Setelah meninggalkan Zack yang sedang mengurusi mobilnya, Nala pun pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi Laurie.
"Selamat pagi, Tante Olivia!" sapa Nala saat masuk ke ruang perawatan Laurie.
"Selamat pagi Nala, kau cantik sekali hari ini," jawab Olivia.
"Tante Olivia bisa saja."
"Maaf aku kesini pagi-pagi tante, aku sudah aku rindu pada Laurie, tadi malam aku masih merindukannya. Tapi tiba-tiba ada temanku yang datang, jadi aku pulang dulu."
"Tidak apa-apa, Nala. Aku senang kau bisa menemaniku di sini," ujar Olivia.
"Iya Tante, aku mau lihat keadaan Laurie dulu," ujar Nala. Dia kemudian mendekat ke arah brankar Laurie dan melihat Alvaro yang saat ini tengah sibuk memeriksa keadaan Laurie. Melihat seorang laki-laki tampan di depannya, jantung Nala pun berdegup begitu kencang.
'Astaga, tampan sekali,' batin Nala.
"Halo, kenalkan aku Nala, aku sepupu dari Laurie," ucap Nala sambil mengulurkan tangannya pada Alvaro. Alvaro kemudian berhenti memeriksa keadaan Laurie. Dia lalu membalas uluran tangan Nala.
"Selamat pagi Nala, perkenalan saya Dokter Alvaro."
"Oh jadi namamu Dokter Alvaro? Nama yang bagus sama seperti orangnya, sangat tampan," ujar Nala.
"Kau bisa saja Nala."
"Dokter Alvaro, apa kau masih single?"
Mendengar pertanyaan tiba-tiba dari Nala, Alvaro pun tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
"Kenapa kau tersenyum seperti itu dokter? Bukankah Aku cuma bertanya padamu? Apa kau masih single?"
"Ya, memangnya kenapa? Ada apa, Nala?"
"Kalau begitu, mungkin kau bisa mempertimbangkan aku untuk menjadi calon istrimu."
Mendengar perkataan Nala, Alvaro pun terkekeh. "Kenapa kau tersenyum seperti itu? Bukankah aku cukup cantik? Apa kau pikir aku tidak pantas untukmu?"
"Ya kamu memang sangat cantik Nala."
"Lalu kenapa kau tersenyum seperti itu?"
"Tidak apa-apa, aku hanya baru pernah bertemu dengan wanita seperti dirimu, kau sangat cantik tapi juga sedikit unik."
"Tapi aku cantik kan?"
"Ya, kau dan Laurie sama cantiknya."
"Hei, kenapa kau harus membawa-bawa Laurie? Bukankah aku menanyakan tentang diriku? Bukan Laurie?"
"Maafkan aku, baiklah kau memang cantik."
"Dan pantas bersanding denganmu?"
Alvaro pun tersenyum. "Kenapa hanya tersenyum? Katakan ya Dokter Alvaro!"
"Iya Nala."
"Itu jauh lebih baik. Emh, Dokter Alvaro, apakah aku boleh tahu nomor ponselmu?"
"Nomor ponsel? Untuk apa?"
"Mungkin saja suatu saat kau ada waktu untuk menemaniku minum kopi."
Alvaro kemudian menyunggingkan senyum tipisnya. "Kenapa kau tersenyum lagi? Apa hobimu tersenyum seperti itu?"
"Tidak Nala, bukankah aku tadi mengatakan kalau aku baru pernah bertemu wanita sepertimu."
"Jadi itu artinya pertemuan pertama kita sangat mengesankan bagimu kan?"
"Ya, sangat mengesankan Nala," jawab Alvaro sambil menganggukan kepalanya.
"Sekarang berikan nomor ponselmu." Alvaro kemudian memberikan nomor ponselnya pada Nala.
"Kalau begitu, aku permisi dulu," ucap Alvaro.
"Iya Dokter."
Alvaro kemudian berpamitan pada Olivia, lalu keluar dari ruang perawatan itu. Sedangkan Nala tampak memandang Alvaro sambil tersenyum. Dia kemudian menatap pada Laurie yang saat ini tidur di atas ranjang.
"Laurie, bisakah kita bertukar tempat sebentar? Aku mau bertukar tempat denganmu karena aku juga ingin disentuh oleh Dokter Alvaro, sama sepertimu," ucap Nala sambil terkekeh.
***
Sorenya...
Sementara itu Zack yang sudah sampai di rumahnya, tampak begitu kesal saat melihat ada beberapa orang tamu bertubuh kekar, yang ada di depan rumah miliknya.
"Hai ada apa ini? Kenapa kalian ribut-ribut seperti ini? Apa kalian tahu, kalian berada di rumah siapa?" tanya Zack pada dua orang tamu yang ada di rumahnya.
"Saya minta maaf, Tuan. Kami hanya menjalankan perintah dari atasan."
"Perintah apa?"
"Perintah untuk menyita mobil yang ada di rumah ini."
"Menyita mobil yang mana? Mobil mana yang kalian maksud? Aku tidak pernah membeli mobil secara kredit!"
"Maaf Tuan, mobil yang itu," ucap salah seorang tamu itu sambil menunjuk mobil yang menjadi jaminan oleh Nala.
"Apa sebenarnya maksud kalian?"
"Begini Tuan, pemilik mobil itu sudah menunggak cicilan mobil tersebut selama beberapa bulan. Jadi, kami berniat untuk membawa mobil itu ke kantor."
"Apa?" teriak Zack.
"Jadi aku sudah dibohongi oleh wanita itu? Dia memberikan jaminan mobil yang akan disita? Wanita itu benar-benar brengsek! Aku harus memberi pelajaran padanya!" teriak Zack.
Tiga orang tamu yang mengaku sebagai debt colektor kemudian mengambil mobil milik Nala begitu saja, meskipun saat ini Zack tampak sedang marah-marah sambil mengeluarkan berbagai umpatan dari mulutnya.
"Brrengsek! Berani-beraninya dia sudah membohongiku! Apa dia tidak tahu siapa yang sedang dia hadapi, hah? Dasar gadis bodoh! Memangnya dia siapa? Dia cuma orang miskin yang belum mengenal dunia kan? Karena kau sudah berani bermain-main denganku, aku akan mencari tahu siapa kau sebenarnya gadis bodoh!"
Zack kemudian masuk ke dalam rumahnya. Sebenarnya dia masih ingin mengunjungi Laurie, tapi dia masih sangat kesal, dan malas untuk berdebat kembali dengan Olivia jika pergi ke rumah sakit. Sementara itu, ketiga orang yang berhasil membawa mobil milik Nala, tampak menelpon seseorang.
[Halo, Bos.]
[Iya, bagaimana?]
[Kami sudah berhasil membawa mobil milik Bos.]
[Bagus, terima kasih banyak. Kalau begitu antar mobil itu ke rumah sakit sekarang.]
[Iya Bos.]
Ketiga orang suruhan Nala kemudian mengantar mobil Nala ke rumah sakit.
"Siapa yang meneleponmu, Nala? Ada apa dengan mobilmu?" tanya Olivia.
"Oh itu tadi anak buah Papa. Tadi ada sedikit kendala pada mobilku, jadi aku memerintahkan anak buah Papa untuk membawa mobilku ke bengkel. Lalu, katanya mobil itu sudah selesai diperbaiki, jadi aku memerintahkan mereka mengantar mobilku ke rumah sakit."
"Oh," jawab Olivia.
"Tante Olivia, bolehkah aku menanyakan sesuatu?"
"Mau tanya tentang apa Nala?"
"Ini tentang Dokter Alvaro."
"Kenapa dengan Dokter Alvaro?"
"Tante, siapa sebenarnya Dokter Alvaro? Kenapa sepertinya Tante sangat akrab dengannya?"
"Oh Dokter Alvaro? Dia adalah putra dari Vallen. Kedua orang tuamu juga mengenal Vallen."
"Tante Vallen? Siapa itu? Aku belum pernah mengenalnya."
"Ya, memang sudah lama aku dan Kak Calista tidak bertemu dengan Vallen, karena kesibukan masing-masing."
"Oh jadi dia teman dari tante dan mama yang sudah lama tidak bertemu?"
"Iya seperti itu."
"Kenapa tiba-tiba kau bertanya tentang Dokter Alvaro? Apa kau tertarik padanya?"
Nala pun tampak tersipu malu. "Bagaimana menurut Tante? Apakah aku cocok dengan Alvaro?"
Olivia kemudian tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. "Tante Olivia bolehkah aku keluar sebentar?"
"Keluar? Kau mau keluar kemana Nala?"
"Mau mencari Dokter Alvaro," jawab Nala.
"Baiklah, terserah kau Nala."
"Terima kasih, Tante."
Nala kemudian keluar dari ruang perawatan Laurie, lalu pergi ke ruang perawatan Alvaro setelah bertanya pada beberapa perawat yang ada di rumah sakit tersebut. Langkah Nala akhirnya terhenti di depan sebuah ruangan berpintu warna putih.
Tok tok tok..
"Masuk!" jawab suara dari dalam ruangan. Nala kemudian masuk ke dalam ruangan itu.
"Oh kau, Nala."
Nala pun tersenyum. "Apa aku mengganggumu, Alvaro?"
"Tidak, ada apa Nala?"
"Apa kau sedang sibuk?"
"Tidak juga, memangnya kenapa?"
"Apa kau mau berkencan denganku?"
"Kencan?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Alena Kimmy Kimberly
lanjut thor
2022-12-09
0