Noah tidak ada harganya sama sekali. Jika dia orang yang kebetulan mau memanfaatkan Noah pun sebenarnya dia akan rugi.

Sulit untuk memastikan. Dia sangat berhati-hati. Mungkin orang paling waspada yang pernah Noah lihat selain dirinya sendiri.

Kemisteriusan adalah pintu lain kematian.

Bagi Noah, setidaknya hal itu berlaku.

*

Episodes
1 1. Pria Tampan Yang Melarikan Diri
2 2. Pria Pendiam
3 3. Saling Mewaspadai
4 4. Berpura-Pura Jadi Pelayan
5 5. Mengambil Alih Keluarga Palmer
6 6. Perempuan Batu
7 7. Ini Karena Mahesa
8 8. Kemisteriusan Ilina
9 9. Belanja Bersama
10 10. Kamu Tertarik
11 11. Rayuan Tersirat
12 12. Nona Tak Kenal Takut
13 13. Alat Pemberian Semesta
14 14. Perasaannya Saja, Kah?
15 15. Logika yang Kejam
16 16. Kamu Tidak Penting
17 17. Hidup Dalam Kepalsuan
18 18. Aku Kesal
19 19. Penolakan Keras
20 20. Hanya Akting
21 21. Aku Mulai Serakah
22 22. Menyebalkan tapi Menggemaskan
23 23. Gadis Yang Tajam
24 24. Menjinakkan
25 25. Aku Bukan Gadis Itu
26 26. Tiga Adalah Batas
27 27. Baru Akan Memutuskan Hari Ini
28 28. Jangan Terlalu Bersuara
29 29. Aku Merindukanmu
30 30. Lihat Aku Juga
31 31. Noah Berbohong
32 32. Aku Membenci Segala Hal Tentangmu
33 33. Jangan Salahkan Ilina
34 34. Berlindung Di Punggungmu
35 35. Peraturan Mutlak
36 36. Kesimpulan Xavier
37 37. Kamu Menggemaskan
38 38. Boleh Aku Merayu?
39 39. Pesan Pribadi
40 40. Xavier Palmer
41 41. Kenangan Tentang Ibu
42 42. Supposed to be Mine
43 43. Pesan Terakhir
44 44. Mungkin Dia Suka Bunga
45 45. Bahasa Bunga
46 46. Ciuman Mematikan
47 47. Beri Aku Mawar
48 48. Aku Bersalah
49 49. Kamu Tergoda?
50 50. Tidak Dapat Mengerti
51 51. Keheningan Malam
52 52. Aku Mencintaimu
53 53. Malam yang Indah
54 54. Kesombongan
55 55. Sampaikan Salamku
56 56. Ini Bukan Dendam
57 57. Kembali Ke Desa
58 58. Kamu Ingin Mati?
59 59. Obsesi
60 60. Tersenyum
61 My Handsome CEO : I Love You, Pak
Episodes

Updated 61 Episodes

1
1. Pria Tampan Yang Melarikan Diri
2
2. Pria Pendiam
3
3. Saling Mewaspadai
4
4. Berpura-Pura Jadi Pelayan
5
5. Mengambil Alih Keluarga Palmer
6
6. Perempuan Batu
7
7. Ini Karena Mahesa
8
8. Kemisteriusan Ilina
9
9. Belanja Bersama
10
10. Kamu Tertarik
11
11. Rayuan Tersirat
12
12. Nona Tak Kenal Takut
13
13. Alat Pemberian Semesta
14
14. Perasaannya Saja, Kah?
15
15. Logika yang Kejam
16
16. Kamu Tidak Penting
17
17. Hidup Dalam Kepalsuan
18
18. Aku Kesal
19
19. Penolakan Keras
20
20. Hanya Akting
21
21. Aku Mulai Serakah
22
22. Menyebalkan tapi Menggemaskan
23
23. Gadis Yang Tajam
24
24. Menjinakkan
25
25. Aku Bukan Gadis Itu
26
26. Tiga Adalah Batas
27
27. Baru Akan Memutuskan Hari Ini
28
28. Jangan Terlalu Bersuara
29
29. Aku Merindukanmu
30
30. Lihat Aku Juga
31
31. Noah Berbohong
32
32. Aku Membenci Segala Hal Tentangmu
33
33. Jangan Salahkan Ilina
34
34. Berlindung Di Punggungmu
35
35. Peraturan Mutlak
36
36. Kesimpulan Xavier
37
37. Kamu Menggemaskan
38
38. Boleh Aku Merayu?
39
39. Pesan Pribadi
40
40. Xavier Palmer
41
41. Kenangan Tentang Ibu
42
42. Supposed to be Mine
43
43. Pesan Terakhir
44
44. Mungkin Dia Suka Bunga
45
45. Bahasa Bunga
46
46. Ciuman Mematikan
47
47. Beri Aku Mawar
48
48. Aku Bersalah
49
49. Kamu Tergoda?
50
50. Tidak Dapat Mengerti
51
51. Keheningan Malam
52
52. Aku Mencintaimu
53
53. Malam yang Indah
54
54. Kesombongan
55
55. Sampaikan Salamku
56
56. Ini Bukan Dendam
57
57. Kembali Ke Desa
58
58. Kamu Ingin Mati?
59
59. Obsesi
60
60. Tersenyum
61
My Handsome CEO : I Love You, Pak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!