<05>

"Apa aku salah bertanya kepadanya, kenapa malah kalian kelihatan menegang begitu. Kan wajar saja dong aku bertanya seperti itu, apalagi kau tau juga kan Sam, dirimu itu seorang lelaki. Istilah mana yang memperbolehkan orang yang bukan saudaranya, tinggal satu atap"

"Ya kau memang benar, tapi emang lo mau menggantikan Sam" saut Luky

"Ih ogah, yang ada gue tinggal satu atap sama wanita yang lebih tua. Tuh pasti si cewek banyak cerewet nya kayak emak - emak"

"Dih kayak situ omelannya macam emak - emak" sindir Kelvin

"Mana ada, udah ah males gue sama kalian yang ada tenagaku habis berdebat sama kalian"

Rosliana memutuskan untuk pergi meninggalkan keenam pria tersebut.

"Kuharap kau tak terpancing amarah dengan ucapan Rosli, karna bagaimana pun dia hanya ingin kau tidak melakukan hal diluar batasanmu sebagai seorang pria" kata Alex sebari menepuk pundaknya

"Ya aku tau itu, hanya saja dia masih belum menggenal siapa wanitaku yang sebenarnya. Yasudah ayo kita masuk kedalam" tegas Sam

...----------------...

Ketika cafe terlihat begitu sepi, Bang Tomipun menghampiri Olivia yang sedang serius mencari apartement murah.

"Ada apa lagi"

"Hehe... abang Tomi tau saja, kalau adik kesayanganmu ini sedang kesusahan"

"Dih sapa juga yang mau anggap situ jadi adikku ihh~ jijik" sebari mengoyangkan badannya geli

"Bang~ janganlah begitu, ayolah demi adik angkatmu ini carikan aku apartement dong"

"Lah emang kenapa tuh apartementmu yang sekarang"

"Aku diusir dari apartement ku yang sekarang bang~ tolongin aku bang hiks... Hikss..."

"Ku tebak pasti lo nggak pernah bayar uang sewa apartementkan"

"Ya kau tau sendirilah bang, uang gajianku disini begitu tidak mencukupi kebutuhan ku dikota. Apalagi aku harus runtin mengirim uang bulanan untuk ibu panti bang" sambil menaruh kepalanya diatas meja

"Kan bisa sih lo bulan ini nggak ngirim uang kemereka, terus digantikan kiriman uang bulan depankan bisa bodoh, apalagi tuh ibu panti lo tuh pasti ngertilah pekerjaan lo tuh gimana"

"Yah tapikan bang, gue nggak tega liat muka anak - anak bang. Apalagi pernah tuh gue jalani kiriman uang kayak yah macam abang maksud barusan, tapi apa? Salah satu dari mereka pasti ada saja yang mengeluh kepadaku. Masalah uang sewa rumah pantilah, yang ditagih terkadang uang makanlah yang sehari pernah nggak makan. Sebenarnya gue nggak tega bang~"

"Gue ngerti lo emang orang hebat, tapi ngertiin diri lo lah sekarang posisi elu nih bukan orang kaya yang banyak duit Liv"

"Yah gue tau"

"Terus lu kemarin tidur dimana" penuh pertanyaan

"Hmm rumah apartement Sam" kukecilin suara gue

"APA!! LU BARU KENAL DIA LANGSUNG AJA TUH ANAK ORANG LO SOSOR ARGHHH..."

PLAKK..

Tanpa sadar mbak Anna langsung nabok belakang kepala bang Tomi.

"Brisik!! Udah tau orang lagi tidur juga"

Okay, buat kalian yang masih binggung jadi diwaktu mereka mengobrol tuh sebenarnya mbak Anna sedang tertidur dibelakang bang Tomi. Karna mbak Anna tuh kebiasaan dijam kosong dirinya tuh pasti tertidur dicafe, apalagi kebiasaannya itu diakibatkan pekerjaan sampingannya dimalam hari sebagai animator jadi ya gitu jam istrirahatnya hanyalah sedikit.

"Apaan sih lo, gue tuh nggak ada urusannya ya ama elo. Udah deh tidur sana" lalu bang Tomi kembali menatap Olivia sebari memincingkan matanya "Sejauh mana hubungan lo sama tuh anak"

"Yah baru kenal lah bang kemarin, apalagi tuh anak nggak sengaja ketemu ama gue ditengah jalan kemarin" sebari menekan obrolan

"Coba lu ceritain detail ceritanya"

"Jadi tuh..." Olivia menceritakan kisah kemarin

"ANJ** , WOI NA~ BANGUN LO NIH LIHAT CERITA INI BOCAH HAMPIR MIRIP AMA CERITA KAYAK DIFILM NOVEL - NOVEL YANG APA ITU NA, ANAK GENG MOTOR YANG PERNAH LU BACA LOH NA, BANGUN NAPA LOH NA JANGAN TIDUR MULU LO"

Seheboh itu bang Tomi kearah mbak Anna yang tertidur. Seketika mbak Anna yang berawal diam langsung menatap tajam kearah bang Tomi, dan terjadilah...

"AHHH ANN... SAKITT ANNA BEGO, LEPASIN TANGAN LO DARI RAMBUT GUE, WOII!!"

Olivia pov

Huh sudah dari biasa aku melihat pemandang mereka yang semacam orang yang sudah berumah tangga, keributan tuh pasti nggak ada habisnya.

Mending aku lanjutin saja pekerjaan tertundaku, dilihat - lihat tak terasa aku sedari ngobrol dengan bang Tomi udah jam 1 siang aja, begitu lega sekali perbincangan gosipku dengannya 2 jam yang yah obrolan tak ada faedahnya.

"Ouh kau sudah datang Bram" seru bang Tomi

"Iya bang, loh dimana mbak Anna sama kak Oliv? Kok nggak kelihatan keduanya"

"Oh mereka lagi semedi cari wangsit jodoh disetiap pojokan cafe, lo tenang aja jangan cari mereka kalau jam segini"

Mulutmu bang, aku dengar loh ini. Emang tuh orang yah bikin gue bejek aja tuh mukanya. Seketika aku teralih melihat mbak Anna yang tidak jauh dariku, apalagi dia menatapku penuh arti, sesaat aku berfikir, dan mulai mengerti. Dengan begitu aku hanya menganggukkan kepala kepadanya, saat langkah kakiku, dan mbak Anna mengarah ke bang Tomi suasana cafepun berubah.

"Eh bang, eh a - aku kebelakang dulu ya"

"Oh baiklah - baiklah"

Melihat Bram yang terbirit - birit, seketika aku dan mbak Anna langsung melakukan aksi bersama.

"ARGHHH... ANN SAKIT GOBLOK JANGAN KENCENG - KENCENG NARIK RAMBUTKU BODOH, ADUH - ADUH LIV PLEASE HENTIKAN LIV GELI, AHHH... BRAM TOLONGIN GUE"

Kalian tau apa yang aku, dan mbak lakukan yaitu menjabak rambutnya serta mengilik pinggangnya sampai kehabisan tenaga tuh orang. Yah walaupun ini perbuatan kriminal tapi itu tidak membuat kita takut akan tetapi semakin brutal melakukan aksi untuk membuat pelajaran bagi bang Tomi sendiri.

......................

Waktu menujukkan sore hari, aku serta yang lain sudah terbiasa mandi ditempat kerja. Well, mungkin dari pembacaku ada yang kebingunggan ya kenapa tiada jatah kerja shift melainkan full pagi sampai malam. Karna kita semua membutuhkan uang, jadi tiada masalah kalau kita harus on time dicafe tapi tidak menutup kemungkinan juga sih kalau semacam kerja lain kayak mbak Anna pun hanya sampai jam 7 an dia udah pulang.

"Oh Sam, cepat sini bantu aku melayani para wanita genit disitu"

Ucapan Bram membuatku teralihkan, melihat mereka yang kewalahan melayani pembeli, yang begitu sangat agresif didepan.

Oh ya ampun lucu sekali mereka, kalau ngelayani para cewek disana hehe..

"Ngapain lo"

"ANJ*** BANG, BISA NGGAK SIH JANGAN NGAGETIN ORANG"

"Lah elu, ngapain cengegesan lagi ngintipin anak orang pula"

"Emang kenapa nggak boleh"

"Nggak apa - apa sih, tapi kalau dilihat - lihat mereka tuh bisa jadi pundi - pundi duit kita deh" sarkasnya sambil melihat mereka berdua yang begitu serius melayani pembeli

"Hmm kurasa idemu ini cukup bagus juga pak, tumbenan fikiranmu kali ini benar"

"Enak aja kalau ngomong, hei~ ingat gini - gini nih juga otaknya encer bisa membuat cafe ini jadi pundi - pundi duitmu"

"Yah yah~"

"Kak Oliv!!"

Seketika aku, dan bang Tomi menatap kearah kedua orang tersebut ternyata disana mereka menatapku dengan penuh memohon.

"Please~" gumamnya sambil memayunkan bibirnya kayak gambar diatas

Akupun langsung menatap kearah bang Tomi, seketika kita berduapun dalam waktu sekejap, kita sama - sama tertawa lepas.

...Bersambung...

...~♥~...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!