"Hehe.. ouh kau ingin membuatkan aku sarapan saat diriku sampai dicafe begitu"
"Tidak, maksudku kakak akan tinggal bersamaku disini"
"Ha? Bagaimana kau?"
Sam pov
Aishh kenapa ini mulut lancang sekali sih..
"Aku.. Yah taulah kak, lihat kemarin kakak keluar ditengah malam sambil membawa koper apa itu kabur dari rumah?"
"Ouhh, i - iya aku kabur karna aku merasa amat jenuh dengan kebisingan mereka memaksaku untuk menikah"
Aku tau kak dari pembicaraanmu ini ada kebohongan maupun kejujuran yang kau ungkapkan kepadaku.
"Kau tenang saja aku tidak harus tinggal disini, aku masih bisa tinggal bersama dengan mbak Windy kok"
Huhh... Bagaimana ini, apa yang kuharus kulakukan agar dia selalu bersamaku, padahal kemarin aku sudah memberitahu mereka untuk mencarikan ku apartement yang berkamar dua.
Flashback >>
Aku menghubungi salah satu bawahan terpecayaku "Halo, bisakah sekarang cepat cari informasi apa yang sudah terjadi dengan wanitaku"
"...."
Sambil menunggu informasi tentangnya, aku mencoba mengerjakan beberapa file perusahaan milik ayah diluar negeri. Tetiba ia menelfon ku kembali "Ya.."
"...."
"Okay, kalau begitu cepat carikan aku apartement yang menyediakan two bedroom, kalau bisa fasilitas keamanan jalan tetap aman darinya. Yasudah kalau begitu akan kututup dulu telfonnya"
Hmm.. Semoga saja kita akan selalu bersama ya kak, karna bagaimana pun aku ingin tetap bersamamu.
Off Flashback >>
Ahhaa.. Aku tau apa yang harus aku lakukan hihihi...
"Okay kalau itu mau kakak, padahal aku sekarang begitu kesusahan mencari apartement murah lagi"
"Ha? Untuk apa kau pindah bukankah ini apartement yang sudah kau belikan"
"Apa maksud kakak, apa selama tadi kakak menganggap kalau ini adalah apartementku begitu?" tanyaku yang membuatnya menganggukkan kepala "Oh ya ampun kak, ini itu bukanlah apartementku akan tetapi melainkan apartement milik sepupuku yang dimana ia tidak sanggup membayar setengah dari harga apartement ini, jadi mangkanya aku lah yang menggantikannya dengan uang jajanku selama aku bekerja paruh waktu, melihat aku berkuliah, sambil kerja paruh waktu ditempat lama membuatku tak begitu teratur mengatur waktu istirahat" sebari meminum susu miliknya "Nah.. Dengan itulah kak, aku berpindah ditempat kakak apalagi taulah kak disitu gaji ku tidaklah cukup untuk uang transportasi, uang bahan bulanan, belum lagi bayar apartement begini sumpah kak sekarang rasanya kepalaku begitu ingin sekali pecah kak"
"Begitu sangat menyedihkan sekali hidupmu Sam, dibandingkan denganku. Yasudahlah kalau begitu aku akan hidup bersamamu jadi kita akan buat pembayaran selama diapartement nanti ini kita bagi menjadi dua"
"Hmm..." aku menganggukk dengan begitu antusias "Kau tau kak, makasih banget kakak telah membantuku selama ini. Jujur saja aku begitu sanga...t bahagia"
Kutak peduli ia mau berkata apa denganku, yang terpenting aku begitu sangat bahagia, dapat hidup bersama dengannya.
"Hmm, apa kau begitu sangat bahagia"
"Sangatt~ bahagia, apalagi kau telah menghilangkan rasa beban dibenakku kak"
Astaga apa diriku sedang bermimpi, kalau kakak sekarang mengelus rambutku arghh bahagia sekali rasanya.
"Sam, kenapa telingamu memerah"
Aishh kenapa telinga tidak bekerja sama sih, denganku kau merusak momenku saja deh. Kulepas saja pelukannya kupastikan wajahku juga memerah sekarang, tidak aku harus segera pergi darinya.
"Sam kau mau kemana"
"Aku ingin mandi kak! Sebentar lagi jam kuliahku akan masuk" ucapku
Sam End Pov
Setelah keduanya bersiap diri, Sam menawarkan diri untuk mengantarkan Olivia kecafe akan tetapi berulang kali ia menolak, namun dengan berusaha keras akhirnya Sam pun dapat membujuk Olivia untuk diantarkan olehnya. Outfit keduanya yaitu :
Selama diperjalanan keduanya begitu sangat menikmatinya.
"Kau berkuliah dimana Sam"
"DiUniversitas VK"
"Ha? bagaimana caranya kau dapat berkuliah yang begitu mahal itu Sam"
"Mudah kak, aku mendapatkan beasiswa disana yah maklumlah otak encer"
"Ih sombongnya"
Keduanya pun saling tertawa lepas, tanpa disadari kedua tanpa diduga ada beberapa klip an orang yang memotret keduanya.
"Humm Sam, boleh tanya parfum yang kau pakai ini apa?"
"Kenapa apa kakak menyukai parfumnya"
"Hmm, aku sangat menyukai aroma jeruk gini"
Tanpa Oliv sadari, Sam tersenyum penuh arti kepadanya.
"Berarti kakak sangat begitu menyukai buahnya dong"
"Tidak, karna menurutku buahnya terlalu asam bagiku. Kalau dibanding suruh makan aku lebih baik milih mencium aromanya saja"
"Hahaha... Baru kali ini aku melihat orang lebih menyukai makan dari pada mencium aromanya saja"
"Hehehe.. Sam, boleh tanya satu hal lagi nggak"
"Apa kak" suara melembut
"Apa kau punya kekasih"
"Ha? Memangnya kenapa kak"
"Tidak, aku tidak enak saja kalau pacarmu lihat gimana apalagi kau tau sendiri kau mengantarku, lalu kau sendiri menawarkan ku tinggal bersamamu apa dia tidak marah nantinya"
"BWAHAHAHA..." "Kak - kak, kau begitu sangat imut sekali sih.. Jujur saja aku tidak punya sama sekali kekasih ataupun hubungan dengan wanita manapun. Jadi kakak tenang saja" sebari mengelus tangan Olivia yang masih melingkar dipinggangnya
Tak terasa keduanya sampai didepan Cafe, Olivia pun turun dari motor.
"Yaudah sekarang kau cepatlah berangkat sebelum jam masukmu pelajaranmu akan dimulai"
"Tenang aja kak, dan ya informasi tentang apartement nanti kalau aku sudah ketemu. Nantinya aku akan memberitahumu kak"
"Hmm, aku juga akan mencari informasi dari bang Tomi, kalau begitu aku masuk dulu"
"Eh tunggu kak, di gigi kakak itu ada apa kok ada merah - merahnya sih, coba deh kakak ngaca sana"
Olivia pun merasa kepanikan langsung kearah kaca depan cafe, sebari menujukkan giginya demi mengecek ada atau tidaknya makanan yang tersisa.
"Nggak ada pun" sebari mengecek ulang giginya dikaca
"Ngapain kau ngaca sambil didepan kaca cafe kayak gitu, nggak malu apa noh ada pelanggan yang liatin elu"
Mbak Anna sambil menyeret Olivia masuk kedalam cafe, yang mana orang didepan kacapun memperhatikannya sambil terkekeh. Diwaktu bersamaan ia tak melihat Sam sama sekali, terus dia menatap mbak Anna dengan tampang sedih.
"Mbak~ jadi tadi tuh anak ARGHH... AWAS KAU SAM!!"
Sedangkan mbak Anna yang tidak tau menau hanya dapat terdiam menatap Olivia yang mereog sejadi - jadinya.
DiUniversitas VK, Sam pun turun dari motor sebari disambut oleh 6 kawan dekatnya yang mana mereka begitu mengenal siapa dirinya yang sebenarnya. Tak hanya itu mereka juga bukanlah anak orang biasa melainkan orang pembisnis yang ternama seperti hal nya Alex anak dari seorang dua desainer ternama diUni Eropa, sekaligus Japan. Maka dari itu orangtuanya menyuruh dirinya untuk menjadi seorang model brand keluarganya.
Adapula kedua saudara kakak beradik yang terpaut hanya 1 tahun, dia adalah Liam, dan Luky. Anak dari keluarga terhormat yaitu mantan presiden Korea. Maka dari itu mereka begitu paham betul siapa Sam, dan seperti apa pemikiran orang tua dulu terhadap anak muda sekarang.
Adapula anak dari seorang menteri luar negeri, yang masih aktif sampai sekarang. Dengan adanya kepintaran yang diberikan keduanya anaknya sendiripun sampai begitu pintar dalam masalah IT secara otodidak, dia tidak lain yaitu Kelvin.
Tak hanya itu adapula anak dari seorang chef ternama yang telah melakukan bisnis makanan terkenal diberbagai negara, tak hanya itu anaknya sendiripun juga ikut andil dalam meneruskan beberapa resep sekaligus mengelola percabangan orang tuanya, dan dia adalah Harry.
Teman Sam tidak hanya seorang laki - laki, namun adapula juga seorang perempuan dia bernama Rosliana, eitz.. jangan salah walaupun nama, dan juga perparas cantik ini dia bukanlah gadis biasa melainkan anak dari seorang mafia terbesar diasia itu tidak takut akan kematian.
"Ini apartement yang kau minta" ucap Harry
"Apa kau serius Sam, ingin tinggal seatap dengan wanita tua itu?"
Pertanyaan Rosliana seketika membuat suasana disekitar menjadi menegang.
...Bersambung...
...~♥~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments