Setelah selesai makan malam bersama temannya, Serlin melanjutkan mengobrol bersama teman-temannya.
"Temen-temen planing kita selanjutnya apa nih?" tanya Serlin.
"Kalau aku sih, mau lanjut kuliah dong," sahut Edo.
"Pasti dong, semua orang juga mau lanjut kuliah, tapi nggak tau ya kalian mau kuliah di universitas mana," sahut Jesi ikut menimpali.
"Hm, kalau aku nganggur dulu kayaknya 1 tahun, soalnya mau bantu Ibu cari uang buat biaya kuliah. Tahu sendiri kan aku bukan keluarga orang berada," jawab Budi seraya menghela nafas pendek.
Budi merupakan anak yang pekerja keras, bertanggung jawab, dan juga sangat sayang kepada Ibunya. Sejak SMP ia sudah belajar mencari uang sendiri.
"Nggak usah bro, nanti kamu bakalan males kalau udah nganggur satu tahun. Mendingan kamu sama aku aja, biar aku biayai kuliahnya sekalian nanti bantu-bantu aku bikin tugas kuliah. Gampang deh, nanti aku atur sama bokap nyokap," ujar Andi.
Andi adalah anak orang kaya raya, dia anak bos dan selalu menghambur-hamburkan uang. Tapi walaupun begitu dia baik dan peduli pada teman-temannya.
"Gimana ya, aku nggak mau merepotkan orang lain Andi, aku mau kerja aja dulu, ngumpulin uang buat kuliah. Setidaknya dengan hasil keringat sendiri," ucap Budi bukannya sombong, tapi ia hanya ingin belajar mandiri.
"Kamu bener-bener laki-laki yang baik dan pekerja keras ya Bud," seloroh Arita menggoda temannya itu.
"Ah, kamu biasa aja Rit," kata Budi mengibaskan tangannya, tak terlalu menanggapi godaan temannya.
Waktu semakin larut, Serlin dan teman-temannya asik ngobrol dan bercanda bersama, namun tiba-tiba handphonenya berdering.
Ring ... ring ...ring
Serlin pun segera mengangkat karena ada telepon dari ibunya.
"Hallo ... Serlin, ayo pulang Nak. Ini udah malam, nggak enak diliat tetangga anak gadis pulang malam-malam," kata ibu Serlin.
"Baik Bu, Serlin akan segera pulang" sahut Serlin mengakhiri panggilan itu.
Mereka pun akhirnya pulang ke rumah masing-masing dan istirahat. Setelah sampai di rumah mereka melanjutkan percakapan mereka tadi di grup WhatsApp dan membahas tentang perkuliahan.
Keesokan harinya, mereka bertemu kembali di sekolah. Mengurus surat menyurat untuk ikut tes Perguruan Tinggi Negeri. Setelah selesai mendaftarkan diri ke Universitas yang mereka pilih masing-masing.
"Lin aku mau kita tetap bersama ya Universitasnya walaupun jurusannya beda, aku nggak mau pisah sama sahabat ku dari sejak kecil," ujar Arita pada Serlin.
"Aku juga begitu Rit, aku tuh nggak mau jauh-jauh dari kalian semua," sahut Serlin menjawab dengan senang hati.
"Aku juga sayang sama kalian berdua, kita sama-sama terus ya, tapi kok Arita gak sebutin nama aku ya?" sahut Jesi memprotes sahabatnya itu.
"Eh? Enggak, enggak, bukan maksud aku begitu kok. Aku juga nggak mau pisah sama kalian berdua," ucap Arita meralat ucapannya.
"Udah, jangan berantem sobatku, pokoknya kita sahabatan sampai kita tua ya," kata Serlin merangkul kedua sahabatnya lalu mereka berpelukan bertiga sambil tertawa.
Pagi berikutnya, mereka mengikuti tes di sebuah tempat yang tidak jauh dari Desa tempat mereka tinggal. Semua sudah memenuhi ruangan untuk ikut tes Perguruan tinggi, mereka pun sudah berpakaian sangat rapi, dan waktu ujian langsung dimulai.
"Ini membuat kepala ku sakit," keluh Andi pasrah dengan hasilnya nanti karena ia merasa kesulitan mengisi soal-soal tes tersebut.
Sementara itu Serlin, Arita dan Jesi terlihat tenang dan khusuk mengisi soal-soal tersebut
Waktu terus berjalan, terlihat Edo menggaruk-garuk kepalanya padahal kepalanya tidak gatal, itu karena ia begitu bingung untuk menjawab soal-soal tersebut. Tak lama alarm pun telah berbunyi pertanda 90 menit sudah berlalu.
"Rasanya tidak cukup untuk menyelesaikan soal itu," gumam Andi dalam hati.
Sementara itu pengawas ujian minta agar mengosongkan ruangan tersebut dan membolehkan mereka pulang.
"Arita, Jesi apakah kita bisa nggak kira-kira masuk perguruan itu?" tanya Serlin.
"Aku sih yakin banget, soalnya kan kita udah belajar, udah bimbingan juga, kan?" sahut Arita menjawab dengan lugas.
"Iya, aku juga yakin banget, kita pasti lulus ke Universitas itu," tukas Jesi ikut menimpali.
"Semangat Lin, semangat untuk kita semua," ujar Arita memberi semangat kepada kedua sahabatnya.
Beberapa hari kemudian, saat mereka di sekolah, tiba-tiba Jesi datang dengan tegopoh-gopoh.
"Arita! Serlin! Udah pada lihat pengumuman belum?" teriak Jesi begitu heboh.
"Belum," jawab Arita dan Serlin serempak.
"Aku udah liat, dan hasilnya kita semua lulus," kata Jesi semangat.
"Mana? Aku nggak percaya, sini coba aku lihat," kata Serlin tak percaya begitu saja.
Jesi segera membuka ponselnya dan membuka link pengumuman tersebut karena pengumumannya memang diadakan secara online.
"Tuh, kalian nggak percaya kalau kita lulus?" tukas Jesi menggebu-gebu.
"Alhamdulillah," ucap Serlin sambil sujud syukur
begitu pun juga dengan Arita karena mereka akhirnya berhasil masuk Perguruan Tinggi Negeri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Mommy QieS
sekuntum gift 🌹 dan vote mingguan untuk mu, Kak.
2023-02-13
2
EL Banjarii
Planning menggunakan front italic karena bahasa asing
2023-02-13
1
TK
koma atau titik sebelum tanda petik dialog tag di akhir kalimat
2022-12-13
2