My Girlfriend Is Vampire

My Girlfriend Is Vampire

Pertemuan

Malam begitu sunyi dan sepi. Tanpa bulan tanpa bintang. Langit malam tertutupi awan dan menyembunyikan sinar bulan di balik gulungan awan hitam yang pekat. Dan di tengah derasnya hujan yang turun, terlihat seorang gadis berlari tunggang langgang seperti di kejar sesuatu.

Gadis itu terus berlari dengan sekuat tenaga yang dia miliki sambil sesekali menengok kebelakang, dan sesuatu masih mengenarnya. Namun naas, gadis itu malah memasuki sebuah gang sempit dan buntu.

"Mau lari kemana lagi kau, Betina? Malam ini kau akan menjadi santapanku dan penghilang rasa dahagaku!" ucap sosok itu yang berjenis kelamin laki-laki.

Gadis itu terus bergerak mundur dengan raut wajah menunjukkan jika dia sedang ketakutan. "Santai, Sayang. Aku tidak Akan membuatmu kesakitan." Ucap sosok itu menunjukkan taringnya dengan senyum tajamnya.

Dan gadis itu rasanya tidak ingin mempercayai dengan apa yang telah di lihat oleh mata kepalanya, tapi apa yang dia lihat dan sosok yang berdiri dihadapannya begitu nyata.

"Ka-kau seorang, Vampire?" lirihnya tak percaya.

Gadis itu terus bergerak mundur saat melihat mahluk penghisap darah itu berjalan semakin mendekat kearahnya. Di ingin sekali berlari tapi kedua kalinya terasa lemas. "Tolong jangan membunuhku. Aku mohon, aku masih ingin hidup." Seru gadis itu memohon.

"Jangan memohon padaku, Manusia!! Karena aku tidak akan melepaskanmu ... makananku yang berharga!" ucap vampir itu dan langsung menerkam mangsanya.

Taringnya yang panjang nan tajam menyentuh permukaan leher gadis itu. Dingin nan tajam perlahan menusuk ke dalam kulitnya dan mengoyak lehernya, membuat kedua mata gadis itu membelalak sempurna dengan kedua tangan terkepal kuat.

Dia ingin sekali berteriak tapi suaranya tidak mau keluar dan tertahan ditenggorokkannya. Tidak ada lagi tenaga yang tersisa, kedua tangannya yang semula terkepal perlahan terbuka dan terkulai di tanah.

CRASS!!!

Hening sesaat ... dan saking heningnya bahkan suara binatang malam pun tak terdengar sama sekali. Hingga kemunculan lima sosok misterius di sana. Kelimanya berdiri di depan jasad gadis malang itu yang telah terkulai di tanah dalam keadaan tak bernyawa.

"Yakk! Panda Jelek, itu mangsaku kenapa malah kau sikat juga?"

Sosok laki-laki yang dipanggil 'Panda Jelek' itu mengangkat bahu acuh. "Salah sendiri kau terlalu lamban jadi orang. Lagi pula siapa cepat maka dia yang dapat. Dan akulah pemenangnya, soo ... terima saja kekalahanmu itu. Oke!"

Mengabaikan kedua rekannya yang sedang sibuk berdebat. Lucas, sang pemimpin para hunter segera melangkahkan kedua kalinya dan melenggang pergi dari sana di susul dua orang lainnya. Sadar jika dirinya telah ditinggalkan. Buru-buru mereka berdua mengejar ketiga seniornya yang sudah pergi mendahului mereka.

"Yakk ... tunggu kami!"

-

-

CLUB MALAM!

Apa yang kalian pikirkan dengan yang namanya club malam? Club malam tentu saja identik dengan kehidupan malam. Kehidupan yang terkenal kejam dan menyesatkan. Berbagai kesenangan dan kepuasan duniawi dapat di temui dengan mudahnya di sana.

Di tengah dentuman keras musik yang dimainkan oleh seorang DJ dan cahaya remang-remang. Sekelompok anak muda terlihat memasuki salah satu club malam yang cukup terkenal yang terletak di jantung kota Vancouver.

Dan tentu saja bukan tanpa tujuan kedatangan mereka. Bukan untuk bersenang-senang ataupun hanya sekedar mencuci mata saja. Ada yang mereka cari.

Namun bukan sebuah kepuasan duniawi, melainkan sekelompok mahluk penghisap darah yang keberadaannya cukup meremasahkan. Dan club malam tersebut adalah salah satu sarang mereka yang cukup terkenal.

Dan kedatangan mereka di sana langsung di sambut oleh sebuh pemandangan yang mampu membangkitkan birahi siapa pun yang melihatnya. Puluhan wanita bertubuh molek dan berpakaian sexy terlihat berjalan mondar-mandir untuk menjajahkan diri pada para hidung belang untuk bisa mendapatkan pundi-pundi dolar yang tak sedikit jumlahnya.

"Wow, amazing. Lihatlah, Ge. Betapa menggodanya wanita-wanita di sini." Seru Tao tanpa berkedip sedikit pun. Kedua matanya tak lepas sedikit pun dari para wanita yang terus berjalan mondar-mandir didepannya.

"Kau benar sekali, Panda. Dan bagaimana jika sebaiknya sekarang kita turun kemudian bergabung bersama mereka di bawah sana?" sahut Kai menimpali dan begitu bersemangat.

"Aku rasa itu bukan ide yang buruk." Jawab Tao dengan gembira.

Tapi langkah keduanya harus terhenti karna rangkulan pada bahunya. "Dan kalian tidak akan kemana-mana tanpa diriku." Ucap orang itu yang pastinya adalah Carl Wu.

Di saat ketiga rekannya terbius dengan kecantikan paras dan kemolekan tubuh para wanita pribumi, hal berbeda justru ditunjukkan oleh Lucas. Dia mengabaikan mereka yang sedang sibuk berburu kenikmatan. Lucas memilih pergi ke konter bar dan duduk dengan nyaman di sana.

"Lu, kenapa kau tidak ikut dan gabung bersama mereka?" tegur seorang wanita yang entah dari mana datangnya tiba-tiba saja sudah ada disamping Lucas.

Dengan enggan Lucas menoleh dan menatap datar wanita yang duduk disampingnya. Dan melihat kedatangan wanita itu membuat mood Lucas drop seketika. Wanita itu merupakan rekan satu tim Lucas dan merupakan satu-satunya wanita dalam timnya.

Sikap dingin Lucas padanya tentu bukan tanpa alasan. Wanita itu sebenarnya adalah mantan kekasih Lucas. Dua tahun yang lalu Lucas memutuskannya karena wanita itu ketahuan berselingkuh dengan teman satu kampus Lucas.

"Malas." Jawab Lucas dingin dan acuh tak acuh.

"Aku sudah menduganya. Kalau begitu aku akan menemanimu di sini karena pasti sangat tidak nyaman jika hanya sendiri saja." ucap wanita itu namun tak ada respon dari Lucas. Laki-laki itu diam 1000 bahasa dan menyibukkan diri dengan wine ditangannya.

Tiba-tiba wanita itu terdiam. Lalu dia menggulirkan pandangannya pada Lucas. "Lu, apa kita tidak bisa kembali lagi seperti dulu dan memulai semuanya dari awal?"

"Apa maksudmu?" Lucas memicingkan matanya dan menatap wanita itu seperti biasa, dingin.

"Lu, jika aku boleh jujur, sebenarnya aku masih sangat mencintaimu bahkan sampai detik ini. Aku akui, aku memang pernah membuat sebuah kesalahan yang fatal. Aku bersikap bodoh dengan menduakanmu dengan menghianati kesetiaanmu. Dan aku sangat menyesal, berikan kesempatan kedua untukku. Aku berjanji tidak akan mengulang kesalahan yang sama dengan menghianatimu dan menduakan cintamu."

"Sudah basa-basinya?" sinis Lucas seraya menatap tajam wanita disampingnya. Tatapannya begitu menusuk. "Jika sudah, pergilah dari sini. Aku sudah muak padamu!! Dan sebaiknya jangan pernah menyimpan harapan apapun padaku karena aku tidak akan pernah kembali padamu! Pergilah, aku tidak ingin melihat wajahmu disini."

Wanita itu mengepalkan tangannya. Dengan perasaan sedih dan marah. Karina beranjak dan pergi begitu saja meninggalkan Lucas sendiri di sana.

"Berikan aku satu gelas lagi." Pintanya pada seorang bar tender

Dan tak berselang lama setelah kepergian Karina. Terlihat seorang wanita berkebangsaan Rusia datang menghampiri Lucas. Wanita itu kemudian menggerakkan jari-jarinya pada punggung Lucas dengan gerakkan sens*al yang terus merambat turun menuju dada bidang yang tersembunyi di balik kemeja hitam lengan terbuka yang dia pakai.

"Hai, tampan, sendirian saja. Boleh aku temani?" Alih-alih sebuah sambutan manis. Malah tatapan dingin super tajam yang dia dapatkan.

Wanita itu duduk di pangkuan Lucas dan mengalungkan kedua tangannya pada leher kekar itu. Mendekatkan wajahnya dengan perlahan pada leher Lucas lalu menjilatinya. Dan apa yang wanita itu lakukan membuat Lucas merasa jijik.

BRUGG....!!!!

Dengan kasar Lucas mendorong tubuh wanita itu hingga dia tersungkur di lantai. Terlihat wanita itu mengadu kesakitan namun tak Lucas hiraukan. "Enyah kau dari hadapanku wanita ******!" bentak Lucas penuh emosi.

"Apa-apaan kau ini? Apa kau tidak bisa bersikap lebih lembut pada wanita? Dia sedang mabuk, seharusnya kau bisa lebih mengerti dan memaklumi." Dan di saat bersamaan, seorang gadis berdarah Korea-America tiba-tiba saja muncul dan memarahi Lucas. Gadis itu kemudian membantu wanita mabuk itu untuk berdiri.

"Viona Jung, kau kah ini? Hahaha, aku sudah menduganya. Kau memang temanku yang paling baik."

"Diamlah. Nathasya, berhentilah berulah. Jika kau berani macam-macam lagi aku tidak akan segan-segan untuk meninggalkanmu di sini. Dan aku tidak peduli meskipun kau itu temanku sekali pun. Kau mengerti!" omel gadis bernama Viona Jung itu pada temannya yang merupakan seorang gadis Rusia.

Hawa dingin dapat Lucas rasakan menusuk sampai ke dalam pori-pori kulitnya ketika melihat tatapan dingin gadis itu saat melihatnya, hingga menimbulkan rasa penasaran yang begitu besar pada diri Lucas.

Dan pertemuan singkatnya itu tak bisa membuat Lucas mengenyahkan apalagi membuang gadis itu dari pikirannya. Bukan karena Lucas tertarik padanya atau karena kecantikannya yang luar biasa, namun karena Aura tak biasa yang terpancar dari tubuhnya. Dan ada beberapa pertanyaan yang bersarang di benak Lucas akan siapa gadis itu sebenarnya!...

.

.

BERSAMBUNG.

Terpopuler

Comments

Aini Chayankx Ahmad N

Aini Chayankx Ahmad N

emang ya kak lusica ok ni.suka namanya sama.ken, kai,Tao,viona, Jessica, Lucas

2022-12-30

0

Vina Pembriyani

Vina Pembriyani

semangat De berkarya 😍😍genre baru ni ya De🤗🤗🤗semangatttttt

2022-12-09

3

Sumawita

Sumawita

Karya baru dg cerita yg berbeda dari cerita lain nya,,, semangat ❤️❤️❤️❤️❤️

2022-12-08

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!